3. Kabur

16.8K 1.1K 21
                                    

Terhitung sudah 30 menit Val berjalan mondar-mandir di kamar Agni --yang kini telah resmi menjadi kamarnya juga-- seraya memikirkan jalan keluar dari situasi mencekam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terhitung sudah 30 menit Val berjalan mondar-mandir di kamar Agni --yang kini telah resmi menjadi kamarnya juga-- seraya memikirkan jalan keluar dari situasi mencekam ini.

Sebenarnya Val sempat memiliki beberapa ide, salah satunya adalah meracuni Agni dengan sianida lalu kabur dari rumah neraka ini. Tapi Val ingat kalau dirinya sudah dipenuhi dosa, jadi ia tidak mau menambah dosa lagi karena cita-citanya adalah masuk surga.

"Ayolah pikirkan sesuatu, Valerie. Kamu biasanya pintar, tapi kenapa sekarang tiba-tiba jadi bodoh?" ucap Val kepada dirinya sendiri.

Val harus memutar otaknya dan menemukan solusi sebelum Agni menetapkan tanggal pernikahan mereka. Val tidak ingin berakhir dengan menjadi istri dari wanita mesum itu! Ia masih normal, jadi yang ia inginkan adalah menikah dan hidup bahagia bersama dengan suami idamannya sampai hari tua.

"Kenapa aku tidak coba kabur saja? Agni mesum itu lagi bekerja, jadi sekarang adalah waktu yang tepat untuk kabur," gumam Val seolah-olah baru saja mendapatkan ilham dari langit.

Tak ingin membuang waktu lagi, Val lamgsung keluar dari kamar dan mencari celah yang bisa ia manfaatkan sebagai jalan kabur.

Val berjalan mengendap-endap dan sesekali bersembunyi di balik pilar rumah ketika hampir berpapasan dengan pembantu-pembantu Agni lewat.

"Nona Valerie sedang apa?"

"Astaga!" Val berjengit kaget seraya membekap mulutnya agar tidak berteriak. "M-Malika? Kamu sedang apa di sini?"

Malika, salah satu pembantu Agni, menatap Val curiga. "Justru Nona Val yang sedang apa di sini?"

"A-ah, itu ..." Val berdeham, kemudian mengatur ekspresinya menjadi biasa saja. "Aku sedang menghitung cicak di dinding."

Oke, alasan yang sangat bagus, Valerie. Sekarang Malika pasti tidak akan mempercayai alasanmu dan ia akan melaporkan hal ini kepada Ag--

"Ah, begitu. Cicak di sini memang gemuk-gemuk. Sudah kuduga pasti Nona Valerie tertarik dengan mereka," kata Malika sambil tersenyum lebar.

"Eh?" Val langsung melongo heran.

"Kalau begitu semangat menghitung cicaknya, Nona. Saya ingin ke dapur dulu untuk menyiapkan makan siang."

"O-oke." Val mengangguk kaku. Apa-apaan ini? Val tidak tahu kalau ternyata Agni punya pembantu yang idiot.

Tapi bukankah ini bagus? Nampaknya Dewi Fortuna sedang berada di pihaknya. Senyum Val kian melebar, ia sudah menduga kalau Tuhan akan menolong orang baik dan lemah seperti dirinya.

[*]
[*]
[*]

Akhirnya Val bisa menghirup udara segar setelah dirinya berhasil keluar dari istana neraka itu. Ia masih tidak menyangka ternyata mudah juga untuk kabur dari jeratan Agni. Val bangga pada dirinya sendiri.

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang