Bab 1

18.2K 239 2
                                    

"Ayo sarapan" ucap seorang wanita cantik setengah berteriak sambil menyiapkan sarapan di atas meja makan. Milena Roan namanya namun sekarang sudah berganti menjadi Milena Roberts mengikuti nama keluarga suaminya Jeremy Mendel Roberts. Lewat pernikahan keduanya mereka memiliki 4 putra kembar yang lahir di tahun dan bulan yang sama. Jangan heran hal itu bisa terjadi karena bibit unggul Jeremy tidak usah di ragukan lagi.
        
Jeremy menuruni tangga, pakaian kantornya sudah melekat rapi di tubuhnya. Dibelakangnya keempat lelaki yang memakai seragam sekolah lengkap dengan almamater dan tas yang berada di punggung mereka berjalan di belakangnya.

Keluarga kecil Jeremy Roberts ini sedang menikmati sarapan mereka. Suasananya sangat tenang dan damai. Mereka fokus menikmati sarapan yang di buat oleh nyonya Roberts.                    
"Oh ya hari ini adik sepupu kalian, Arabella akan pulang dari Canada. Dia akan tinggal bersama kita" ucap Jeremy yang membuat keempat lelaki itu mengangkat wajahnya.
"Untuk apa dia kemari?" tanya Hayden datar.
"Kalian ingat tentang adik mommy yang kecelakaan beberapa bulan yang lalu?"
Keempat lelaki itu mengangguk sebagai jawaban.
"Nah Arabella itu putrinya. mommy kasihan dia tinggal sendiri di sana jadi mommy mengadopsinya dan memintanya untuk tinggal bersama kita. Awalnya dia juga menolak dengan alasan tidak ingin merepotkan tapi mommy terus memaksanya. Dia sangat imut kalian pasti akan langsung menyukainya nanti" ucap Milena semangat sambil mengingat pertemuannya dengan Arabella pertama kali di Canada.
"Selagi dia tidak mengganggu urusan pribadi kami. Kami setuju-setuju saja" ucap Barra.
"Tenang saja dia tidak akan peduli dengan urusan kalian. Oh ya hari ini mommy sudah menyiapkan sebuah pesta dan menyewa sebuah gedung untuk menyambut kedatangan Arabella. Daddy dan Mommy sudah mengundang banyak tamu. Jadi kalian tidak boleh kemana-mana dan harus hadir ke pesta nanti"
"Merepotkan sekali" ketus Jevano.
"Lalu siapa yang akan menjemputnya di bandara?" tanya Hayden.
"Nanti mommy yang jemput" Milena beranjak dari duduknya "Mommy tidak sabar ingin menemuinya dan mencubit pipi dan mencium nya"

Milena pergi meninggalkan meja makan mengabaikan tatapan aneh dari keempat putranya yang melihat tingkah aneh Milena.

"Jangan heran mommy kalian memang sangat menyukai Arabella sejak pertama kali bertemu dengannya" ucap Jeremy "dia memang manis, lucu, dan juga sangat cantik. Dan tugas kalian nanti kalian harus menjaganya. Daddy sudah mendaftarkan nya dikampus yang sama dengan kalian"
"Mendengar cerita daddy, aku jadi penasaran dengan penampilannya" ucap Jeffrey "apakah benar semanis itu?"
Jeremy tersenyum "kalian lihat saja nanti"

~~~~
Seorang gadis dengan tubuh tinggi semampai terlihat menggeret kopernya melewati banyak orang yang berlalu-lalang di bandara. Kacamata hitam yang bertengger di hidungnya dan earphone yang terpasang di kedua telinganya semakin membuat penampilannya terlihat sempurna. Gadis itu menurunkan sedikit kacamatanya untuk melihat jemputan nya dan melangkah mendekat sambil tersenyum kecil pada seseorang yang melambaikan tangan padanya.

"Astaga Arabella, mommy merindukanmu" Milena memeluk Arabella lalu menghujaninya dengan ciuman.
"Aku juga merindukan mommy" ucap Arabella sambil melepaskan kacamata hitam nya.

Milena tersenyum lalu membuka pintu mobil untuk Arabella duduk disampingnya. Arabella tersenyum kecil dan memasuki mobil setelah menaruh kopernya ke bagasi mobil. Kemudian mobil nyonya Roberts itu melaju meninggalkan bandara.

"Jadi Ara bagaimana rasanya berada di Paris?" tanya Milena membuka obrolan
"Tidak banyak yang berubah hanya saja semakin maju" jawab Arabella sambil melihat pemandangan lewat kaca mobil di sampingnya.
"Jangan terlalu sedih, Ara. Kau sekarang punya mommy kau juga punya daddy dan 4 orang kakak"
"Kakak?"
"Iya, mereka putraku. Mereka terlihat dingin tapi saat kalian sudah akrab kau bisa melihat betapa gilanya mereka"                      
"Aku tidak yakin mereka dapat menerimaku"
"Tidak usah takut, siapa yang bisa menolak gadis imut sepertimu"
"Jangan berlebihan, mom" Arabella mempoutkan bibirnya kesal.
Melihat ekspresi Arabella, Milena tertawa kecil dan mengacak lembut rambut hitamnya "iya-iya. Jadi sekarang kau ingin pulang ke rumah barumu atau ikut mommy ke butik?"
"Ikut mommy saja di rumah pasti tidak seru"                          
Milena tersenyum "siap laksanakan tuan putri"
"Aishh mommy jangan mulai lagi!"

~~~~         
Keempat lelaki atau yang dikenal dengan julukan Robert bersaudara itu keluar dari mobil mereka masing-masing dan melangkah menuju kelas mereka. Sepanjang koridor kampus mereka disambut oleh teriakan histeris dan tatapan kagum oleh semua mahasiswa di  Galaxy Imperial Collage.

Sesampainya dikelas mereka langsung mendudukkan diri mereka. Dan tidak lama kemudian seorang perempuan dengan langkah anggunnya mendekati meja Barra dan mencium pipinya.
"Pagi sayang" perempuan itu -Miya- menampilkan senyum manisnya.
Barra tersenyum tipis "ada apa?"
"Hari ini kau tidak sibuk, bukan? Mau main ke apartemenku?"
"Maaf sayang lain kali saja. Hari ini adik sepupu ku datang dari Canada dan mommy sudah menyiapkan pesta untuk menyambut kedatangan nya"
Miya mengerucutkan bibirnya sambil mengangguk "baiklah lain kali saja kalau begitu" ucapnya sambil tersenyum manis dan melangkah keluar dari kelas.
                      
"Aku penasaran dengan adik sepupu kita, semenarik itukah dirinya di mata mommy" Jeffrey memasang ekspresi berpikir.
"mommy biasanya sulit untuk menyukai orang lain. Ingat saat kita membawa kekasih kita ke rumah, mommy langsung meminta kita untuk memulangkannya kerumahnya" ucap Hayden "aku sampai harus membujuk Ziana agar berhenti menangis saat itu"
"Kau benar. Bahkan sepupu kita Grace saja yang perempuan tidak diperlakukan spesial seperti itu oleh mommy" Jevano menatap kearah luar jendela "jadi apa yang membuat mommy bisa terpesona saat pertama kali bertemu dengan anak itu?" ucap Jevano bertanya-tanya.

"Kita akan mengetahui jawabannya nanti dan saat itu tiba, kita lihat apa dia semenarik itu" Barra berucap sambil menatap saudaranya satu persatu dan saling melemparkan senyum misterius.

Brother's obsession ⚠️(21+)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang