Bab 29: Paladin Kibaou

478 64 7
                                    

Kibaou adalah seorang player yang cukup terkenal. Tidak hanya dia anggota berpangkat tinggi dalam salah satu guild teratas di game Sword Art Online ini yang bernama—[The White Paladin], dia juga adalah salah satu dari orang yang mengikuti penaklukkan bos lantai pertama—yang memberi harapan pada para player setelah menyerah ketika terjebak dalam game ini.

Sangking terkenalnya Kibaou, dia bahkan mendapat julukan untuk dirinya sendiri di game ini sebagai—[Paladin Tusk].

Dan pada saat ini, setelah kembali dari urusannya di lantai pertama—lantai terbawah, dia memandang dengan bingung chat yang masuk dari wakil komandannya, Asuna.

"Penaklukkan lantai atas dibatalkan?" (Kibaou)

"Ya. Ketua sedang kabur dari markas saat ini, maka dari itu rencana untuk menaiki lantai yang dipimpin guild kita akan dibatalkan. Heathcliff dan guild-nya yang akan mengambil tugas ini sekarang." (Asuna)

Membaca itu, Kibaou tidak bisa menahan kedutan di bibirnya. Karena dia telah lama mengenal Asuna dan tahu betapa ketatnya wakil komandannya dalam mengurus pekerjaan. Dia pasti memaksa ketua sampai harus kerja lembur lagi.

Kibaou bisa membayangkan wajah ketuanya yang stress dan kabur dari markas karena terlalu lelah mengurus dokumen yang sama tiap hari.

Dia tidak bisa terkejut lagi atas informasi ini. Yang dia pikirkan hanyalah "jadi ketua akhirnya berada di ambang batasnya, ya?".

Kibaou kemudian mengetik dan membalas chat.

"Kemudian apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus kembali dengan cepat?" (Kibaou)

"Tidak. Karena ketua tampaknya kabur ke lantai yang lebih bawah, aku ingin kau tetap di sana dan mencari informasi yang berhubungan dengannya. Aku juga berharap kau merahasiakan masalah ini dari anggota lain. Saat ini aku hanya mengatakan kalau ketua sedang ada urusan penting untuk menjaga agar tidak terjadinya keributan." (Asuna)

"Baiklah, akan aku lakukan." (Kibaou)

"Kerja bagus. Ngomong-ngomong, apa ketua sudah meng-unfriend dirimu? Jika belum, lacak jejaknya dan cek tiap lantai." (Asuna)

Mengikuti perkataan wakil komandannya, Kibaou menutup antarmuka chat dan membuka daftar teman miliknya.

Awalnya dia tidak terlalu berharap banyak karena dia berpikir ketuanya pasti sudah meng-unfriend dirinya juga, tetapi terkejut ketika dia menemukan bahwa nama "Astolfo"—nama ketuanya masih ada dalam daftar teman.

Kibaou langsung bergegas untuk menekan tombol pelacakan kepada ketuanya. Namun, setelah dia menekan itu yang keluar setelahnya hanyalah sebuah logo loading yang berlangsung cukup lama sebelum itu hilang dan—nama "Astolfo" lenyap dari daftar teman.

"...." (Kibaou)

Kemungkinan bahwa itu adalah bug sangat kecil mengingat hampir tidak ada bug yang muncul setelah game Sword Art Online dimulai. Jadi satu-satunya penjelasan kenapa nama ketuanya hilang tiba-tiba dari daftar teman adalah karena ketuanya sendiri yang meng-unfriend dia tepat setelah dia mencoba melacaknya.

Kibaou kecewa. Dia kemudian ingin membuka antarmuka chat dan memberitahu Asuna kalau dia sudah di-unfriend juga. Namun, salah satu teman guild-nya yang ikut ke lantai bawah bersamanya tiba-tiba menghampiri dia dan berbicara.

"Hey Kibaou. Aku mendapat informasi menarik nih." (Player A)

"Apa itu?" (Kibaou)

Karena mereka saat ini berada di sebuah bar penginapan di lantai 46, teman Kibaou itu membawa sebuah bir di tangannya yang menjadi minuman khas lantai ini.

Dia tampaknya baru saja mendengarkan pembicaraan dari kelompok player lain dan mendapat informasi dari sana.

"Katanya, ada seorang player aneh yang mengenakan topeng bersama seorang gadis sedang mencoba menaiki lantai atas dan tampaknya ingin pergi ke Bukit Kenangan." (Player A)

"Topeng?" (Kibaou)

Kibaou mengerutkan kening. Dia bertanya-tanya apakah orang yang mengenakan topeng itu adalah salah satu [Player Killer] yang wajahnya telah ketahuan dan menjadi buronan.

