●●●
Malam hari kemudian, Yerin terlihat tengah menorehkan pena stilus ke tabletnya. Selama 5 tahun terakhir, Yerin berhasil menjadi seorang komikus terkenal di jejaring media komik digital itu. Dari akun komiknya yang ia namai "Crescent Moon" Yerin berhasil mendapatkan penghasilan dari hasil karya dan cerita nyatanya.
Beberapa saat kemudian, Yerin tidak sengaja menjatuhkan pena stilusnya. Saat Yerin mencoba mengambilnya, tiba-tiba Yerin mendengar suara nyaring panjang dari telinganya. Seketika, Yerin langsung merasakan kesakitan yang sangat luar biasa di bagian kepalanya.
Seketika, Yerin langsung merasa sangat kesakitan sembari memegangi kepalanya yang Yerin rasa akan meledak. Perlahan, Yerin mulai mimisan. Seketika, Yerin langsung terkapar di lantai. Yerin terus meringkuk sembari berusaha menahan rasa sakit di kepalanya itu.
Beberapa saat kemudian, akhirnya rasa sakit di kepalanya perlahan mereda. Perlahan Yerin merangkak dan bersandar di tembok kamar tempat ia menginapnya itu. Perlahan, Yerin menghela napas panjang melepaskan semua sisa rasa sakitnya. Tanpa alasan, tiba-tiba Yerin langsung tertawa terkekeh-kekeh sembari mencari pisau lipatnya. Tanpa basa-basi, Yerin langsung keluar dari kamar penginapannya sembari membawa pisau lipat yang ia sembunyikan di dalam jaketnya.
Dengan tatapannya yang sangat kosong, Yerin melangkah sembari bersenandung lirih menuju taman tepat di area depan penginapannya. Langkahnya yang berirama berhaluan dengan senandungnya, Yerin menghampiri seorang perempuan paruh baya yang sedang terduduk di bangku taman sembari mengawasi anaknya yang tengah bermain.
Yerin terus melangkah mendekati perempuan paruh baya itu. Saat Yerin mencoba meraih pisau lipat dari sakunya, tiba-tiba suara nyaring panjang terdengar kembali di telinganya. Seketika, Yerin langsung bersimpuh jatuh dan tak berdaya. Yerin langsung merasakan rasa sakitnya kembali sampai-sampai penglihatannya menjadi sangat kabur.
Yerin terus berusaha sebisa mungkin menahan rasa sakit yang terus menggerogoti kepalanya. Tidak di sangka, si perempuan paruh baya itu langsung menoleh ke belakang dan langsung terkejut setelah melihat seorang perempuan yaitu Yerin tengah bersimpuh kesakitan. Dengan segera, perempuan paruh baya itu langsung berlari menghampiri dan mencoba menolong Yerin.
"KAU TIDAK APA KAN?! a... apa yang sebenarnya terjadi denganmu?!" ucap perempuan paruh baya itu.
Sementara itu, Yerin akhirnya tersadar dan langsung bergegas menyembunyikan pisau lipat itu lagi. Yerin pun langsung beranjak dan pergi menjauhi perempuan paruh baya yang akan mencoba menolongnya. Sontak, perempuan paruh baya tadi langsung merasa kebingungan setelah melihat aksi Yerin.
Sampainya di kamar penginapan, Yerin langsung mengunci pintu dan menutup jendela rapat-rapat. Yerin pun langsung memadamkan semua lampu yang ada di kamarnya. Seketika, suasana kamar penginapannya langsung terasa sangat senyap. Hanya suara detik jam di dinding saja yang berbunyi.
Dengan segera, Yerin langsung membuka lengan jaketnya. Tanpa berpikir panjang, Yerin langsung menggaruk bekas luka bakar yang pernah ia terima dulu sampai berdarah kembali. Dengan perasaan yang tidak terkontrol, Yerin hanya bisa mentertawakan semua masa lalunya yang ia rasa adalah mimpi terbodoh yang pernah ia alami. Di ujung rasa sakitnya yang begitu menyakitkan, akhirnya Yerin terlelap dalam tidurnya.
...
