●●●
Beberapa hari telah berlalu, Yerin memutuskan untuk kembali lagi ke Kota Daegu untuk memulai aksi membalas semua dendamnya. Target pertama Yerin adalah Pak Baek, kepala sekolah barunya dulu.
"Kau tidak layak menjadi seorang pemimpin, kau hanya sebatas manusia korup yang menjijikkan," ucap Yerin sembari memisahkan foto Pak Baek dari foto-foto yang lain.
Tepat di malam minggu, Yerin dengan bersemangat pergi ke tempat sekolahnya dulu. Sebelumnya, Yerin sudah menyabotase sebagian arus listrik dan CCTV yang ada di sekolahnya itu tepatnya di jalan menuju ruangan Pak Baek. Dengan setelan baju mantel serba hitam, berkacamata dan bersarung tangan, Yerin perlahan berjalan menuju ke ruangan dimana Pak Baek biasanya bekerja dan menerima suap di setiap harinya.
Come little boys
Come little girls
Here this is for you come up here
Don't run away
Don't cross the line
Yeah, this is nightmareSenandung nyanyian Yerin turut menghiasi langkahnya sembari melewati sebuah lorong yang gelap. Seringaian dan tatapan matanya yang sangat kosong langsung terpampang di setiap langkah Yerin bersamaan dengan suara pisau lipat yang ia mainkan di tangannya. Setelah beberapa jauh Yerin melangkah, sampailah Yerin di depan sebuah pintu. Yerin langsung terdiam mematung untuk menunggu Pak Baek keluar dari ruangan itu.
Di sisi lain, Pak Baek yang sedari tadi sibuk menghitung uang suap langsung terganggu karena lampu di ruangannya padam. Sontak membuat Pak Baek langsung emosi.
"SIALAN! kenapa mereka semua tidak becus mengurus tagihan listrik HAH?! bagaimana bisa listrik tiba-tiba padam seperti ini!" pekik Pak Baek sembari menyalakan senter ponselnya dan perlahan melangkah keluar dari ruangannya.
Saat Pak Baek membuka pintu, Pak Baek langsung terkejut setengah mati karena ia melihat ada seseorang yang tengah berdiri tepat di depan pintu dengan kepalanya yang tertunduk. Sontak, Pak Baek langsung mengambil ponselnya yang sempat terpental jatuh.
"SIALAN! SIAPA KAU HAH?! apa kau ingin aku pec..." ucap Pak Baek terpotong setelah melihat orang itu perlahan membuka tudung mantel yang sedari tadi menutupi wajahnya.
Yerin langsung tersenyum menyeringai sembari menatap tajam wajah Pak Baek. Sementara, Pak Baek langsung terperanjat kaget setelah melihat wajah Yerin yang masih dikenalinya.
"Ye... YERIN?! TIDAK MUNGKIN! a... AKU PASTI SALAH LIHAT! aku pasti sedang berhalusinasi ti... TIDAK MUNGKIN! kau harus ingat BAEK! YERIN ANAK SIALAN ITU SUDAH MATI!" seru Pak Baek sembari terus mengucek-ucek matanya.
Di sisin lain, Yerin hanya tersenyum sembari menatap raut wajah Pak Baek yang masih tidak percaya dengan kedatangannya. Perlahan, Yerin melangkah mendekat ke arah Pak Baek.
"BERHENTI! PERGI KAU DARI SINI! INI BUKAN DUNIAMU! PERGI!" seru Pak Baek sembari melangkah mundur dan mencoba menutup pintu rapat-rapat.
Yerin dengan segera langsung menahan pintu itu, dan langsung masuk ke dalam. Pak Baek langsung berteriak histeris dan melempar semua benda yang ada di sekelilingnya untuk mencoba mengusir Yerin.
"APA YANG AKAN KAU LAKUKAN HAH?! PERGI KAU DARI SINI!" seru Pak Baek sembari mencoba meraih ponselnya untuk meminta bantuan.
Tanpa basa-basi, Yerin langsung melempar patung batu yang ada di sampingnya tepat ke arah Pak Baek. Sontak, Pak Baek langsung terkejut setengah mati dan membuat ponselnya langsung terlempar jatuh.
"APA KAU SUDAH GILA HAH?! AKU BISA MELAPORKANMU KE POLISI! CEPAT PERGI DARI SINI!" seru Pak Baek.
Yerin langsung terkekeh mentertawakan ucapan Pak Baek.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Make It Happen (Tahap Revisi)
Misterio / SuspensoDi saat semua orang mengatakan hidup ini indah, Yerin justru mengatakan hidup ini adalah NERAKA. Bagaimana tidak, hari-hari yang ia lewati sangatlah mengerikan. Hingga suatu saat, sebuah insiden mengerikan tiba-tiba menimpa Yerin, kepalanya mendadak...