Bab 2

8.8K 215 0
                                    

Arabella merebahkan tubuhnya di sofa panjang sambil memperhatikan Milena yang sedang sibuk dengan dunianya sendiri yaitu melayani pelanggan yang mampir di butiknya.

Arabella bosan. Sedari tadi ia juga sibuk dengan dunianya sendiri. Ia berbicara dengan tembok, vas bunga, dan benda mati lainnya yang berada di sekitarnya.
"Mommy, apa masih lama?" tanya Arabella.
Milena menoleh kearah Arabella dan menggeleng "tunggu sebentar lagi ya sayang" ucapnya.
Arabella menghela napas panjang, maniknya ia pejamkan memilih untuk tidur sebentar sambil menunggu Milena menyelesaikan pekerjaannya.
    
"Ayo Arabella, kita pulang"
Manik Arabella terbuka lebar, padahal sedikit lagi ia bisa saja tertidur pulas. Arabella beranjak dari sofa dan mengikuti Milena yang melangkah keluar butik.

Setelah mengunci pintu butiknya, Milena dan Arabella melangkah bersama menuju parkiran dan memasuki mobil Milena.
"Kita tidak akan pulang ke rumah dulu ya sayang"
Arabella mengerutkan keningnya "memangnya kenapa mom?"
"Mommy sudah menyiapkan pesta untuk menyambut kedatangan mu"
"Seharusnya mommy tidak perlu repot-repot melakukan itu. Aku sudah di terima oleh keluarga Roberts saja sudah cukup tidak perlu sampai seperti ini"
Milena tersenyum manis dan mengusap lembut pipi Arabella "bagaimana bisa merepotkan? Kau sekarang adalah bungsu keluarga Roberts. Lagipula ini hal yang biasa sayang, kau tidak perlu merasa tidak enak seperti itu" ucap Milena lembut.
Manik Arabella berkaca-kaca tidak menyangka Tuhan masih sayang padanya dan menempatkannya pada orang yang sungguh menyayangi nya.
"Terimakasih sudah menyayangiku" ucap Arabella pelan.