Keesokan hari kemudian, Yerin pergi menemui pusara Bibi Jil dimakamkan.
"Maafkan aku," ucap Yerin sembari meletakkan sebuket bunga putih di pusara bibinya.
Setelahnya, Yerin beranjak ke pusara kosong yang bertuliskan namanya sendiri.
"Kau pantas mati," ucap Yerin dengan senyuman seringaian tajam sembari melemparkan setangkai mawar merah ke pusara kosong itu.
...
Di swalayan, Yerin terlihat tengah membenarkan posisi topi hitamnya yang terlihat miring dan segera mengambil beberapa makanan yang ia butuhkan. Tiba-tiba, di samping Yerin ada seorang perempuan tidak sengaja akan terjatuh dan menuduh Yerin sebagai pelakunya.
"SIALAN! APA MATAMU BUTA HAH?!" seru seorang perempuan berwajah ketus yang tak lain adalah Jiera.
Di sisi lain, Yerin hanya terdiam sembari mencoba meninggalkan Jiera.
"SIAL! APA KAU BISU?! OH! ATAU KAU TULI HAH?!" seru Jiera.
Tetap saja, Yerin sama sekali tidak menggubris pekikan Jiera.
"SIALAN! HIA JALANG!" seru Jiera sembari menghentikan Yerin.
Sontak Yerin menghentikan langkah kakinya.dan tetap membisu di tempat.
"Apa kau tidak punya tata krama HAH?! kau hampir saja membuatku jatuh bodoh!" seru Jiera.
Dengan tatapannya yang tajam, Yerin langsung melirik ke tangan Jiera yang masih mencengkeram bahunya.
"Tata krama? apa menurutmu itu masih berlaku?" ucap Yerin sembari menyeringai.
"A... APA?! apa yang barusan kau katakan HAH?! SIALAN! apa kau belum tahu siapa aku HAH?!" seru Jiera sembari berhadapan langsung sembari mencoba menampar Yerin yang tidak ia kenali.
Dengan cekatan Yerin langsung menepis dan mencengkeram kuat tangan Jiera.
"Untuk apa aku takut denganmu? di hidupku yang singkat ini, aku hanya takut pada diriku sendiri, sementara kau? kau bukan siapa-siapa bagiku," ucap Yerin semakin menguatkan cengkeraman pada tangan Jiera.
"A... AAAAA! LEPAS!" pekik Jiera kesakitan.
"Sial, seharusnya aku biarkan saja kau menamparku, aku ingin melihat bagaimana akhir cerita seorang pengusaha kaya raya sepertimu bangkrut setelah menampar orang tidak di kenal sepertiku," ucap Yerin sembari menyeringai.
"A... APA?! CEPAT LEPASKAN AKU SIALAN!" seru Jiera.
Di sisi lain, Jiera sama sekali tidak mengenali wajah Yerin saat itu. Karena Jiera terus memberontak untuk mencoba melepaskan diri dari cengkeraman itu, akhirnya Yerin melepaskannya. Dengan rasa kesal, Jiera akhirnya pergi meninggalkan Yerin yang tidak ia kenali.
"Selemah itukah kau sekarang?!" seru Yerin mengharap respon dari Jiera.
Di sisi lain, Jiera langsung menoleh ke belakang sembari menatap tajam wajah Yerin yang sama sekali tidak ia kenali itu. Sontak, Yerin langsung tersenyum dan menyeringai sembari mentertawakan tatapan Jiera barusan. Akhirnya Jiera langsung pergi meninggalkan Yerin tanpa menggubrisnya lagi.
"SIALAN! SIAPA PEREMPUAN GILA ITU HAH?! apa dia merasa sangat keren?! DASAR JALANG SIALAN!" seru Jiera sembari pergi dengan mobilnya.
●●●●
~triwahnii~
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make It Happen (Tahap Revisi)
Mistério / SuspenseDi saat semua orang mengatakan hidup ini indah, Yerin justru mengatakan hidup ini adalah NERAKA. Bagaimana tidak, hari-hari yang ia lewati sangatlah mengerikan. Hingga suatu saat, sebuah insiden mengerikan tiba-tiba menimpa Yerin, kepalanya mendadak...