I Will Make It Happen.39

336 9 0
                                    

●●●

Sebagian rombongan akhirnya mengikuti DP Dami mengejar seseorang yang dirasa mencurigakan. Namun sialnya, mereka kehilangan jejak.

"Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya Bara yang ikut menyusul DP Dami.

"Tadi aku melihat perempuan mencurigakan keluar dari pemakaman membawa keranjang khusus untuk bunga mawar merah, aku yakin dia pelakunya, seharusnya aku langsung menyadarinya tadi," jelas DP Dami.

...

Beberapa hari kemudian tepat di waktu malam, Yerin terlihat bergegas pergi ke suatu tempat. Selang beberapa saat kemudian, akhirnya taksi datang.

"Jalan Jingga 1," ucap Yerin.

"Baiklah," ucap sopir.

"... kasus pembunuhan yang di namai si psikopat gila masih berlanjut, banyak pihak dari polisi dan detektif berpendapat jika motif pembunuhan  itu adalah balas dendam, saat ini pihak kepolisian dan para detektif masih gencar mencari pelaku pembunuhan yang tengah menggegerkan masyarakat..." sebuah berita baru saja tersiar di radio taksi itu.

"Bahkan mereka semua menyebutku psikopat lagi, apa mereka menginginkan kata itu menjadi kenyataan? HAHAH! sepedulikah mereka dengan manusia sampah yang mengaku menjadi korban?" batin Yerin.

Di sisi lain tepat di rumah Rea, terlihat seorang direktur rumah sakit bernama Dason yang tak lain adalah ayah Rea tengah bersantai ria di balkon kamarnya. Direktur Dason tengah menikmati suasana malam yang penuh dengan gemerlap cahaya bintang dan bulan sabit sembari membaca koran dan menikmati secangkir kopi panas. Tiba-tiba, dari arah lain datang Yerin secara diam-dian dan tanpa sepengetahuannya.

"Setelah membunuh banyak orang, pantaskah orang sampah itu hidup berkeliaran bebas di dunia ini?" ucap Yerin yang tepat berdiri di belakang Dason.

Seketika, Dason langsung terkejut setengah mati setelah mengetahui keberadaan Yerin dan perlahan membuatnya beranjak mundur menjauhi Yerin si perempuan misterius yang tidak ia kenali.

"SIAPA KAU?! ke... kenapa kau bisa sampai di sini HAH?! omong kosong macam apa itu HAH?!" seru Dason.

Sementara itu, Yerin sama sekali tidak menggubris pertanyaan yang baru saja Dason berikan. Yerin hanya diam dan perlahan beranjak melangkahkan kakinya menepi ke pagar balkon itu.

"Si... SIAPA KAU?!" seru Dason semakin kebingungan.

"Apa kau ingin mendengar cerita lucu?" tanya Yerin sembari menatap ke arah bulan sabit yang tengah bersinar menghiasi langit malam saat itu.

"Apa yang sedang kau bicarakan HAH?!" seru Dason semakin kebingungan.

"Kau tahu? siapa pelaku pembunuhan yang tengah menggegerkan masyarakat saat ini? dia adalah perempuan biasa yang hidup dalam kesendirian sebab sekarang semua keluarga yang dia cintai sudah tiada, saat usianya masih sangat belia ayah dan ibunya mati terbunuh tepat di depan matanya," ucap Yerin sembari terkekeh-kekeh.

Seketika, Dason langsung diam mematung di tempat.

"HAHAH! omong kosong macam apa itu HAH?! apa kau gila HAH?! pantas saja, pasti kau sering melihat drama di film-film itu kan?! aish... anak jaman sekarang, lebih baik kau pergi dari sini sebelum anak buahku menghabisi nyawamu atau akan aku laporkan kau ke polisi, CEPAT PERGI DARI SINI!" seru Dason mengusir Yerin yang tidak ia kenali itu.

I Will Make It Happen (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang