●●●
Keesokan hari kemudian, Pak Jongsik dan Yeohan si juniornya terlihat tengah bergegas pulang ke kantor pusat yang ada di Kota Daegu. Otomatis, mereka berdua juga harus melewati jalan yang berada di tengah hutan pinus untuk bisa keluar dari daerah Wangsang 9.
Di tengah-tengah perjalanan, Yeohon yang sedari tadi mengemudikan mobilnya dengan sangat normal, tiba-tiba Yeohon langsung menginjak pedal rem kuat-kuat sembari memasang raut wajah tak biasa. Sontak, kepala Pak Jongsik langsung terbentus ke depan.
"SIAL! ada apa ini HAH?! kenapa tiba-tiba kau berhenti?!" seru Pak Jongsik langsung tercengang kaget.
Dengan gemetar, Yeohon perlahan menunjuk ke depan tepat dimana ada mayat seseorang yang tergeletak di tengah jalan. Pak Jongsik dan Yeohon akhirnya saling menatap satu sama lain. Sedetik kemudian, mereka berdua turun dari mobil dan perlahan menghampiri mayat misterius itu.
"Bu... bukankah tadi malam perempuan ini datang ke kantor?! ke... kenapa dia tiba-tiba tewas di sini?! jangan bilang malam tadi arwah perempuan inilah yang mendatangi kita pak?!" ucap Yeohon tercengang histeris.
Sontak, Pak Jongsik langsung menelepon rekannya untuk meminta bantuan dari pusat. Beberapa menit kemudian, daerah Wangsang 9 sudah dipenuhi oleh anggota polisi dan para detektif dari pusat Kota Daegu. Di sisi lain DP Dalgon, Dami dan Bara ikut serta menangani kasus itu. Bara perlahan menghampiri mayat itu dan mencoba untuk membuka kain penutup itu. Seketika, Bara langsung terkejut setelah melihat siapa sebenarnya si mayat itu.
"Ji... Jiera?! aku tidak salah melihatnya kan?!" seru Bara terkejut setelah melihat wajah mayat itu.
"Jiera? teman mendiang Yerin?" tanya DP Dami.
"Ya benar," jawab Bara.
Tiba-tiba, ponsel DP Dami berdering, itu karena DP Dalgon tiba-tiba meneleponnya.
"Coba kalian datang ke sini," ucap DP Dalgon di panggilan telepon, dengan segera DP Dami dan Bara langsung menyusul DP Dalgon ke TKP lain.
Sampainya DP Dami dan Bara di TKP lain, mereka berdua langsung terkejut setelah melihat kondisi TKP itu. Bagaimana tidak, mereka baru saja melihat sebuah kerangka mobil berisi mayat yang berhasil diangkat dari dalam jurang. Sementara itu, Bara terfokuskan pada simbol bulan sabit yang berada tepat di bibir jurang.
"Benar dugaanku, pelaku kasus ini masih sama," gumam Bara.
"APA?! apa yang kau katakan barusan?!" seru DP Dami.
"Pelaku masih sama dengan kasus sebelumnya, dia meninggalkan simbol bulan sabit karena dia tahu korban akan mati di jurang ini," ucap Bara sembari menatap bebatuan kecil yang berjejer membentuk bulan sabit.
"Baru saja aku akan mengatakan hal itu, jadi aku juga berpikir jika pelaku sengaja menyabotase mobil itu agar jatuh ke dalam jurang," ucap DP Dalgon.
Di sisi lain, datang DP Joon dan para rekan-rekannya menghampiri mereka bertiga.
"Bagaimana hasilnya?" tanya DP Dami.
"Tidak ada satupun jejak yang tertinggal, entah itu sidik jari ataupun jejak kaki, hasil nihil, tapi aku menemukan satu hal yang mungkin akan membuat kalian terkejut," jawab DP Joon.
Akhirnya, semua rombongan itu bergegas pergi menuju ke tempat yang di maksud DP Joon. Sampainya di ruang bawah tanah tepatnya di tempat yang dijadikan Yerin sebagai tempat persembunyiannya, mereka langsung terkejut menemukan ruang bawah tanah yang sangat menyeramkan dan misterius itu. Tanpa berlama-lama, mereka langsung mengumpulkan sampel bukti yang mungkin tertinggal atau tergeletak di ruang bawah tanah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make It Happen (Tahap Revisi)
Mistério / SuspenseDi saat semua orang mengatakan hidup ini indah, Yerin justru mengatakan hidup ini adalah NERAKA. Bagaimana tidak, hari-hari yang ia lewati sangatlah mengerikan. Hingga suatu saat, sebuah insiden mengerikan tiba-tiba menimpa Yerin, kepalanya mendadak...