Sebenarnya, Kibaou memiliki dendam besar kepada para [Player Killer] itu. Karena tidak hanya mereka suka membunuh player untuk mendapat item, dulu mereka juga sering mengincar guild [The White Paladin]-nya karena anggotanya yang memiliki banyak item rare walaupun berada di awal game.

Sekarang, karena guild [The White Paladin] sudah menjadi besar dan mereka tidak berani menunjukkan batang hidung mereka lagi ... tetapi Kibaou dan teman-teman guild-nya masih tidak terima atas kematian teman-teman yang telah dibunuh oleh mereka.

Ketua guild mereka—"Astolfo", juga tidak terima dengan apa yang dilakukan [Player Killer] pada mereka dulu. Maka dari itu, guild [The White Paladin] sekarang memburu habis-habisan mereka dan akan memberi harga jika ada orang yang berhasil menangkap mereka hidup-hidup.

Teman Kibaou tampaknya bisa menebak apa yang pria berambut landak itu pikirkan, jadi dia langsung menggelengkan kepalanya dan berkata.

"Tidak, tampaknya mereka bukanlah [Player Killer] seperti yang kita pikirkan. Yang menarik dari informasi ini adalah tentang penampilan player aneh yang mengenakan topeng itu." (Player A)

".... Ada apa memangnya?" (Kibaou)

"Nah, dikatakan penampilan player itu sangat mirip dengan pemimpin kita—Astolfo." (Player A)

Kibaou mengangkat alisnya. Baru saja dia membahas tentang masalah kaburnya ketua dengan Asuna dan sekarang sudah ada informasi tentang player yang mirip dengan ketua?

Kibaou menjadi tertarik.

"Lanjutkan." (Kibaou)

"Sudah kuduga kau akan mengatakan itu." (Player A)

Player A tertawa saat melihat ekspresi Kibaou yang tertaik. Karena dia sudah lama mengenal pria ini, dia juga tahu kalau pria berambut landak ini adalah orang yang paling loyal pada guild dibanding anggota atas lain.

Maka dari itu dia membicarakan ini dengannya karena dia tahu Kibaou akan tertarik.

"Kibaou, kau tahu kalau warna rambut merah muda milik ketua itu langka dan jarang ada orang yang memilikinya, bukan?" (Player A)

"... Apa maksudmu player bertopeng itu memiliki warna rambut yang sama dengan ketua?" (Kibaou)

"Benar. Dari yang kudengar sih, itu sangat mirip. Dan tidak hanya warnanya saja, rambutnya juga panjang seperti milik ketua. Meskipun, itu dikuncir kuda dan bukan kepang. Menarik bukan?" (Player A)

Player A kemudian melanjutkan.

"Apalagi deskripsi tentang topeng putihnya itu. Itu sangat mirip dengan item rare yang kita dapatkan saat kita mengalahkan secret-boss bersama ketua dulu. Karena item itu memiliki kemampuan untuk menyembunyikan nickname serta lambang guild, ketua menyukainya dan memutuskan untuk menyimpannya. Itu membuatku berpikir, mungkinkah player bertopeng itu sebenarnya adalah ketua yang menyamar? Haha, bercanda!" (Player A)

Kibaou diam.

".... Itu mungkin saja ketua beneran." (Kibaou)

"Kubilang aku bercanda, Kibaou. Jangan anggap serius. Meskipun dia kemarin dia sedang berlibur dan pergi ke markas paling mewah milik kita yang ada di lantai bawah, wakil komandan mengatakan dia sedang ada urusan penting sampai membatalkan rencana penaklukan lantai sekarang. Tidak mungkin dia berkeliaran di lantai bawah seperti ini 'kan? Apalagi ketua kita itu perempuan dan player yang kubicarakan memakai pakaian lelaki. Kecil kemungkinan mereka adalah orang yang sama." (Player A)

"...." (Kibaou)

Kiboau sudah tidak mendengarkan ocehan panjang temannya lagi. Dia menyentuh dagunya dan berpikir dalam diam.

'Bukit Kenangan, huh?' (Kibaou)

...

Sementara itu, di lantai atas di penginapan yang ditempati Kibaou serta temannya.

Amakusa sedang terengah-engah. Masih memakai topeng, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Silica, saling berhadapan saat dia menjepit gadis itu ke dinding.

"A—Alex-san?" (Silica)

SAO: Astolfo ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang