Amakusa perlahan berdiri dan mundur tanpa suara. Meskipun saat ini dia memiliki sebuah pedang panjang di pinggangnya, dia tidak tahu apakah dia memiliki keterampilan untuk menggunakan ini.
Dia juga telah belajar sedikit seni bela diri di masa lalunya tetapi dia juga tidak tahu apakah itu akan efektif untuk melawan monster, apalagi di dunia virtual ini.
Jadi, ketika ketiga babi itu mendekatinya saat melihat dia bergerak, Amakusa menarik nafas dalam-dalam dan kemudian— berlari dengan sekuat tenaga.
Para babi itu meraung dengan kuat dan mengejar Amakusa menggunakan keempat kaki mereka yang cepat.
"GAAAAAAAAAH! Aku akhirnya bisa pergi ke dunia kesukaanku tetapi jika aku mati di sini, ini akan menjadi konyol! Siapapun! Tolong akuuuuuuuuuuu!" (Amakusa)
Meskipun dia mungkin terlihat menyedihkan sekarang, Amakusa tidak peduli. Karena di Sword Art Online, jika kau mati di game ini, kau akan mati di dunia nyata. Dan mati karena diseruduk babi hutan di tempat pemula bahkan sebelum plot dimulai, itu akan cukup menyedihkan.
Sementara itu, seorang pria berambut merah panjang dengan bandana di kepalanya, yang sedang pusing mencari tombol log out untuk keluar dari game ini, mendengar teriakan Amakusa dan bergumam, mengesampingkan masalah yang dia miliki saat ini.
"Teriakan seorang gadis?" (???)
Pria dengan bandana itu lalu menoleh ke seorang pria berambut hitam tinggi di belakangnya.
"Hey Kirito, apa kau mendengar itu?" (???)
".... Ya. Tampaknya ada yang minta tolong. Jika dia sepanik ini, maka yang mengejarnya pasti bukan monster biasa seperti babi-babi tadi. Klein, mundur lah." (Kirito)
Pria berambut hitam yang dipanggil Kirito itu mulai menyiapkan pedangnya saat dia mengangkat tangan untuk menyuruh Klein, si pria dengan bandana, untuk mundur.
Namun, Klein bukannya mundur dan menatap Kirito dengan tidak puas.
"Oi oi, apa kau serius, Kirito? Apa kau mau mengambil tempat untuk menjadi hero pada dirimu sendiri? Setidaknya biarkan aku ikut menyelamatkannya. Aku juga belum puas untuk mencoba skill ku sih." (Klein)
Klein tersenyum saat dia mengatakan itu dan menyiapkan pedangnya sendiri.
"Kau ... Bukankah kau ingin keluar untuk makan malam?" (Kirito)
"Itu yang ingin kulakukan tetapi tampaknya ada bug yang menghilangkan tombol log out tadi." (Klein)
"Tombol log out hilang?" (Kirito)
Kirito penasaran dan ingin menanyakan itu lagi tetapi berhenti ketika suara Amakusa yang berteriak semakin dekat.
"GAAAAAAAAAH! Tolong akuuuuuuuuuuuuuuuu!" (Amakusa)
Kirito memegang pedangnya lebih erat saat dia melihat gadis (?) berambut pink itu berlari ke arahnya. Namun, saat gadis (?) itu semakin dekat dan Kirito perlahan bisa melihat monster apa yang mengejar gadis (?) itu, dia mengerutkan kening.
"Hah? Bukankah monster yang mengejarnya itu cuma para babi yang kita lawan tadi?" (Klein)
"....." (Kirito)
Kirito terdiam mendengar kata-kata Klein dan bibirnya berkedut. Dia pikir itu akan menjadi serigala atau apa, ternyata masih monster pemula yang sama.
Kirito menghela nafas. Tapi bukannya ini pemandangan yang aneh. Lagipula, banyak player yang mungkin baru saja memainkan game realitas virtual semacam ini seperti Klein dan merasa para babi itu mengancam mereka.
Jadi, Kirito bersiap dan memanggil temannya itu.
"Klein, aku akan mengincar dua babi yang ada di bagian kiri dan tengah sementara kau akan mengincar satu yang ada di kanan sisanya itu." (Kirito)
"O—Oke." (Klein)
Klein mengangguk tanpa mengeluh. Dia sudah menyadari kalau Kirito adalah seseorang yang hebat, jadi dia tidak khawatir membiarkan pria berambut hitam itu mengambil dua babi secara langsung.
Amakusa, yang melihat dua orang asing yang tampaknya pemain yang berpengalaman, langsung berlari menuju mereka dan melompat ke belakang keduanya.
"Maaf!" (Amakusa)
Amakusa mengucapkan itu sebelum dia terjatuh, menyerahkan ketiga babi yang mengejarnya itu kepada Kirito dan Klein.
