12. Miss You

10.4K 803 26
                                    

Hehe🌚
Happy reading!

Beberapa saat yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa saat yang lalu...

Setelah insiden pie apel di kafe selesai, Agni memutuskan untuk kembali ke hotel. Mau tak mau Kanaya juga ikut kembali bersama Agni, berhubung hotel tempat ia tinggal juga sama dengan Agni.

"Hey, Kanaya."

"Ya?"

"Kenapa kamu mengikutiku sampai ke sini?" tanya Agni saat ia hendak membuka pintu kamarnya.

Kanaya berkedip cepat. Benar juga, daritadi ia sibuk mengekori Agni sampai-sampai ia lupa dengan kamarnya sendiri.

"Aku mau lihat kamarmu. Boleh ya? Pleaseee." Kanaya menarik-narik lengan Agni seraya memasang tampang memelas.

"Tidak boleh."

"Hanya 30 menit. Setelah itu aku akan pergi."

"Kalau aku bilang tidak ya tidak, Nay."

"Bagaimana kalau 15 menit?" Kanaya tidak menyerah, sekarang ia malah memasang puppy eyes supaya Agni luluh. "15 menit waktu yang sebentar, kan?"

"Kamu ini benar-benar ..." Agni memijat punggungnya yang kembali terasa nyeri. "Aku mau mandi dan setelah itu istirahat."

"Aku temani kalau begitu."

"Nay--"

"Oke, ayo kita masuk!"

Kanaya menarik tangan Agni dan menggeretnya masuk ke kamar wanita itu. Agni hanya bisa menghela napas pasrah, percuma saja melawan Kanaya karena wanita itu sangat keras kepala.

"Kenapa malah bengong di situ? Katanya mau mandi," tanya Kanaya yang kini tengah duduk di tepian kasur.

Sebenarnya Agni memang mau mandi. Hanya saja ia sedikit risih dengan tatapan Kanaya yang entah mengapa terlihat seperti ingin 'memakannya'.

"Apa maumu?" tanya Agni dengan wajah tak bersahabat.

Kanaya memiringkan kepalanya bingung. "Hmm? Apa maksudmu?"

"Kamu mengikutiku bahkan sampai memaksa masuk ke kamarku. Sebenarnya apa maumu, Kanaya?"

"Seperti yang kubilang tadi, aku mau lihat kamarmu."

"Kamu sudah melihat kamarku, kan? Kalau begitu kamu bisa pergi sekarang."

Agni menghampiri Kanaya lalu ia menarik tangan wanita itu supaya bangkit dari kasur dan hendak menggeretnya keluar.

Kanaya memekik, ia benar-benar terkejut dengan sikap Agni yang sangat kasar padanya.

"Agni, kamu apa-apaan sih?!" Kanaya berusaha melepas tangannya dari Agni. "Agni, lepas! Aku tidak mau keluar sekarang!"

Agni tidak peduli dengan pekikan Kanaya. Ia hanya menginginkan sebuah ketenangan dan salah satu caranya adalah dengan mengusir wanita itu.

"Agni! Tanganku sakit!"

MARRIAGE CONTRACT | GXG✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang