●●●
Keesokan harinya, Yerin sengaja berangkat ke sekolah lebih awal. Yerin berencana untuk menjauhi Lili, karena ia tidak ingin melihat Lili mendapat masalah lagi karena selalu bersamanya. Sampainya di gerbang sekolah, Yerin menyempatkan diri untuk mengambil sebuah buku novel di dalam tasnya yang belum selesai ia baca. Saat Yerin tidak fokus, akhirnya Yerin tidak sengaja ditabrak oleh Bara.
"M-maaf..." ucap Bara.
Yerin langsung mencoba mengambil buku novelnya yang jatuh, tapi buku novel itu sudah diambil lebih dulu oleh Bara.
"Ah... ternyata kau suka membaca novel, novel tentang apa ini? kenapa aku baru mel..." ucap Bara terpotong.
"Terima kasih," ucap Yerin sembari mengambil buku novelnya dari tangan Bara.
"S-sama-sama, perkenalkan namaku Jung Bara panggil saja Bara," ucap Bara sembari mengulurkan tangannya.
Yerin hanya diam dan tersenyum tipis, beberapa saat kemudian Yerin beranjak pergi.
"Maafkan aku," ucap Bara penuh dengan rasa bersalah.
Yerin langsung menghentikan langkahnya.
"Aku tidak sempat menolongmu saat itu ka..." ucap Bara terpotong.
"Aku tidak memperdulikan semua itu, lagipula itu juga bukan urusanmu," sahut Yerin sembari kembali pergi meninggalkan Bara.
Bara langsung mematung menatap Yerin yang pergi meninggalkan.
...
Saat tiba di pintu kelas, tidak disangka sebuah jebakan di atas pintu terpasang untuk menyambut Yerin. Yerin dibuat terkejut setelah ember berisi penuh dengan air jatuh mengguyurnya hingga basah kuyup. Tak lama kemudian, muncul Jiera dan Cea dari arah samping pintu.
"Kasihan... kau jadi basah kuyup seperti ini," ejek Jiera sembari tertawa.
"Kasihan!" ejek Cea sembari merekam kejadian itu dengan ponselnya.
Tak lama kemudian, Jiera dan Cea langsung menyeret Yerin ke lapangan sekolah.
"Jalang... kau tidak usah khawatir dengan bajumu yang basah ini, aku tahu bagaimana cara agar bajumu cepat kering, kau hanya perlu berjemur disana, cepat berdiri di sana!" seru Jiera sembari mendorong Yerin agar pergi ke tempat yang ditunjuk.
"Cepat jalang!" seru Cea sambari merekam Yerin dengan ponselnya.
Dengan terpaksa, Yerin langsung menuruti semua kemauan mereka berdua. Jika Yerin membantah, mereka pasti tidak segan untuk mengancamnya, orang terdekat, bahkan bibinya untuk dicelakai. Beberapa menit kemudian, suasana sekolah semakin ramai. Banyak teman sekolahnya melihat Yerin yang sedang berdiri di tengah lapangan.
"Lihat! ada si pencuri! ada apa dengannya... kenapa dia berdiri di sana?"
"Si pencuri itu... apa dia sudah kehilangan akal?"
"Hahaha! dia tidak waras!"
"Lihat! dia basah kuyup! apa dia baru saja berenang di sungai?!"
Tiba-tiba datang Lili yang berlari menghampiri Yerin.
"Yerin! apa yang kau lakukan disitu, masuklah ke dalam kelas," ucap Lili.
"Ah sial... kenapa dia selalu mencampuri urusan kita!" gerutu Jiera bergegas menghampiri mereka berdua di tengah lapangan.
Sementara itu, Cea ikut menyusul.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make It Happen (Tahap Revisi)
Mistério / SuspenseDi saat semua orang mengatakan hidup ini indah, Yerin justru mengatakan hidup ini adalah NERAKA. Bagaimana tidak, hari-hari yang ia lewati sangatlah mengerikan. Hingga suatu saat, sebuah insiden mengerikan tiba-tiba menimpa Yerin, kepalanya mendadak...