[Warning! 21+]
"Singkirkan tangan kotormu dari tubuhku, Brengsek!" -Valerie Azalea
"Selama kontrak pernikahan kita masih berjalan, kamu tidak bisa menolak, Sayang." -Agnibrata Eliezer
🏅Highest Rank:
#1 Yuri (16-Nov-2022)
#4 Romance (11-Apr-2023)
Qotd: Kalian lebih suka cerita gxg yang genrenya teen romance atau adult romance kayak gini?🤔
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Arghhh aku lelah!"
Sesampainya di kamar, Agni langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur begitu saja. Tidak peduli kalau saat ini dirinya masih mengenakan gaun pengantin dan wajahnya dipenuhi riasan.
"Mandi dulu," ucap Val yang baru saja masuk.
"Mandiin."
"Mandi sendiri."
"Tapi tadi kamu bilang aku ini seperti anak kecil." Agni memanyunkan bibirnya sok imut. "Anak kecil tidak bisa mandi sendiri. Jadi ayo mandiin aku!"
Val menatap Agni jijik. "Bisa tidak jangan memasang ekspresi sok imut begitu?"
"Terus aku harus memasang ekspresi yang seperti apa? Seksi?"
"Aku mau mandi," kata Val mengabaikan pertanyaan Agni. "Oh ya, bisa bantu aku melepas gaun ini?"
"Bisa, bisa!"
Agni langsung bangun dari tempat tidurnya, lalu berlari secepat kilat menuju Val. Rasa lelahnya lenyap seketika saat ia menatap punggung Val yang terbuka.
"Cantik," gumam Agni pelan.
Val sedikit menengok ke belakang. "Huh? Kamu bilang apa?"
Val hanya mengangguk, kemudian ia memejamkan mata seraya menunggu Agni melepas resleting gaunnya.
"Agni? Kenapa kamu lama sekali?" tanya Val yang heran karena Agni belum juga selesai membantunya. "Agni?"
"Sssh ... jangan banyak bertanya, Valerie."
"Apa yang-- akh!"
Val tidak bisa menahan pekikannya ketika Agni tiba-tiba mendengus lehernya dengan liar. Ia hendak berbalik, namun Agni memeluknya dari belakang seraya meremas payudaranya.
"A-Agni, lepas ..." Val memejamkan kedua matanya, ia berusaha mati-matian untuk tidak mengeluarkan desahan.
"Jangan ditahan atau nanti kamu akan tersiksa."
Agni mulai mengecup Val, mulai dari punggung hingga ke tengkuknya. Badan Val menegang karena tidak kuasa menahan rasa geli yang ditimbulkan oleh kecupan itu.
"Agni, b-berhenti."
"Aku tidak akan berhenti," bisik Agni dengan nada yang sensual. "Ini salahmu, Valerie. Kamu yang membuatku jadi seperti ini."
Val meringis pelan. "Aku hanya memintamu untuk melepas gaunku."
"Ya, dan aku jadi tidak bisa menahan diri gara-gara itu."
Lalu semuanya terjadi begitu cepat. Agni menarik resleting gaun Val secara brutal hingga membuat gaun indah itu robek secara menyedihkan.
Oke, pasti Jonathan akan marah jika tahu gaun buatannya dirobek Agni tanpa perasaan seperti ini.
