I Will Make It Happen.19

327 12 0
                                    

●●●

Di sisi lain, Sara yang baru saja kembali dari koperasi tidak sengaja menemukan tas Yerin yang tergeletak di lantai. Segera mungkin ia ambil tas itu, dan langsung mencari Yerin. Sara mencari ke sekeliling sekolah, tapi hasil nihil, ia sama sekali tidak menemukan Yerin. Tiba-tiba, Sara langsung teringat dengan tempat yang belum ia datangi, yaitu loteng sekolah. Benar saja, sampainya Sara di loteng sekolah, Sara menemukan Yerin tengah tergeletak di lantai.

"YERIN!" seru Sara sembari berlari menghampiri Yerin.

Seketika, Sara terperanjat kaget setelah melihat Yerin terkapar tidak sadarkan diri dengan kondisi dahinya yang berdarah dan luka bakar mengerikan di beberapa bagian tubuhnya. Kebetulan juga saat itu Pak Den seorang penjaga sekolah naik ke loteng. Dengan segera, Sara langsung berteriak meminta bantuan.

"PAK DEN! TOLONG! TOLONG YERIN!" teriak Sara.

"ADA APA INI?! Ye... YERIN! sekarang bapak akan bawa Yerin turun dan kau Sara cepat hubungi rumah sakit!" seru Pak Den sembari berlari menggendong Yerin turun dari loteng sekolah.

Sara langsung meraih ponselnya dan langsung menelpon pihak rumah sakit untuk segera datang menjemput Yerin.

...

Sampainya di rumah sakit, Yerin segera ditangani oleh dokter. Selang beberapa menit kemudian, dokter yang baru saja menangani Yerin keluar dari ruangan.

"Bagaimana kondisi Yerin dok?" tanya Sara.

"Kondisi pasien saat ini baik-baik saja, tapi saat ini beberapa luka bakar pasien dalam perawatan intensif," jawab dokter.

Setelah mendengar jawaban dari dokter, Sara sedikit merasa lega dengan kondisi Yerin saat ini. Beberapa jam kemudian, Sara akhirnya diperbolehkan masuk ke dalam ruang rawat Yerin.

"Bagaimana kondisimu sekarang? kau tidak apa-apa kan?" tanya Sara sembari meraih kursi untuk ia duduki di samping Yerin tengah berbaring.

Yerin hanya terdiam. Perlahan, Yerin meraba-raba kepalanya yang terbalut perban. Begitu juga dengan kedua lengan dan kaki kanannya yang ikut di perban.

"Di... mana aku sekarang?" ucap Yerin lirih.

"Kau ada di rumah sakit, Yerin! apa yang sebenarnya terjadi padamu hah?! kenapa kau bisa seperti ini?! siapa yang melakukan ini?!" tanya Sara.

"Entahlah... aku tidak ingat," jawab Yerin.

"Biar aku telepon keluarga..." ucap Sara terpotong.

"Jangan, aku mohon padamu tolong rahasiakan semua ini," ucap Yerin.

"Tapi..." ucap Sara terpotong.

"Aku tidak ingin mereka cemas, aku baik-baik saja, terima kasih karena sudah menolongku," ucap Yerin.

Sesaat, Sara akhirnya terdiam.

...

Malam hari kemudian tepat saat Yerin akan pulang dari rumah sakit bersama Sara, tiba-tiba kepalanya mendadak pusing dan membuat Yerin lemas tak berdaya. Akhirnya, Yerin hilang kesadaran dan langsung tidak sadarkan diri. Sontak, Sara langsung berteriak memanggil dokter dan akhirnya.Yerin kembali dibawa masuk ke dalam ruang rawat itu lagi.

...

Keesokan hari kemudian masih di ruang rawat itu, perlahan Yerin membuka kedua matanya.

"Apa aku masih di rumah sakit?" batin Yerin.

"Akhirnya kau bangun juga, YERIN! LIHAT BIBI!" seru Bibi Jil.

Yerin hanya terdiam dan sesekali meraba kepalanya.

I Will Make It Happen (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang