"A-Apa itu?" (Kibaou)
Kibaou mundur kembali. Berbeda dengan Amakusa yang bertubuh kecil dan berhasil mendominasi dia hanya karena kata-kata, ketika dia melihat badan besar dan gelap milik Egil, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak takut.
Di sisi lain, pria bernama Egil itu masih tak bergeming. Dia lalu berbicara.
"Tadi kau mengatakan para beta tester itu meninggalkan kita dan menggunakan informasi yang mereka miliki untuk keuntungan mereka sendiri. Apa aku salah?" (Egil)
"B-Benar." (Kibaou)
Kibaou merasakan firasat buruk.
Dan firasatnya itu benar. Egil kemudian mengeluarkan sebuah buku kecil dari inventarisnya dan menunjukkan itu padanya.
"Kau seharusnya memiliki ini juga, bukan? Ini adalah buku yang berisi hal-hal yang ditulis para beta tester. Di buku ini, kau bisa menemukan banyak informasi mengenai monster, tempat berburu, dan quest mudah lain. Apalagi buku ini dijual di toko barang, dan semua player bisa mendapatkannya." (Egil)
Egil melanjutkan.
"Setelah melihat ini, apa kau masih bisa mengatakan bahwa para beta tester hanyalah orang egois yang tidak peduli dengan kita?" (Egil)
Good job, Egil!
Amakusa ingin sekali meneriakkan kata itu ketika melihat pria botak itu membantu di sisinya.
Dia tentu saja memiliki buku yang dipegang Egil itu juga karena dia walaupun dia memiliki informasi anime, itu tidak detail dan keberadaan buku itu sangat dibutuhkan baginya.
Jadi, dia bisa saja mengeluarkan buku itu seperti yang Egil lakukan untuk membantah perkataan Kibaou tadi, tetapi dia senang karena menahannya.
Akibatnya, dia mendapat satu orang untuk berdiri di pihaknya seperti ini.
Melihat Kibaou yang sudah tidak bisa berkata-kata, Amakusa memanfaatkan kesempatan ini untuk berbicara kepada player.
"Nah, seperti yang kalian semua lihat saat ini! Meskipun beta tester sudah membantu kita dengan buku itu, dua ribu player, masih saja tetap meninggal. Dengan ini, apa kalian masih ingin bilang bahwa kematian mereka adalah kesalahan beta tester yang meninggalkan mereka?" (Amakusa)
Amakusa melanjutkan.
"Menurutku kita harus belajar dari masalah ini dan terus maju. Jangan menyalahkan orang lain hanya karena kau tidak punya tempat untuk melampiaskan kekesalan. Dengan itu, sekian dariku!" (Amakusa)
Para player mulai tenang, dan menerima kata-kata Amakusa.
Wajah Kibaou memerah dengan marah. Dia tahu dia sudah tidak bisa menang lagi di sini dan pergi untuk duduk di bangku penonton dengan perasaan kesal.
Amakusa mengedipkan matanya kepada Egil untuk berterima kasih, yang hanya dibalas dengan wajah tanpa ekspresi oleh pria berkepala botak itu.
Amakusa lalu beralih ke Diavel, yang sampai saat ini tidak mengucapkan satu patah kata pun sejak perdebatan dimulai.
"Maaf untuk karena telah menganggu pertemuan ini, Diavel-san." (Amakusa)
"Tidak perlu mengatakan itu. Ini mungkin juga hal yang bagus karena bisa mengeluarkan unek-unek daripada menahannya sebelum pertarungan yang sebenarnya terjadi." (Diavel)
Diavel, bagaimanapun bersikap seperti pria baik dan sama sekali tidak mempermasalahkan kekacauan ini.
Amakusa tersenyum mendengar itu. Dia lalu menaiki tangga dan kembali di samping Kirito serta Asuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAO: Astolfo Reincarnation
FanfictionAku, Amakusa mati dan tiba-tiba bereinkarnasi ke dunia SAO dengan tubuh Astolfo? "Tunggu! Ini salah! Aku seharusnya pria tampan dan keren, namun kenapa aku malah menjadi trap!?" . Catatan: Saya tidak memiliki hak cipta atas gambar sampul maupun gamb...