23. Closer

6.7K 580 43
                                    

Cie yang nungguin cerita ini update😌 *plak

Cie yang nungguin cerita ini update😌 *plak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys!

"Kamu sudah lama menikah dengan Agni tapi kamu tidak tahu kalau dia alergi apel?" ucap Kanaya dengan sinis dan penuh permusuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sudah lama menikah dengan Agni tapi kamu tidak tahu kalau dia alergi apel?" ucap Kanaya dengan sinis dan penuh permusuhan. "Bagus, Valerie. Bagus sekali."

Kanaya baru saja sampai di rumah Agni tepat di saat Val berhasil mendobrak pintu kamar mandi dan menemukan Agni yang tak sadarkan diri di sana.

Sebenarnya Kanaya berada di sini bukan tanpa alasan. Kanaya datang karena sebelumnya Zia menyuruhnya datang ke rumah Agni melalui sebuah pesan singkat. Zia bilang, Agni sedang membutuhkannya.

Apapun yang berkaitan dengan Agni, Kanaya pasti bersedia melakukan apapun demi temannya itu. Tapi saat Kanaya datang, ia justru melihat Agni yang tengah meregang nyawa dan itu semua gara-gara keteledoran istrinya sendiri.

"Tadinya aku pikir kamu adalah orang yang tepat untuk Agni, tapi ternyata dugaanku salah besar. Agni benar-benar bodoh menikahi wanita beban seperti dirimu, Valerie."

"Kanaya, kendalikan emosimu," ucap Ivar berusaha menengahi. "Amarahmu tidak akan membuat Agni sadar, mengerti?"

Kanaya langsung membuang muka seraya berdecih kesal. Di sisi lain, Val menangis bukan karena kata-kata tajam Kanaya. Ia menangis karena melihat kondisi Agni yang tergeletak tak berdaya di atas kasur.

"Apa yang Kanaya katakan semuanya benar, Ivar. Aku memang istri yang tidak berguna."

"Baguslah kalau kamu sadar." Kanaya tersenyum miring. "Dasar beban, tidak berguna. Cerai saja sana, aku jauh lebih pantas menjadi istri Agni daripada kamu."

"Astaga, dasar para wanita ini." Ivar memijat pelipisnya frustasi. "Bisa tidak jangan bertengkar seperti anak kecil? Kepalaku pusing melihat tingkah kalian berdua."

Val dan Kanaya langsung terdiam saat melihat wajah galak nan tegas Ivar. Kalau Ivar sudah begini, tandanya kesabaran pria itu mulai menipis.

"Kondisi Agni sudah stabil, tapi sepertinya dia tidak akan sadar hari ini," ucap Ivar setelah selesai memeriksa Agni dan memberinya obat. Ivar melirik jam tangannya, ini sudah waktunya untuk pergi. "Aku serahkan Agni pada kalian. Dan Kanaya, awas saja kalau kamu berbicara kasar seperti tadi."

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang