●●●
Keesokan hari kemudian, Yerin menatap sekeliling halte bus penuh dengan kenangan memori. Tidak disangka, Lili si sahabat karib pergi meninggalkannya seorang diri. Tapi apalah daya, Yerin harus menerima semua kenyataan itu.
Sementara di sisi lain, hari itu adalah awal permulaan dimana Rea, Jiera dan Cea akan membalas dendamnya pada Yerin. Semua rencana sudah mereka persiapkan dengan sangat matang saat mereka mendapat hukuman dari mantan kepala sekolahnya dulu.
...
Di kelas tepat saat jam istirahat tiba, Jiera dan Cea menghampiri Yerin.
"Yerin ayo kita ke kantin, oh iya... aku dengar Lili pindah sekolah, apa itu benar?" tanya Jiera.
Yerin mengangguk menanggapi ucapan Jiera.
"Oh... berarti benar apa yang dikatakan anak lain, ayo cepat kita ke kantin," ajak Jiera.
"Ayo!" seru Cea sembari menarik paksa tangan Yerin.
...
Di kantin mereka akhirnya memesan makanan dan minuman dengan jumlah yang sangat banyak. Tanpa basa-basi, Jiera dan Cea langsung menyantap makanan yang dipesannya tepat di hadapan Yerin. Sementara itu, Yerin diam di tempat. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba Jiera mengambil sepiring gorengan dan langsung menumpahkannya ke lantai.
"Apa yang kau lihat?! cepat ambil gorengan itu," suruh Cea sembari merekam Yerin dengan ponselnya.
"Cepat ambil dan makan itu!" seru Jiera.
"A-apa maksud kalian?" ucap Yerin terkejut.
"Sial, jalang bodoh ini... cepat ambil!" seru Jiera.
"Ada apa dengan kalian? kenapa kalian menyuruhku memakan gorengan yang sudah dibuang itu dan baru saja terinjak itu?" ucap Yerin kebingungan.
"Makanan itu pantas dimakan oleh jalang sialan sepertimu... cepat ambil!" seru Jiera sembari menjambak rambut Yerin untuk segera mungkin mengambil gorengan yang sudah terinjak itu.
Di sisi lain, Cea mendorong Yerin dengan kakinya sampai tersungkur ke lantai. Sementara itu, Jiera langsung menginjak gorengan itu berulang kali dengan sepatunya yang kotor.
"Ambil jalang!" seru Jiera.
"Apa kau tuli?! cepat ambil!" seru Cea.
Semua teman sekolahnya hanya bisa terdiam dan menyaksikan kejadian itu. Tidak ada yang berani membantu bahkan menolong Yerin, karena ancaman dari Rea dan pihak keluarganya yang sudah menguasai sekolah itu.
"A-apa kalian gila?! kalian menyuruhku memakan makanan yang baru saja kalian injak-injak itu?!" tegas Yerin.
"Kenapa?! apa kau keberatan?! seharusnya kau sadar diri... sialan! apa yang kau lakukan pada kami hari itu sudah kelewat batas! cepat ambil atau bibimu akan mati," ancam Jiera.
"Jaga ucapanmu Jiera!" seru Yerin tersulut emosi.
"Ah sialan..." gerutu Jiera langsung menjambak rambut Yerin dengan sekuat tenaga dan langsung membentuskan kepala Yerin ke meja.
Seketika, Yerin langsung terkapar lemas di lantai, sementara kepalanya langsung terasa sangat sakit.
"Kau ingin bibimu mati?! lihat... ada orang yang sedang mengawasi rumahmu, aku tidak yakin jika kau terus menentang kemauan kami, aku bisa saja menyuruh orang ini membunuh bibimu," ucap Jiera sembari memperlihatkan panggilan video dari anak buah Rea lewat ponselnya.
Di tengah rasa sakitnya, Yerin langsung terkejut setengah mati. Seketika ekspresinya langsung berubah. Yerin langsung mencemaskan keselamatan bibinya. Tanpa berpikir panjang, Yerin dengan bersusah langsung mengambil gorengan kotor itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make It Happen (Tahap Revisi)
Misterio / SuspensoDi saat semua orang mengatakan hidup ini indah, Yerin justru mengatakan hidup ini adalah NERAKA. Bagaimana tidak, hari-hari yang ia lewati sangatlah mengerikan. Hingga suatu saat, sebuah insiden mengerikan tiba-tiba menimpa Yerin, kepalanya mendadak...