Arabella melangkahkan kakinya sendirian menuju meja jamuan karena orang tua barunya yaitu Jeffrey dan Milena sedang sibuk berbincang dengan para tamu undangan.
Arabella sesekali tersenyum pada orang- orang di sekitarnya yang menatap kearahnya. Setelah berjuang melewati banyak orang, akhirnya sampailah Arabella di tempat tujuannya.
"Hai, Arabella "
Arabella mengalihkan pandangnya kesamping saat namanya di sebut.
"Ya?"
"Kenalkan aku Grace dan ini kekasihku Erlan. Senang bertemu dengan mu" ucap Grace sambil tersenyum dan Erlan di sebelahnya juga ikut mengembangkan senyum.
Arabella mengangguk-anggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil.
"Ngomong-ngomong kita sepupu. Daddyku adalah kakak dari daddy barumu Jerremy" Grace menjeda ucapannya dan melihat penampilan Arabella dari atas kebawah dan kembali lagi keatas "Arabella, kau sangat cantik, tapi.... sepertinya kau terlihat masih polos?"
Arabella mengerutkan keningnya "Hahhh? Apa aku terlihat seperti itu?"
"Menurutku iya, dari sikapmu dan wajah polos mu kau seperti nya akan menarik banyak perhatian para lelaki diluar sana dan kau pasti akan sangat mudah di dominasi" ucap Erlan yang diangguki Grace.
"Kau harus berhati-hati Arabella, disini banyak lelaki kurbel yang mengincar mu" ucap Grace.Arabella mengedarkan pandangnya ke sekitarnya dan memang banyak yang menatapnya dengan tatapan lapar seolah ingin menerkam nya sekarang.
"Salah satunya mereka yang sedang menuju kemari" ucap Erlan sambil menunjuk kearah Roberts bersaudara yang sedang melangkah mendekat kearah mereka bertiga."Apa yang kau lakukan disini?" tanya Barra datar pada Grace.
"Kau tidak lihat, aku sedang mengambil kue. sekaligus ingin menyapa sepupu baruku" ucap Grace ketus.
Roberts bersaudara menatap curiga Grace, sedangkan yang di tatap sibuk berbincang dengan kekasihnya, Erlan dan membantu Arabella untuk mengambil kue yang ingin dia makan."Oh ya Arabella aku lebih tua 2 tahun darimu. Kau bisa memanggil ku kak Grace" ucap Grace "kau tahu Arabella saat pertama kali melihat mu aku merasa seperti melihat Dewi Afrodite, kau terlihat sempurna"
Erlan yang berada disebelah Grace hanya menggelengkan kepalanya melihat kekasihnya yang terlihat bersemangat berbicara dengan Arabella.
"Kak Grace terlalu melebih lebihkan" gumam Arabella
"Tapi dimataku kau memang seindah itu, Arabella"Roberts bersaudara yang berdiri di samping Arabella hanya menyimak pembicaraan keduanya sambil menatap Arabella yang sedang menikmati kuenya.
"Kalian jika tidak ada urusan lebih baik pergi sana, aku bosan melihat wajah kalian" Grace berucap sambil menatap datar kearah Roberts bersaudara.
"Jika kau bukan sepupuku sudah ku lemparkan kau ke sungai Amazon" ucap Hayden datar "lagipula kami kemari untuk melihat adik bungsu kami, dan kenapa kau yang repot?"
"Hello! Aku mengenal kalian sudah lama. Otak kalian tidak pernah jauh dari kata mesum" ucap Grace "kalian boleh lakukan apapun pada kekasih atau jalang kalian tapi jangan pernah berpikir macam-macam pada Arabella. Kalian pikir aku tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran kalian sekarang" Grace menatap datar Robert bersaudara.Arabella yang berada ditengah-tengah keduanya dapat merasakan aura gelap dari Grace dan keempat kakaknya . Erlan yang melihat ekspresi tidak nyaman Arabella menariknya menjauh "mereka memang seperti itu jika sudah bertemu. Abaikan saja"
"Memangnya apa yang terjadi sampai mereka seperti itu?" tanya Arabella.
Erlan membawa Jisung untuk duduk di salah satu meja "keempat kakakmu itu terkenal dengan julukan Roberts bersaudara di kampus. Mereka sangat terkenal dan mempunyai banyak fans dari kalangan perempuan. Dan yang membuat Grace tidak suka dengan keempat kakakmu itu sifat playboy dan mesum mereka yang sudah mendarah daging. Entah sudah berapa perempuan yang pernah mereka tiduri. Karena Grace memilih tidak peduli lagi dengan urusan pribadi mereka" jelas Erlan.
Arabella mengangguk kecil dan mengucapkan 'oh' tanpa suara.
"Kau harus berhati-hati, Arabella. Bukannya aku ingin menakuti mu tapi ku sarankan kau jaga jarak dengan mereka"
"Aku tahu, terimakasih untuk sarannya" ucap Arabella yang diangguki Erlan.~~~~
"Jangan mencampuri urusan pribadi kami" ucap Jevano datar "kau tahukan kami tidak menyukai itu?"
"Aku tahu, tapi jika kalian berani macam-macam pada Arabella. Aku tidak segan-segan menjauhkan Arabella dari kalian"
"Kau tidak pernah mencampuri urusan kami, kenapa sekarang berani?" Hayden berucap sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Karena Arabella berbeda. Dia tidak pantas untuk menjadi salah satu jalang kalian. Dia terlalu sempurna untuk itu" Grace berucap datar lalu berbalik meninggalkan Roberts bersaudara yang menatapnya tajam."Jadi, kita punya satu penghalang sekarang?" ucap Jevano dingin.
"Tidak usah khawatir. Ingat motto kita apapun yang kita inginkan pasti kita dapatkan. Kita tunggu saja tanggal mainnya tidak usah terburu-buru" ucap Barra sambil menyeringai kecil.
"Dan saat itu tiba, Arabella pasti akan tunduk dan melayani kita. Aku tidak sabar membuatnya mendesah di bawahku" Jeffrey mengigit bibir bawahnya "membayangkannya membuat bagian bawahku ngilu. Kalau begitu mari mencari mangsa baru, kita buat kegiatan yang panas malam ini" ucap Hayden melangkah lebih dulu di belakangnya ketiga saudaranya mengikuti.~~~~
Malam semakin larut, dan pesta penyambutan Arabella pun telah selesai. Jeffrey bersama Milena memutuskan untuk pulang bersama Arabella tanpa menunggu keempat putranya yang belum menampakkan batang hidungnya sedari tadi. Mobil Jeffrey memasuki area pekarangan rumah mereka. Jeffrey keluar dari mobil lalu kemudian disusul Milena dan Arabella.Arabella tersenyum kecil sambil menatap kagum rumah megah itu. Di teras rumah para maid membungkuk menyambut Jeffrey, Milena dan Arabella.
Milena membawa Arabella menaiki tangga untuk mengantarkannya ke kamar yang akan ditempati Arabella yang ternyata kamar itu berada di tengah kamar Jevano dan Jeffrey. Jadi urutan kamarnya adalah kamar pertama milik Hayden, kamar kedua milik Jevano, kamar ketiga milik Arabella, kamar keempat milik Jeffrey, dan kamar paling ujung milik Barra.
"Selamat tidur, sayang. Besok kau harus bangun pagi-pagi untuk berangkat ke kampus barumu" Milena mencium singkat dahi Arabella lalu berbalik menuju kamarnya yang berada di lantai satu.
Arabella memasuki kamarnya dan tidak lupa menguncinya. Kemudian Arabella mengganti pakaiannya dengan baju tidur dan mencuci mukanya lalu kemudian beranjak tidur.
Arabella memejamkan matanya, berharap hari kedepannya akan menjadi hari yang indah untuknya.'pah…, ma…, apa kalian sudah bahagia disana? Aku sangat merindukan kalian' batin Arabella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's obsession ⚠️(21+)✔️
Gizem / Gerilim"Kau milik kami,, apa yang kami inginkan, akan kami dapatkan dengan cara apapun!" "Tak akan ku biarkan kau dimiliki oleh siapa pun!" "Hidup adalah pilihan.." " kau harus memutuskan......, memaafkan dan kembali atau pergi untuk selamanya!" •••••• ❗21...