Bab 36: Perempuan (?)

519 70 18
                                    

"Alex-san ternyata adalah ... Astolfo-san?" (Silica)

Silica tidak bisa menahan matanya untuk tidak terbelalak ketika dia melihat Amakusa, yang melepas topengnya dan memperkenalkan diri sebagai Astolfo di hadapannya.

Silica terjatuh berlutut karena terkejut-namun, dengan alasan yang berbeda.

Memang, pengungkapan identitas Amakusa sebagai Astolfo-pemimpin dari salah satu guild terbesar di game ini, telah membuatnya terkejut juga.

Tapi, Silica terkejut dengan hal lain. Itu adalah hal yang lebih sederhana-namun sampai bisa membuat inti jiwa gadis itu bergetar hebat.

Dan itu adalah-

"Alex-san ... adalah perempuan?" (Silica)

...

Sementara itu, di sisi lain.

"Tak heran kau tak pernah tertangkap. Meskipun wajah aslimu telah tersebar, selama kau memakai ini, kau bisa secara bebas mengganti bentuk wajahmu dan menghindari untuk bisa ditemukan." (Amakusa)

Amakusa mengambil [Doppelganger Mask's] dari wajah Rosalia dan menggenggam item itu dengan erat saat dia mengingat pemilik asli item ini-salah satu anggotanya dulu.

Pantas saja ketika dia bertemu Rosalia untuk pertama kalinya kemarin, dia merasa asing dengan wajah wanita itu. Tidak mengherankan, ternyata dia mengenakan sebuah item untuk merubah bentuk wajahnya agar berbeda dari bentuk wajahnya yang asli.

Rosalia adalah [Player Killer] yang sebenarnya. Dia telah membunuh banyak anggota [The White Paladin] dulu karena anggota mereka yang memiliki banyak item rare walau di awal game. Dan setelah identitas dia terungkap dan Amakusa mengetahui kalau itu adalah Rosalia dari anime, mantan pekerja kantoran itu mencoba menggambar wajah dia dari ingatannya saat menonton anime-lalu menjadikan dia sebagai buronan.

Namun sekali lagi, sayangnya karena item perubah wajah yang Rosalia dapatkan dari anggota [The White Paladin] miliki dulu, dia bisa merubah bentuk wajahnya sesuka hati dan tak pernah tertangkap.

Amakusa kemudian memikirkan sebuah kemungkinan.

'Andai dia tidak merubah warna dan gaya rambutnya-serta jika aku tidak bersama Silica saat bertemu dia, aku mungkin tak akan pernah menyadari kalau itu adalah dia dan melepaskan pembunuh yang telah mengambil banyak anggota guild-ku.' (Amakusa)

Mantan pekerja kantoran itu mengambil nafas dalam-lalu mengatur emosinya. Saat ini, dia tidak ingin terbawa oleh emosinya sendiri dan mengamuk untuk membunuh Rosalia.

Meskipun membunuh orang seperti Rosalia mungkin adalah hal yang bagus untuk dilakukan karena itu bisa mengurangi populasi manusia yang sudah terlalu banyak, Amakusa tidak ingin melakukan apa yang namanya mencabut nyawa seseorang.

Ini tidak seperti dia mencoba menjadi manusia suci atau apa. Tapi bagaimanapun, pembunuhan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap enteng seperti yang dijelaskan di novel-novel web.

Hanya bocah bodoh yang tidak tahu dunia yang akan dengan lantang mengatakan kalau pembunuhan adalah hal sepele.

Amakusa lalu berdiri.

"Kibaou, bawa dia dan anggotanya untuk pergi ke penjara yang kita miliki. Setelah itu rampas semua item yang mereka miliki dan kembalikan ke pemilik aslinya jika memang ada yang mencari. Sisanya, masukkan semuanya ke gudang penyimpanan guild kita." (Amakusa)

Setelah Amakusa mendirikan guild [The White Paladin] dan menjadi besar, dia mendirikan sebuah penjara sendiri untuk menampung para player yang telah melakukan kejahatan yang berhubungan dengan anggota guild-nya.

SAO: Astolfo ReincarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang