21: Menyebalkan!

12 2 0
                                    

"Terkadang perlu kematian untuk menyadarkan kehidupan."


Aku menemukan sebuah ruangan, sepertinya ini tempatnya. Aku segera mencari alat itu, lalu menghancurkannya.

Yes, setelah ini bisa tidur aku.

Tiba-tiba aku mendengar suara dari luar.

"Siapa disana?" Suara tegas dan menakutkan itu membuat ku tahu, itu

"Kau bisa memanggilku utopia."

"Di mana alat itu?" Suara Wolfram terdengar mencekam.

Aku terkekeh, Wolfram tidak tahu aku telah menghancurkan alat itu. "tenang wolfram, alat itu mari kita bicarakan nanti." sebuah besi menyerang dari belakang, namun aku yang sudah mengetahui itu mengelak tanpa melihat ke belakang. Aku memasang dinding bayangan untuk melindungiku.

Tapi serangan itu menghancurkan dinding bayanganku.

Eolfram mengangkat tangan, besi-besi menyerangku, aku menghalau besi-besi itu dengan bayangan. "Rupanya kau hanya gadis kecil." Eh, enak aja.

Wolfram terhenti ketika menyadari sistem keamanan telah dinonaktifkan. "Cih, menyebalkan."

Aku merasa lega kerena satu malasah sudah selesai.

"fufufu~ bagaimana wolfram?" aku bersenandung ria melihat muka kesal wolfram.

Besi-besi mulai menyerangku, bukan satu dua besi, ada lima besi. Apa dia berniat membunuhku?

Aku belum mau mati, loh.

Aku mengancungkan tangan, air-air membentuk perisai melindungiku. Air itu berubah menjadi es.

"Pengendali elemen?"

Aku menggeleng. "Saya lebih keren daripada itu," kataku.

Aku melompat mundur,  Waktunya makan indomie dan tidur, yah.. Itu akan terjadi jika misalkan Hawks tidak meminta aku gantikan dia.

Sebuah besi panjang mengarah padaku. Ada masalah apa sih ini besi, ngejar mulu rasanya.

Sebelum besi itu mengenaiku, dinding es terbentuk.

"Oh.. Katsuki, shoto." aku menatap dua pemuda itu. Lambat sekali mereka datangnya.

Bokugo melompat menyerang wolfram dengan ledakannya. Todoroki menyerang menggunakan esnya.

Aku menjauh, aku menggunakan quirk bayanganku untuk membantu bokugo dan todoroki dari jauh.

"ADA APA DENGANMU? BAYANGAN ITU HAMPIR MENGENAIKU!" protes bokugo.

"Tidak akan kena kok." aku kembali menyerang wolfram, sebuah besi melayang kembali kearahku.

Aku membuat pelindung banyangan. Aku menyerang menggunakan kunai yang keluar dari tanganku.

ALICE IN BOKU NO HERO / {BNHAxOC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang