14. Can I Touch You?

15.4K 770 18
                                    

Aku sepanjang nulis part ini be like: ಥ‿ಥ

"Jadi, bagaimana awal ceritanya saat kalian pertama kali bertemu?" tanya Zia seraya menopang dagunya antusias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi, bagaimana awal ceritanya saat kalian pertama kali bertemu?" tanya Zia seraya menopang dagunya antusias.

Val menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Eum, awalnya kami bertemu di hotel dan beberapa hari kemudian kami menikah, itu saja."

"Hotel?" Zia semakin melebarkan senyumnya. "Wah, aku tidak menyangka ternyata Kak Agni akan tertarik pada salah satu pemuas hasratnya."

"Maaf?" Val mengernyitkan dahinya tersinggung. Apa-apaan katanya tadi? Pemuas hasrat?

Tapi Zia nampaknya tidak peka dan malah lanjut berbicara.

"Kak Agni memang hobi sekali tidur bersama wanita lain, apalagi kalau dia sedang stress. Tapi biasanya dia langsung membuang wanita-wanita itu setelah dia pakai."

Val tidak mengerti apa tujuan Zia menceritakan hal itu kepadanya. Apakah dia sedang mencoba membuat Val merasa terhina?

Tapi Val tidak mau terbawa suasana. Jadi sebisa mungkin ia harus bersikap tenang dan berkepala dingin.

"Lalu bagaimana denganmu, Zia? Yang kudengar dari Agni, kalian adalah saudara tiri."

"Ya, kami adalah saudara satu ayah," jawab Zia santai seraya menyesap teh panasnya. "Meski begitu, aku sangat menyayangi kakakku. Sekarang dia adalah keluarga yang kumiliki satu-satunya."

Val menatap mata Zia untuk membaca karakter wanita itu. Tapi Val tidak mendapatkan apapun, Zia terlalu sulit untuk dibaca karena wanita itu sangat abu-abu.

"Zia, boleh aku bertanya sesuatu?"

Zia menoleh, lagi-lagi ia kembali tersenyum lebar. "Tanyakan saja."

"Aku sedikit bingung, kenapa Agni terlihat emosi setiap kali bersinggungan denganmu?" tanya Val dengan hati-hati. "Jika ada masalah di antara kalian, kamu bisa memberitahuku, Zia. Siapa tahu aku bisa membantu kalian."

"Kenapa Kak Valerie tidak bertanya langsung pada Kak Agni?" Zia bertanya balik, kali ini senyumannya terlihat berbeda dari sebelumnya. "Aku tidak punya masalah apapun dengannya, jadi aku tidak tahu kenapa dia selalu kesal padaku."

Val terdiam, ia bingung bagaimana membalas perkataan Zia yang nampak begitu meyakinkan.

"Bagaimana kalau kita terus terang saja? Sebenarnya Kak Valerie penasaran denganku, kan?"

"Aku ..." Val mengatupkan rahangnya, ia kehabisan kata-kata.

"Atau mungkin, lebih tepatnya Kakak penasaran dengan apa yang terjadi di antara aku dan Kak Agni," tebak Zia tepat sasaran dan hal itu membuat Val semakin merinding.

Val berdeham untuk menetralkan rasa gugupnya. "Ya. Kamu benar, Zia. Aku ingin tahu masalah apa yang terjadi di antara kalian."

"Kenapa Kak Valerie sangat ingin tahu?"

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang