4. Benci

13.4K 957 26
                                    

Malam yang sangat panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang sangat panjang.

Val tidak tahu sudah berapa kali Agni 'menyiksanya' hingga membuat Val benar-benar kehabisan tenaga.

Meskipun Agni masih bermain di 'luar', tapi tetap saja hal itu membuat Val kelelahan bukan main. Terlebih lagi Agni melakukannya dengan kasar dan tanpa ampun. Val sampai tidak ingat sudah berapa kali Agni membuatnya klimaks.

Kini Val tengah meringkuk seraya memeluk tubuhnya sendiri di atas kasur. Kedua matanya nampak sembab akibat terlalu banyak menangis seharian.

"Valerie, sarapan dulu. Lihat, aku sudah membuatkan bubur untukmu," kata Agni yang baru saja datang dengan membawa semangkuk bubur untuk Val.

Ketika Agni hendak menyuapi Val, ia cukup terkejut karena Val menepis tangannya dan melempar mangkuk itu hingga terjatuh dan pecah.

"Aku tidak mau makan!" teriak Val mulai mengamuk. "Kamu dengar itu? Aku tidak mau makan! Yang aku mau adalah pulang ke rumah dan hidup dengan tenang bersama keluargaku!"

Agni hanya terdiam menatap Val yang kini tengah menatapnya penuh kebencian. Agni tidak langsung menjawab, ia justru berjongkok dan memunguti satu per satu pecahan mangkok bubur yang berceceran di lantai.

"Jawabanku sudah jelas, Valerie. Aku tidak akan membiarkanmu pulang," balas Agni, lalu ia menatap Val sambil tersenyum. "Lagipula ... kenapa kamu harus pulang jika keluargamu sendiri tidak masalah kalau kita tinggal bersama?"

"K-keluargaku sudah tahu soal ini?" Val terkejut.

"Tentu saja."

"Pembohong," desis Val tak percaya. "Ayah dan ibuku tidak mungkin membiarkanku tinggal bersama wanita iblis sepertimu!"

Agni hanya mengangkat bahunya santai. "Terserah kalau kamu tidak percaya. Aku sudah mengatakan yang sebenarnya."

Agni mulai bangkit, ia telah selesai memungut pecahan mangkuk itu dan berniat untuk membuangnya.

"Aku akan kembali dengan membawa bubur yang baru. Tetaplah di atas kasur, jangan kemana-mana."

"Agni!"

Agni berbalik lalu menatap Val bingung. "Hm?"

"Aku membencimu," ucap Val dengan sorot mata yang menggambarkan kebencian. "Aku membencimu, Agni. Saking bencinya, aku sampai berharap semoga kamu cepat mati dan lenyap dari hidupku selamanya!"

Agni hanya tersenyum miring, ia tidak terpengaruh sama sekali dengan ucapan Val.

"Sudah selesai? Kalau sudah, tenangkan dirimu dan tunggu aku kembali."

"Arghhh bodoh!" maki Val frustasi setelah Agni keluar dari kamar. "Seharusnya tadi aku tidak berkata seperti itu padanya. Kalau sampai Agni marah lagi, maka akan sangat sulit untuk kabur dari sini."

Sebuah helaan napas keluar dari mulut Val. Meskipun semalam Agni telah menghukumnya, lantas hal itu tidak membuat Val mengurungkan niatnya untuk kabur dari sini.

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang