"Aku yakin ada beta tester lainnya yang bersembunyi di sini! Keluarlah!" (Player A)
Setelah Player A mengatakan itu, para player lain saling memandang satu sama lain, menaruh curiga.
Bahkan ada beberapa yang memandang Amakusa dengan curiga juga.
Kirito melihat semua ini. Dia mengepalkan tangannya dengan erat.
'Kalau begini terus ...' (Kirito)
Kalau begini terus, para player di sini yang telah bersatu untuk keluar dari game ini akan buyar karena rasa saling curiga pada satu sama lain.
Usaha Diavel untuk mengumpulkan mereka semua akan menjadi sia-sia.
'Apalagi Astolfo-san akan lebih diperhatikan dan dicurigai setelah ini. Lagipula dia yang rela maju ke panggung pertemuan kemarin hanya untuk melindungi beta tester ...' (Kirito)
Kirito menggerakkan gigi.
Dia sebenarnya mendapat ide cara untuk mengatasi masalah ini. Tapi dia masih belum dapat menguatkan tekadnya untuk melakukannya.
Singkatnya Kirito berencana untuk mengorbankan diri dengan mengakui dirinya sebagai beta tester, terus membuat para player membencinya agar mereka semua tidak saling mencurigai lagi.
Lagipula identitasnya sebagai beta tester memang sudah disadari oleh Kibaou. Tidak ada kerugian kan, kalau dia mengaku lagi sebagai beta tester di depan para player?
Punggung Kirito berkeringat dingin. Jantungnya berdegup dengan kencang. Dia lalu berdiri dan-
Bahunya ditepuk oleh tangan seseorang.
Kirito melihat wajah Amakusa yang tersenyum di sampingnya.
"Astolfo-san?" (Kirito)
"Manusia memanglah makhluk yang bodoh. Mereka selalu mencari orang lain untuk disalahkan hanya demi meringankan beban hati mereka. Itu tidak bisa dihindari karena memang begitulah manusia yang diciptakan. Mereka diatur untuk tidak sempurna. Tapi ... Kirito, itu bukan berarti kau harus mengorbankan dirimu hanya untuk mereka." (Amakusa)
Amakusa menepuk kepala Kirito dan mengacak-acak rambut remaja itu.
"Lihatlah dengan baik. Biarkan aku menunjukkan padamu, bagaimana cara orang dewasa menghadapi dunia ini." (Amakusa)
Amakusa kemudian berdiri.
Tubuh Amakusa yang telah berpindah ke tubuh Astolfo memanglah terlihat kecil. Namun, di mata Kirito, ketika dia melihat punggungnya dari belakang saat ini, dia memiliki ilusi kalau itu adalah punggung yang lebar. Itu sangat lebar, sampai terlihat menjadi tempat yang nyaman untuk bersandar.
Asuna yang ada di dekat mereka berdua juga tidak bisa menahan diri untuk tidak terpesona ketika melihat sosok Amakusa. Dia terus memperhatikan dan bertanya-tanya apa yang ingin orang itu lakukan.
Amakusa bertepuk tangan dengan sangat keras dan itu dengan jelas menarik perhatian semua player yang masih saling curiga.
"Semuanya, boleh aku meminta perhatian~? Aku Astolfo di sini ingin berbicara." (Amakusa)
Kibaou terkejut ketika melihatnya.
"A-Astolfo?! A-Apa yang ingin kau lakukan kali ini!? A-Apa kau ingin melindungi beta tester seperti kemarin!? Kalau kau melakukan itu, kau akan dicurigai juga-" (Kibaou)
"Cukup. Dari awal, aku memanglah beta tester." (Amakusa)
Amakusa melengkungkan bibirnya.
"Ap-" (Kibaou)
Kibaou terkejut lagi, dan Kirito yang ada di belakang juga memiliki emosi tidak jauh berbeda.
'Apa yang ingin Astolfo-san lakukan? Dia tidak berpikir untuk mengorbankan diri dengan menjadikan dirinya pusat kebencian seperti yang aku rencanakan tadi, kan ...?' (Kirito)
KAMU SEDANG MEMBACA
SAO: Astolfo Reincarnation
FanficAku, Amakusa mati dan tiba-tiba bereinkarnasi ke dunia SAO dengan tubuh Astolfo? "Tunggu! Ini salah! Aku seharusnya pria tampan dan keren, namun kenapa aku malah menjadi trap!?" . Catatan: Saya tidak memiliki hak cipta atas gambar sampul maupun gamb...