Satu setengah tahun berlalu sejak bos lantai pertama dikalahkan.
Keita adalah salah satu dari banyaknya player yang terjebak dalam game Sword Art Online. Tapi dia tidak se-sial itu seperti player lain.
Dia beruntung karena memiliki teman satu klub sekolahnya yang ikut terjebak dalam game, saling membantu untuk membuat sebuah guild kecil yang mereka namai sebagai [Kuroneko].
Mereka adalah kelompok yang sederhana dan diberkahi dengan pendapatan yang stabil. Mereka membunuh monster, mendapat uang, dan berpesta ketika mendapat hasil yang lebih.
Namun, meskipun mereka tampak hidup berkecukupan, jika dibandingkan dengan guild lain mereka masihlah tidak ada apa-apanya.
Maka dari itu saat Keita melihat player bernama Kirito yang dijuluki sebagai [The Paladin White Swordman], player tingkat atas yang bergabung dengan guild tingkat atas juga yang bernama [The White Paladin], dia tidak bisa menahan keterkejutannya.
Mereka adalah salah satu dari guild yang berusaha untuk menamatkan game dan terus menaiki lantai. Semua orang yang bergabung dalam guild itu adalah orang-orang yang pantas dihormati karena berani mempertaruhkan nyawa mereka untuk membebaskan player.
Jadi reaksi terkejut dari Keita adalah suatu hal yang wajar. Dia bahkan takut. Karena bagaimanapun, guild kecilnya didatangi tiba-tiba oleh player besar tanpa peringatan. Teman-temannya juga memiliki emosi yang sama.
"J-Jadi, K-Kirito-s-san, a-apa yang Anda inginkan dengan guild kecil seperti kami? A-Apa kami telah berbuat kesalahan yang menyinggung kalian atau s-sesuatu!?" (Keita)
"Tolong tenangkan diri dulu, Keita-san. Tidak perlu begitu sopan padaku. Tenang saja, aku ke sini tidak dengan tujuan yang buruk. Yang ada, aku ke sini untuk memberi kalian sebuah tawaran yang mungkin bisa membuat kalian tertarik." (Kirito)
"T-Tawaran?" (Keita)
Keita gemetar saat dia mengatakan itu. Dia saling memandang bersama rekan-rekannya, tidak memiliki ide tentang tawaran apa yang akan diberikan oleh Kirito ini.
Kirito tersenyum dan mengangguk.
"Ya. Singkatnya, pemimpin kami tampaknya tertarik dengan kelompok kalian saat ini dan ingin mengakusisi kalian di bawah guild kami. Ini tidak gratis tentu saja." (Kirito)
"K-Kemudian, b-berapa yang harus kita bayar?" (Keita)
"Membayar?" (Kirito)
Setelah mendengar Keita mengatakan itu, ekspresi Kirito menjadi aneh dan dia memiringkan kepalanya dengan bingung. Namun dia dengan cepat sadar dengan apa yang dimaksud pria itu.
"Ah, yang aku maksud tidak gratis itu bukan kalian yang harus membayar. Tapi kami yang akan membayar. Jika kalian tidak keberatan diakusisi oleh guild kami, tidak hanya uang saja tetapi kami juga akan memberikan kalian pilihan untuk mendapat rumah secara gratis bagi kelompok kalian sendiri di bawah harga tertentu." (Kirito)
"Eh?" (Keita)
Keita terkejut, mulutnya menganga. Para anggota member lain yang ada di belakangnya juga memiliki ekspresi yang sama seperti dia.
Kirito yang melihat itu berpikir bahwa mereka masih belum setuju dan mencoba menambahkan tawaran.
"Tapi kalau kalian masih merasa kurang, aku akan mencoba membicarakan ini dengan pemimpin dan-" (Kirito)
"T-Tu-Tu-Tunggu Kirito-san! Itu sudah cukup!" (Keita)
"Hm?"
Kirito memiringkan kepalanya lagi.
Keita menarik nafas dalam-dalam dan mencoba duduk di meja dengan tenang. Dia lalu menatap Kirito dengan serius dan melanjutkan.
"Kirito-san, apa maksudnya ini?" (Keita)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAO: Astolfo Reincarnation
FanfictionAku, Amakusa mati dan tiba-tiba bereinkarnasi ke dunia SAO dengan tubuh Astolfo? "Tunggu! Ini salah! Aku seharusnya pria tampan dan keren, namun kenapa aku malah menjadi trap!?" . Catatan: Saya tidak memiliki hak cipta atas gambar sampul maupun gamb...