Milena tersenyum lembut dan membawa Arabella dalam pelukannya "tidak perlu berterimakasih seharusnya aku yang berterimakasih kepada ibumu karena memberi ku tanggung jawab untuk merawat putrinya yang manis ini" 
Arabella menangis di pelukan Milena. Ia bersyukur setidaknya orang tuanya meninggalkannya pada orang yang tepat.
"Terimakasih sudah lahir, Arabella. Mommy akan selalu menyayangimu seperti ibu kandung mu sendiri" ucap Milena tulus.

~~~~                         
Keempat mobil terparkir rapi di depan sebuah gedung mewah. Seseorang keluar dari mobil masing-masing satu persatu. Siapa lagi mereka kalau bukan Roberts bersaudara. Mereka berempat melangkah dengan angkuh memasuki gedung itu, melewati banyak pasang mata yang menatap kagum dan terpesona pada keempat putra Jeremy itu yang memang sudah terkenal dengan ketampanan mereka.

Banyak tamu juga mulai berdatangan. Kebanyakan mereka adalah kerabat dekat dan jauh Jeremy dan Milena selain itu, Jeremy juga mengundang rekan bisnisnya dari dalam dan luar negeri untuk datang ke persta dalam menyambut kedatangan Arabella.

Roberts bersaudara melangkah memasuki sebuah ruangan mewah dimana pesta itu akan berlangsung. Kedatangan mereka sontak menjadi pusat perhatian. Visual yang tidak main-main mampu membuat perempuan terpesona hanya dalam hitungan detik.

Jeremy memeluk satu persatu putranya yang melangkah mendekati nya dan mereka duduk bersama di meja yang dikhususkan untuk keluarga Roberts.
MC memandu acara tersebut dengan tenang “Baiklah sampai akhirnya kita untuk mendengarkan pidato singkat dari tuan Jeremy yang sudah menyiapkan pesta ini  untuk kita nikmati bersama. Kepada tuan Jeremy kami persilahkan untuk maju ke depan.”

Jeremy beranjak dari duduknya dan melangkah menaiki panggung diiringi tepuk tangan meriah dari para tamu lalu membungkuk singkat pada para tamu yang sudah hadir di pesta itu.
“Pertama-tama aku ingin berterimakasih kepada para tamu undangan yang sudah hadir dalam pesta ini. Seperti yang sudah kalian ketahui perta ini dibuat untuk menyambut kedatangan anggota baru keluarga Roberts. Dia adalah putri dari adik istriku, namanya Mikhaila Alexander. Namun sayangnya kedua orangtuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan dan menyisakannya sendiri. Jadi melalui pesta ini, aku ingin meresmikan  Arabella Queen Alexander yang akan berubah menjadi Arabella Queen Roberts untuk menjadi anggota tetap keluarga Roberts. Untuk Arabella Queen Roberts putri bungsu ku silahkan masuk kedalam ruangan.”
Tepuk tangan meriah diberikan, semua orang berdiri dan merubah posisi tubuh mereka mengarah pintu masuk untuk melihat rupa dari bungsu keluarga Robert.

Pintu perlahan terbuka menampirkan seorang gadis dengan tubuh tinggi semapai layaknya model, pinggang rampingnya yang mampu membuat perempuan yang melihatnya iri, wajah yang terlihat cantik dan imut secara bersamaan mampu menghipnotis siapapun, kulit putihnya terlihat indah dibawah cahaya lampu, rambut panjang indah kecoklatan yang menjuntai sampai panggul, mata hitam kelam, hidungnya yang kecil dan mancung, bibir yang kecil namun sedikit tebal menambah kesan sexy di wajahnya.

Didampingi Milena, Arabella melangkah masuk melewati banyak pasang mata yang menatapnya kagum dan terpesona hanya dalam hitungan detik. Arabella tersenyum ramah sambil sesekali membungkuk pada orang-orang di sekitarnya.

Sesampainya di panggung dirinya langsung disambut pelukan oleh Daddy barunya, Jeremy.
“Perkenalkan ini bungsu keluarga Roberts sekarang, Arabella Queen Roberts. Dia berumur 17 tahun dan mulai besok adalah hari pertamanya kuliah di Galaxy Imperial Collage” umum Jeremy yang disambut riuh tepuk tangan meriah oleh para tamu.

Arabella tersenyum manis sambil mengedarkan pandangannya sampar akhirnya pandangannya tertuju  pada keempat lelaki tampan yang sedang menatapnya sambil menyeringai kecil. Arabella segera mengalihkan pandangannya kea rah lain baginya tatapan mereka terlihat sangat mengerikan.

Acara kembali diserahkan kepada MC. Sambil ditemani music yang mengalun semua tamu diperbolehkan untuk menikmati jamuan yang telah di siapkan.
“Arabella, ayo kita bertemu dengan keempat kakakmu.” Ucap Jeremy.
Arabella hanya mengangguk.
Mereka berdua menghampiri Milena yang menunggu di dekat panggung lalu melangkah bersama mendekati meja dimana Roberts bersaudara duduk.

Arabella terkejut saat tahu bahwa keempat lelaki yang baru saja membuatnya bergidik tadi adalah kakak-kakaknya.
“Nah Arabella kenalkan ini putra kandung mommy. Yang pertama namanya Barra Theo Roberts, lalu yang kedua namanya Jevano Alandra Roberts, yang ketiga Hayden Ryonar Roberts, dan yang terakhir Jeffrey Aleandro Robert.” Milena menunjuk satu persatu putranya secara berurut.  “Mereka lebih tua 1 tahun darimu”
Arabella membungkuk singkat pada keempat kakaknya “Salam kenal kak” ucap Arabella ramah.

Keempat bersaudara Roberts menatap Arabella dengan lamat dan terdiam dengan pikiran mereka masing masing. “Jangan berpikiran macam-macam, ingat dia adik kalian!” ucap Jeremy yang membuyarkan pikiran keempat putranya.
“Salam kenal juga Arabella, semoga kamu betah ya di rumah barumu nanti” ucap Barra sambil tersenyum.
“Kalau butuh bantuan atau keperluan apapun kau bisa bilang padaku. Aku akan memberikan apapun yang kau mau” Ucap Jeffrey sambil mengedipkan sebelah matanya pada Arabella dan tersenyum.
“Jangan terlalu kaku pada kami, santai saja karena kita sudah menjadi saudara sekarang. Kami tidak sabar untuk bersenang-senang denganmu, Arabella” ucap Hayden tersenyum lebar
“Arabella, selamat bergabung di keluarga Roberts. Kalau ada yang mengganggu mu bilang saja padaku. Nanti, aku akan menghajarnya” ucap Jevano sambil menyeringai kecil.

Arabella mengangguk kaku dan tersenyum canggung. Entah kenapa menurutnya ekspresi keempat kakaknya itu terlihat menyeramkan dimatanya.

‘Semoga kedepannya tetap baik-baik saja’ batin Arabella.

Brother's obsession ⚠️(21+)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang