Apa benar, masa depan seorang anak ditentukan oleh sang ibu?Tebak aku senang melakukan apa? Yap, betul! Menghujat U.A. Sekolah jelek. TUGASNYA YA AMPUN! BANYAK BANGET. Huhuhu, plis dong sekolah jelek, minimal janganlah kasihkan tugas banyak-banyak. Apalagi tugas makalah. Aku capek, capek.
Habis penyerangan USJ, bukannya memberikan kami waktu istirahat, tugas masih saja terus datang. Meskipun aku sudah menebak kehidupanku akan seperti apa setelah setelah masuk U.A, tapi ini sedikit di luar prediksi.
Dengan begitu menyedihkannya. Sekarang pukul sebelas malam. Aku masih mengerjakan tugasku dengan penuh semangat. (Atau mungkin terpaksa, frustasi, dan pasrah.) Tinggal sedikit lagi. Akan selesai.
Beberapa hari ini aku jadi banyak bergadang kerena tugas menumpuk, dan ulangan yang terus saja datang. Padahal aku sangat suka tidur. Aku rindu tidur dengan puas.
"Oh! akhirnya!" aku melompat ke kasur. Meregangkan tubuhku sambil berbaring. Akhirnya aku bisa tidur.
Oh.
Aku lupa. Aku belum belajar materi untuk besok. Aih, menyebalkan. Dengan sangat, sangat, sangat, melebihi sangat, aku terpaksa kembali ke meja belajarku. Kemudian membuka buku pembelajaranku.Setidaknya aku harus tidur di jam satu nanti. Semangat diriku.
Bunyi buku yang dibolak-balik. Pena yang bergesekan dengan kertas. Lalu napasku. Terdengar begitu jelas di kamar. Aku terus saja menguap ngantuk. Lalu dengan sangat terpaksa, kembali membalik buku dan membaca materi.
..
.Paginya aku telah bersiap siap, tentu aku tetap harus membuatkan serapan untuk adik-adikku. Aku memakai pakaian kesayanganku, terusan bewarna pink dan kemeja putih di dalamnya. Tidak lupa sepatu hak putih kesayanganku, lalu kumemakai jepit rambut pita bewarna pink di kepalaku,
"Neechan mau kemana? " tanya Akio.
Akio fujimiya. adik ku, ia masih berumur tiga belas tahun. Dua SMP. Rambutnya yang bewarna blonde sangat mirip dengan ayahku, matanya sama denganku dan Sakuya—kanan merah dan kiri biru.Ibuku memiliki rambut full biru, dan mata biru. Sedangkan ayahku blonde dengan warna hitam di ujung rambutnya, serta mata merah. Ya, bisa dilihat dari mana kami mendapatkan gen ini.
"Kak Kaguya sama mau kencan akio~" ucap sakuya penuh nada.
"kencan dengan siapa? " Entah kenapa muka akio terlihat tidak terima.
"kencan de--"
"SITT-- DIAM! sakuya!! Lagi pula aku tidak kencan kok!!" teriakku malu. Padahal aku hanya ingin keluar rumah.
Aku menjerit pelan saat seseorang memeluk kakiku. Itu Hikari, adik perempuanku yang paling bungsu. Usianya masih delapan tahun. Hikari Fujimiya. Rambut blonde dengan beberapa helai bewarna biru, serta mata yang mirip dengan mata kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALICE IN BOKU NO HERO / {BNHAxOC}
Fantasy(Jangan baca dulu, karena aku dalam proses penelitian dan analisis terhadap karakter di boku no hero.) "Apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan jiwa kedua itu?" Gadis itu mati. Gadis kecil yang bernama Ami itu mati. Ia ad...