"Sekarang!" (Kirito)
"Oke!" (Klein)
Kirito berteriak pada Klein dan langsung menerjang menggunakan pedangnya saat menyerang babi pertama melalui samping, membuat babi yang ada di tengah terkejut karena salah satu rekannya tiba-tiba mati.
Kirito tidak melepaskan kesempatan saat babi di tengah itu terkejut, dan langsung menyiapkan kuda-kudanya untuk melesat ke depan, menebas babi itu hingga menemui ajalnya seperti yang pertama.
Sementara itu, Klein, meskipun dia agak kesusahan, dia masih berhasil membunuh babi terakhir dengan menahannya menggunakan pedang pendek, lalu menendang perut hewan itu hingga terpental ke atas sebelum menusuknya sampai mati.
"Fyuh, itu menegangkan." (Klein)
Klein mengusap keringatnya saat dia diam-diam berterima kasih lagi atas ajaran yang Kirito berikan padanya untuk melawan monster pemula ini.
Kirito memasukkan pedangnya ke sarungnya dan menatap gadis (?) yang ada di belakangnya.
"Apa kau tak apa?" (Kirito)
"Kau ... Kirito?" (Amakusa)
Amakusa tidak bisa menahan pikirannya untuk terucap saat dia melihat penampilan pria berambut hitam di depannya ini. Meskipun Kirito saat ini masih memiliki penampilan palsu yang dia pakai saat baru saja memainkan Sword Art Online, Amakusa masih mengingat dia dengan jelas karena betapa sukanya dia dengan season pertama anime ini.
Kirito mengangkat alisnya.
"Apa kau mengenal aku?" (Kirito)
Mendengar pertanyaan Kirito, Amakusa dibawa kembali ke kenyataan dan berkeringat karena menyadari bahwa dia baru saja keceplosan. Dia dengan cepat membuat alasan.
"K—Kau adalah Kirito, k—kan? Kau adalah player terkenal di kalangan beta tester karena bisa mencapai lantai tertinggi di masa percobaan game." (Amakusa)
"Eh? Apa kau adalah seorang beta tester juga?" (Kirito)
Kirito semakin tertarik dengan gadis (?) berambut merah muda di depannya ini.
"Y—Ya begitulah! N—Ngomong-ngomong namaku adalah Astolfo. Meskipun aku seorang beta tester, aku masih tidak terlalu mengerti cara bermain game ini. Jadi terima kasih karena kalian berdua telah menyelamatkanku tadi. K—Kalian?" (Amakusa)
Merasa berhasil membuat alasan, Amakusa langsung mencoba mengalihkan topik untuk menghindari pertanyaan yang tidak bisa dia jawab.
Dia memperkenalkan dirinya sebagai Astolfo dan bukan Amakusa karena nama Astolfo sudah tertulis sebagai nama.game-nya di sini.
'Tapi tetap saja, aku benar-benar berpindah ke dunia Sword Art Online, bukan? Bertemu dengan dua karakter yang hanya bisa kulihat melalui layar komputer masih tidak nyata bagiku!' (Amakusa)
Amakusa berpikir dengan semangat secara diam-diam, ketika dia mengangkat tangannya untuk berjabat tangan.
Sebelum Kirito bisa mengangkat tangannya untuk menjabat Amakusa, Klein yang ada di belakangnya tiba-tiba bergerak cepat ke depan untuk mengambil tangan Amakusa duluan.
"S—Salam kenal! Namaku Klein. Aku bukan beta tester tetapi aku juga masih pemula di game seperti ini, jadi mohon bantuannya!" (Klein)
Amakusa hanya bisa tertawa kering melihat betapa semangatnya Klein dan tanpa sadar berpikir.
'Orang ini ... Mengingat bagaimana penampilan Astolfo di Fate Apocrypha, dia pasti berpikir kalau aku adalah seorang gadis, bukan?' (Amakusa)
Kirito pertama memutar mata dengan perilaku Klein, lalu menatap Astolfo sambil tersenyum santai dan menjabat tangannya juga, tetapi dengan perilaku yang lebih tenang.
"Salam kenal, aku adalah Kirito. Seperti yang kau tahu, aku adalah beta tester seperti mu. Dunia benar-benar sempit karena bisa mempertemukan sesama beta tester secepat ini, bukan?" (Kirito)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAO: Astolfo Reincarnation
FanfictionAku, Amakusa mati dan tiba-tiba bereinkarnasi ke dunia SAO dengan tubuh Astolfo? "Tunggu! Ini salah! Aku seharusnya pria tampan dan keren, namun kenapa aku malah menjadi trap!?" . Catatan: Saya tidak memiliki hak cipta atas gambar sampul maupun gamb...