Bab 8: Keberhasilan

696 89 17
                                    

Amakusa memutuskan untuk diam dan memperhatikan para player mulai tertawa ketika Diavel memperkenalkan diri.

"Apa sih yang orang ini bicarakan?" (Player A)

"Sistem Job itu tidak ada di game ini lol." (Player B)

"Pada akhirnya apa ini adalah pertemuan bercanda?" (Player C)

Menghadapi kerusuhan player, Diavel tampak tidak terganggu dengan itu dan kelihatan senang, karena tujuannya hanyalah untuk mencairkan suasana.

Tapi selanjutnya, dia langsung mengubah wajahnya. Dia menjadi terlihat serius.

"Tujuan aku mengumpulkan kalian di sini tidak lain tidak bukan adalah untuk membentuk regu agar kita semua bisa mengalahkan bos lantai pertama." (Diavel)

"Jadi pertemuan ini benar-benar diadakan untuk membahas itu ..." (Kirito)

Mendengar apa yang dikatakan Diavel, Kirito memutuskan untuk membuka telinganya lebar-lebar dan mulai menyimak.

Amakusa sementara itu, sedikit geli ketika melihat Kirito dengan serius mendengarkan pria berambut biru yang ada di tengah-tengah perhatian itu.

Dari pengalamannya dalam mengamati orang di perusahaan, bahkan jika tanpa menonton anime dulu Amakusa bisa langsung tahu dengan sekali lihat bahwa Diavel memiliki tujuan sendiri dalam rencananya untuk mengalahkan bos lantai pertama ini.

"Tapi bagaimanapun aku sedikit kagum padanya. Kesampingkan keserakahannya untuk memonopoli drop bos nanti, dia telah menggerakkan player untuk terus maju agar bisa menaklukkan game ini." (Amakusa)

".... ?" (Asuna)

Asuna memiringkan kepalanya dengan bingung saat dia secara tidak sengaja mendengar gumaman Amakusa.

Dibandingkan kesan lucu yang dimiliki gadis (?) berambut merah muda ini tadi, Amakusa sekarang benar-benar berbeda dan memancarkan aura kedewasaan yang penuh perhitungan.

Itu membuat Asuna penasaran siapa identitas asli Amakusa yang sebenarnya.

Pidato Diavel terus berlanjut.

"Kita tidak bisa terus seperti ini! Kita harus bergerak dan mencapai lantai dua, lalu menunjukkan kepada semua player bahwa kita bisa menyelesaikan game ini!" (Diavel)

Dia lalu melanjutkan.

"Itulah sebabnya aku mengumpulkan kalian semua. Karena bagaimanapun, ini adalah tugas yang wajib kita emban!" (Diavel)

Setelah itu, para player saling memandang dengan wajah ragu, namun beberapa detik kemudian, itu digantikan dengan wajah tersenyum dan mereka bertepuk tangan dengan meriah.

Diavel berhasil menggerakkan hati mereka dengan kata-katanya.

Bahkan Kirito pun melengkungkan bibirnya tanpa dia sadari dan merasa segalanya akan berjalan dengan baik.

Dia menoleh ke samping dan bertanya pada Amakusa untuk basa-basi karena suasana hatinya sedang baik.

"Astolfo-san, apa kau akan benar-benar mengikuti penaklukan bos ini?" (Kirito)

"Tentu saja! Sudah kukatakan tadi, aku sudah grinding habis-habisan setelah berpisah dengan kalian. Aku juga ingin membantu." (Amakusa)

Amakusa tersenyum lebar dan membuat pose kuat.

Semua orang mendapat energi positif setelah mendengar pidato Diavel.

Kecuali satu orang.

Dan itu adalah Asuna. Karena dia baru saja mendengar gumaman buruk Amakusa tentang Diavel, dia menjadi curiga dengan pemimpin berambut biru keriting itu.

SAO: Astolfo ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang