Bab 18: The White Paladin

627 80 32
                                    

"Ini, kita sudah sampai." (Kirito)

Kirito berhenti di sebuah rumah- tidak, dibilang rumah mungkin terasa terlalu sederhana. Karena itu dibangun di tengah-tengah sebuah gunung, vila pasti adalah kata yang tepat.

Mulut Keita serta kelompoknya tidak bisa ditahan dan menganga, ketika mereka melihat markas salah satu guild terbesar dalam game ini-[The White Paladin].

Itu di cat dengan campuran warna putih dan emas yang melambangkan guild mereka, dengan tambahan beberapa warna pink untuk mewakili warna dari pemimpin guild. Itu benar-benar vila yang sangat besar.

"Ini memang hanya markas lama sebelum kami mencapai lantai lebih tinggi di atas dan sekarang hanya ditinggali oleh anggota baru yang masih di level rendah, namun aku harap kalian merasa nyaman." (Kirito)

"Ini bahkan bukan markas utama!?" (Sachi)

Sachi berkata, mengucapkan rasa terkejut yang dialami anggota lain setelah mereka mendengar kata Kirito.

Kirito menggaruk kepalanya dan tertawa dengan canggung.

"Ahaha ... Pada saat itu kami terlalu bersemangat karena akhirnya bisa mendesain markas kita sendiri, karena itu beginilah akhirnya. Kami terlalu banyak menggunakan dana padahal kita akan pindah ke lantai atas juga pada akhirnya." (Kirito)

"Benar-benar guild orang kaya ..." (Keita)

Keita bergumam diam-diam.

Kirito lalu mengajak mereka semua untuk masuk. Di depan gerbang, ada dua orang yang memakai armor dengan jubah putih khas guild yang sedang bertugas sebagai penjaga.

Awalnya, kedua penjaga itu memberikan salam kepada Kirito namun kemudian menghentikan remaja itu untuk bertanya.

"Kirito-sama, maaf kalau tidak sopan tapi siapa orang-orang ini?" (Penjaga A)

"Jangan khawatir, mereka adalah orang-orang yang pemimpin ingin undang ke guild. Apakah dia masih ada di sini?" (Kirito)

Mendengar kalau mereka adalah player yang berhubungan dengan pemimpin, penjaga itu langsung menegakkan punggungnya.

"Ya! Ketua ada di dalam. Maaf karena telah menghentikan kalian. Silahkan masuk." (Penjaga A)

"Terima kasih." (Kirito)

Setelah itu, mereka semua kemudian masuk ke dalam kediaman. Ketika mereka di sana, mereka juga melihat banyak player lain yang ada di dalam vila. Karena mereka semua mengenakan jubah putih, mereka pasti anggota guild.

"Ini benar-benar sangat besar ..." (Sachi)

Sachi memandangi pemandangan di sekitarnya dengan kagum saat dia berjalan di lorong yang lebar. Saat dia melewati player lain yang ada di vila ini, dia juga menjadi sedikit gugup. Karena kelompok mereka tidak mengenakan jubah putih seperti yang lain, mereka sangat mencolok. Apalagi dengan Kirito yang memimpin mereka.

Sementara itu, Keita yang mengamati pemandangan sekitarnya juga, menggaruk dagunya dan memiliki sebuah pemikiran. Dia memanggil Kirito.

"Kirito-san, kau bilang tadi anggota level rendah sedang tinggal di vila ini, kan?" (Keita)

"Ya, itu memang benar tapi memangnya ada apa?" (Kirito)

"Kirito-san ... Aku berubah pikiran. Aku bertanya-tanya apakah kami boleh tinggal di sini juga? Maksudku, tidak perlu membelikan kami rumah sendiri dan sebagai gantinya ... ijinkan kami untuk tinggal di sini. Apa itu diperbolehkan? Ah, tapi kalau semua kamar sudah dipenuhi oleh anggota lain maka aku tidak akan memaksa!" (Keita)

"Huh? Karena masih ada banyak kamar yang kosong kalian boleh saja tinggal di sini seperti anggota biasa, namun ... kenapa? Ini mendadak sekali. Bukankah memiliki rumah sendiri lebih baik?" (Kirito)

SAO: Astolfo ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang