●●●
Sampainya di tempat penginapannya, tidak disangka Dokter Fren tengah menunggu Yerin tepat di lobi penginapan.
"Akhirnya kau pulang juga, kau pergi dari mana selarut ini?" tanya Dokter Fren.
"Aku pergi jalan-jalan sebentar, ada perlu apa paman datang menemuiku selarut ini?" tanya Yerin balik.
"Aku kemari ingin mengatakan sesuatu padamu, tapi sebaiknya kita bicarakan saja di Kota Han, sebaiknya kau harus kembali pulang," ucap Dokter Fren dengan raut wajah yang terlihat sangat cemas dengan kondisi kesehatan Yerin yang dimana sudah ia anggap sebagai keponakannya sendiri.
"Baiklah, aku akan pulang besok," sahut Yerin.
...
Keesokan hari kemudian, Yerin akhirnya pulang meninggalkan Kota Daegu dan kembali ke Kota Han bersama dengan Dokter Fren yang sudah ia anggap sebagai pamannya.
"Sebenarnya ada urusan apa kau di kota ini?" tanya Dokter Fren.
"Aku perlu referensi untuk komik ba..." ucap Yerin keceplosan.
"Jadi selama ini kau bekerja sebagai komikus? WAH! paman tidak menyangkanya, kau tahu? paman juga penggemar komik," ucap Dokter Fren.
"Benarkah? tapi jangan bilang ke siapa pun tentang pekerjaanku ini," ucap Yerin.
"Apa maksudmu? itu kesempatan emas untuk dikenal banyak orang," ucap Dokter Fren.
"Aku merasa tidak layak untuk dikenal banyak orang," ucap Yerin dengan ekspresi wajahnya yang terlihat lesu.
"Kau jangan berpikir seperti itu, paman akan selalu mendukungmu, ngomong-ngomong apa nama akun komikmu itu? jika ada waktu senggang paman akan membacanya," ucap Dokter Fren.
"Crescent Moon," ucap Yerin.
"Crescent Moon? sebentar... APA?! ternyata pemilik akun itu kau?! aku tidak menyangka jika kau menjadi komikus favorit paman, paman menyukai semua komik yang kau buat itu, kau tahu? cerita yang kau buat sangat realistis dan mengesankan," ucap Dokter Fren terkesima.
...
Sampainya di rumah sakit tempat Dokter Fren bekerja.
"Baiklah, sekarang kau lihat rontgen ini, masalah di bagian saraf inilah yang membuat kepalamu sakit, kau harus melakukan operasi untuk menyembuhkannya, sejak paman tahu kondisimu, paman merasa sangat cemas melihat keadaanmu Yerin," jelas Dokter Fren.
"Bagaimana jika aku tidak ingin melakukan operasi?" tanya Yerin.
"Itu akan membuatmu merasakan rasa sakit yang lebih dari yang kau rasakan sekarang, paman tidak pernah mengira penyakitmu it..." ucap Dokter Fren terpotong.
"Baiklah, aku akan mengusahakannya," sahut Yerin.
"Baiklah jika begitu, sementara paman akan memberikan resep obat untukmu, kau harus rutin meminum obat ini untuk meredakan rasa sakit di kepalamu sebelum jadwal operasimu ditetapkan," ucap Dokter Fren.
...
Beberapa jam kemudian, Yerin akhirnya kembali lagi ke Kota Daegu. Ia memilih tinggal di Kota Daegu dan tidak akan kembali lagi ke apartemennya di Kota Han karena ia belum menyelesaikan aksi balas dendamnya.
Tepat di malam hari kemudian, Yerin tengah menyantap makanan di sebuah rumah makan. Tiba-tiba tersiar sebuah berita dari televisi tempat Yerin makan.
"... seorang pengusaha bar tekenal telah ditemukan tewas terbunuh dan mayatnya ditemukan oleh seorang polisi yang tengah berpatroli di dekat air terjun di daerah Wangsang 9, polisi juga dikejutkan oleh temuan bukti tindak kriminal yang selama ini dilakukan oleh korban, apa sebenarnya motif pelaku pembunuhan tersebut..."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make It Happen (Tahap Revisi)
Mistério / SuspenseDi saat semua orang mengatakan hidup ini indah, Yerin justru mengatakan hidup ini adalah NERAKA. Bagaimana tidak, hari-hari yang ia lewati sangatlah mengerikan. Hingga suatu saat, sebuah insiden mengerikan tiba-tiba menimpa Yerin, kepalanya mendadak...