15 (A). Fall

10.4K 695 10
                                    

Hari ini up 2 bab ya guys😤

Fyi, lagu di atas bener-bener ngegambarin gimana perasaan Agni buat Val. Jadi kalau kalian mau mendalami karakter Agni, kalian bisa putar lagunya🥲👍🏻

 Jadi kalau kalian mau mendalami karakter Agni, kalian bisa putar lagunya🥲👍🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi, Nona Agni. Saya ingin menyerahkan laporan keuangan yang tadi pagi anda minta."

Agni mendongak dan hanya engangguk kecil. "Taruh saja di sini."

"Baik, Nona." Miranda berjalan mendekati meja Agni lalu menaruh laporan tersebut di mejanya. "Dan sepertinya ada satu hal lagi yang harus saya laporkan, Nona Agni."

"Apa itu?" Agni menatap datar sekretarisnya.

"Barusan Pak Darwin mendatangi saya untuk melaporkan perkembangan cabang di Bandung. Dan hasilnya ..."

Mata Agni menyipit. "Hasilnya?"

Miranda tertunduk cemas. "Saya tidak tahu mengapa, tapi sepertinya cabang di sana sedang mengalami krisis, Nona."

Agni menghela napas kasar, ia sudah menduganya dan tidak terkejut lagi dengan laporan ini. Restoran Eliezer di Bandung merupakan salah satu tonggak utama bisnis Agni, tapi ia merasakan adanya keanehan dalam dua bulan terakhir karena jumlah pengunjungnya berkurang drastis.

"Aku mengerti. Kamu bisa pergi sekarang, Miranda."

"Baik, Nona."

Agni memejamkan kedua matanya lalu berpikir keras. Apa yang sebenarnya terjadi? Belakangan ini bisnisnya sedikit berantakan dan Agni cukup kewalahan dibuatnya. Apakah ia harus pergi ke Bandung untuk mengecek keadaan restoran tersebut secara langsung?

"Sepertinya aku tidak punya pilihan lain. Aku harus mengeceknya sendiri untuk mencari tahu apa yang salah."

Setelah menghubungi Gustav untuk mengantarnya ke Bandung, Agni pun beranjak dari kursi untuk keluar dari ruangannya.

Baru beberapa langkah Agni berjalan, tiba-tiba saja tubuhnya oleng dan hilang keseimbangan. Alhasil, Agni terjatuh dengan posisi wajahnya yang mendarat mulus di lantai.

"Aduh!" Agni meringis nyeri sambil memegang hidungnya. "Ah, kaki sialan."

Di saat yang bersamaan, pintu ruangan Agni terbuka dan seseorang berteriak panik saat melihat kondisi Agni yang masih jatuh terduduk di lantai.

"Agni!" Kanaya berlari panik menghampiri wanita itu. "Agni, are you okay?"

"Aku baru saja terjatuh dan kamu masih bertanya aku baik-baik saja?" tanya Agni kesal, ia masih memegang hidungnya yang semakin berdenyut nyeri.

"Coba sini aku lihat dulu." Kanaya menyingkirkan tangan Agni dari hidungnya dan ia terkejut melihat darah segar mengalir dari sana. "Agni, kamu mimisan!"

"Iya kah?"

Agni menatap tangannya sendiri dan benar saja, ada darah segar yang menggenang di telapak tangannya.

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang