I Will Make It Happen.14

351 17 0
                                    

●●●

"Sekarang waktunya kita bersenang-senang!" seru Cea bersemangat.

"Apa yang akan kalian lakukan lagi?!" seru Yerin.

"Diam! sekarang kau serahkan ponselmu itu padaku, cepat!" seru Jiera.

"Aku jamin ini akan seru," ucap Cea sembari menyeringai.

Dengan sangat terpaksa akhirnya Yerin menyerahkan ponselnya ke Jiera.

"Sekarang... bagaimana jika kau berdandan dan merekamnya di ponselmu itu sembari mengumpat kasar tentang sekolah ini, bagaimana? seru kan?! jika sampai kau menolaknya lagi, maka aku akan langsung menyuruh anak buah Rea untuk menemui bibimu," ucap Jiera.

"Ya! akan aku lakukan semua keinginan kalian asalkan kalian tidak macam-macam dengan bibiku!" tegas Yerin.

"Baiklah, itu hal mudah jika kau menurut dengan kami," ucap Jiera.

Akhirnya, Yerin dengan terpaksa menuruti keinginan mereka, Yerin pun perlahan merias dirinya sendiri sembari merekam aksinya lewat ponselnya itu.

"Cepat keluarkan umpatanmu itu!" bisik Jiera.

"CEPAT! jika tidak..." bisik Cea terpotong setelah mendengar umpatan Yerin.

Jiera dan Cea langsung mentertawakan aksi Yerin barusan. Setelah semua aksi mereka selesai, Jiera langsung merebut ponsel Yerin.

"Oh jalang gila ini... berani-beraninya kau mengumpat seperti itu! kau sama sekali tidak berpikir jika sampai Pak Baek kepala sekolah baru kita sampai tahu... aku sampai tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padamu dan... jika dia sampai tahu video ini tersebar..." ucap Jiera terpotong.

"Kembalikan ponselku!" seru Yerin sembari mencoba merebut kembali ponselnya, namun Cea langsung mendorong Yerin sampai terjatuh ke lantai.

"Jiera... Cea... apa kalian sama sekali tidak memiliki rasa belas kasih padaku?!" tegas Yerin.

"Aku?! kasihan padamu?! hahah... omong kosong macam apa itu?! jangan mimpi dan jangan berharap, bodoh!" seru Jiera sembari mentertawakan Yerin, begitu pula dengan Cea.

"Kau harus ingat... keselamatan bibimu ada di tanganmu, jadi kau hanya perlu menuruti semua yang kami perintahkan, paham?!" ucap Jiera.

Akhirnya Jiera dan Cea menyeret Yerin mengelilingi sekolah. Semua teman sekolahnya langsung berlarian dan berkerumun melihat situasi yang tengah terjadi.

"Coba kalian lihat ini! kami berdua memergoki Yerin memakai lipstik merah merona! bukankah semua anak di sekolah kita tidak diperbolehkan berdandan?!" seru Jiera mulai beraksi.

"Apa kau ingin mencoreng nama baik sekolah ini?! dasar sampah!" seru Cea.

"Yerin hanya bisa terdiam menunduk. Di sisi lain, semua teman sekolahnya hanya bisa terdiam kebingungan dan tidak berani mencampuri urusan mereka.

"Ada apa dengan kalian semua?! apa kalian tidak percaya pada ucapanku?! kalian butuh bukti?!" seru Jiera sembari menjambak dan menarik rambut Yerin ke belakang.

"Lihat! sekarang kalian bisa melihatnya kan?! lihat!" seru Jiera.

Semua teman sekolahnya hanya bisa terdiam dan tidak bereaksi apa-apa, hanya bisa memandang satu sama lain dan sama sekali tidak berani membela Yerin.

"Apa kalian perlu bukti lagi? lihat! aku merekam anak ini sedang berdandan di toilet dan perlu kalian tahu... kalian bisa melihat postingan baru di media sosialnya! Yerin memposting video gilanya itu!" seru Cea.

Semua teman sekolahnya langsung mengecek media sosial Yerin di ponselnya masing-masing. Ternyata benar apa yang baru saja di katakan Jiera dan Cea. Yerin benar-benar memposting videonya tengah berdandan sembari mengumpat kasar dan menjelekkan nama baik sekolah. Namun dibalik semua itu, mereka tahu itu adalah perbuatan dan rencana busuk Jiera dan Cea sendiri.

Tiba-tiba seseorang datang menghampiri Yerin agar dinilai oleh pihak Rea untuk membela Jiera dan Cea. Dengan sangat berat hati demi kelulusan dan nilai yang baik, anak itu langsung mencaci Yerin.

"Tampangmu terlihat sangat baik, tapi ternyata hatimu sangat busuk!" seru anak itu dengan tatapan mata penuh penyesalan dan keterpaksaan.

Beberapa teman sekolahnya yang berpikiran sama dengan anak itu langsung menggiring Yerin ke ruang kepala sekolah untuk disidang.  Sampainya di ruang kepala sekolah, Yerin dan Pak Baek si kepala sekolah baru itu langsung memberikan keputusan yang paling tepat untuk menghukum Yerin.

"Yerin... sangat disayangkan sekali, nasibmu sedikit sangat buruk, baiklah sekarang akan aku beri kau hukuman yang setimpal dengan perbuatanmu itu," ucap Pak Baek.

Perlahan, Pak Baek beranjak dari tempat duduknya dan kemudian melangkah menghampiri Yerin.

"Kau turuti saja semua keingingan nona Rea dan rekannya itu, maka aku tidak akan mengeluarkanmu dari sekolah ini sebelum kelulusan, sayang sekali... tubuh dan wajahmu terlalu sayang untuk dilewatkan, kau tahu?" Pak Baek berbisik di telinga Yerin dan mencoba berbuat hal yang tidak senonoh.

"Jadi, sebaiknya kau turuti saja semua ucapanku tadi atau aku akan merusak harga dirimu, paham?" ucap Pak Baek.

Pak Baek langsung mendorong Yerin hingga terjatuh ke lantai. Dengan cekatan, Pak Baek langsung membuka jasnya.

"Turuti saja apa mau mereka dan jangan campuri urusanku lagi, jika tidak... kau akan tahu akibatnya," bisik Pak Baek sembari menodongkan pisau kecil dan melayangkannya ke wajah Yerin.

Dengan bersusah payah, Yerin langsung beranjak meninggalkan ruangan itu.

"Kau pantas mendapatkan semua ini karena kau terlahir sebagai anak sial, jalang!" ucap pak Baek sembari beranjak duduk ke kursinya lagi dengan kakinya berada di atas meja.

Ketika Yerin tengah meraih gagang pintu untuk pergi meninggalkan ruangan itu, tiba-tiba Yerin menghentikan langkah kakinya. Ekspresi wajah Yerin mendadak langsung berubah. Perlahan, Yerin tersenyum menyeringai sembari menatap gagang pintu yang tengah ia pegang.

"Jangan salahkan aku jika aku datang lagi menemuimu di masa depan," gumam Yerin lirih.

"Cepat pergi!" seru Pak Baek.

Yerin tersenyum menyeringai setelah mendengar seruan Pak Baek barusan. Yerin segera membuka pintu ruangan itu dan bergegas kembali ke kelas. Sampainya Yerin di kelas, Yerin langsung melihat berbagai macam tatapan mata menatap ke arah Yerin. Mereka semua hanya terdiam dan tampak tidak peduli pada Yerin.

"Pantaskah aku lahir di lingkungan seperti ini?!" batin Yerin.

●●●

~triwahnii~

I Will Make It Happen (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang