bab 1: awal dari ending

169 10 0
                                    

"Bukan aku yang seharusnya hancur."

__________

Apa tujuanku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa tujuanku?

Untuk apa aku hidup?

Aku ini apa?

Sebenarnya aku ingin apa?

Kenapa? Kenapa aku terus cemas?

...

Namaku Ami, seorang gadis kelas 3 smp.

Aku pergi sekolah, lalu pulang, sekolah, pulang, sekolah, pulang, sekolah lagi, pulang lagi. Pada akhirnya aku masih hidup, tapi terasa tidak.

Hidup yang tidak benar-benar hidup ini sangat membosankan. Aku terus hidup dengan giat, belajar, belajar, siswi teladan.

Aku selalu dipuji, sebagai gadis dengan banyak bakat. Tapi hanya itu. Sebenarnya bakatku tidak hebat-hebat amat.

Aku hanya bisa memasak makanan yang rasanya layak di makan. Aku pandai merajut, tapi tidak rapi-rapi amat. Aku pandai menyulam, tapi tidak habat-hebat amat.

Aku pandai melukis, tapi tidak begitu indah.

Tapi pujian, hanya sekedar pujian. Lama-lama pujian-pujian itu terasa hambar. Kerena berharap sesuatu yang lebih, aku giat melakukan apapun. Bangun jam empat. Tidak pernah terlambat. Belajar ini, itu. Les di mana-mana.

Hidupku sangat sibuk, dan tidak tenang. Tapi juga membosankan.

Tapi, mungkin ada satu hal yang dapat membuat hidupku lebih menyenangkan. aku dari dulu suka berkhayal, kerena itu aku menuangkan khayalan itu pada buku catatanku. aku sudah memiliki banyak buku catatan yang berisi cerita khayalanku. cerita khayalan yang paling aku suka adalah cerita hidupku di anime boku no hero.

  Aku pulang les. dengan berjalan kaki. menoleh, sebuah truk melaju cepat. Kurasa sopir itu tak melihatku. Aku tak memiliki niat untuk menghindar.

BOOM!!!

Truk itu melindasku. Jiwaku yang seolah sudah separuh keluar dari tubuhku berbisik, beginilah orang akan mati.

Rupanya begini orang yang meregang nyawa, keren juga. Seperti adegan klise di sebuah cerita pasaran.

  Di akhir hidupku, tidak ada sedikit pun penyesalan. Mungkin sedikit disayangkan aku tidak pernah benar-benar menikmati hidupku.

"Sayang sekali, aku mati-matian belajar untuk masa depan, tapi rupanya masa depan itu tidak ada."

Kalau kau mengira kau tidak bahagia, aku mau menukar hidupku dengan seluruh hidupmu itu.

Itu lebih baik dari pada mati seperti ini.

Kalau begitu, pelajarilah arti kehidupan dan kematian di sana. Tempat yang kau idam-idamkan.

                  *                *                 *

Saat aku membuka mata aku sudah berada di tubuh bayi yang baru lahir. Saat itu aku tak ingat apa apa.

Namun bukannya mendapat keluarga bahagia, aku malah menderita. Ayah sering menyakiti mama, aku dan adik-adik. Ya, beginilah hidup yang aku tulis.

Mama selalu menyalahkanku dan mengatakan betapa tak diinginkannya diriku.
Aku selalu di bully di sekolah dari TK sampai sekarang.

Ayah adalah villain rank S. Ia gagal dalam membunuh seseorang, all might. Kerena menyadari potensi quirk-ku, ayahku mulai membuat rencana; menjadikanku sebagai bonekanya. Ayahku melatihku menggunakan quirk ini, tentunya dengan cara yang kasar.

Mama mendidikku untuk menjadi sempurna. Ia mengajariku berbagai etika dan pelajaran umum.

Jika selesai dipukuli ayah Ia terkadang mengoceh tentang aku yang adalah boneka karyanya yang indah, aku harus menjadi boneka yang sempurna.

Ia selalu menentang keinginan ayah. Kerena itu mama selalu dipukul ayah. Dan setelah itu mamaku akan diam demi kebaikan bersama.

Saat itu aku tidak begitu ingat, aku hanya mengingat sekilas, bagaimana aku membunuh ayahku saat aku masih berusia tujuh tahun tahun. Saat itu juga ibuku sedang mengandung adikku.

Di umur 8 tahun aku mendapat ingatanku kehidupan laluku kembali. Yaitu, bahwa jiwaku dari dimensi lain.

Hebatnya, rupanya tubuh ini bukan milikku. Kaguya yang asli, dia iba melihat diriku yang mati dengan menyedihkan, lalu dia menukar kehidupannya denganku.

Namun dia mengambil ingatanku tentang alur cerita yang sudah aku buat.

Kalau dipikir-pikir, hidupku yang dulu tidak buruk-buruk amat. Pelan-pelan aku menyadari arti kehidupan, tapi belum benar-benar mengerti arti kematian.

Dia menggantikanku menjadi Ami, dan aku menjadi Kaguya.

Selepas kematian ayahku, aku mulai hidup normal. Namun ibuku mulai mendominasi hidupku. Tapi mama jarang dirumah kerena ia adalah seorang pro hero. Seorang pro hero dengan seorang penjahat? lucu sekali. Ibuku yang bodoh, mencintai dengan begitu menyakitkan.

Katanya ayah dan mama menikah karena dijodohkan, tanpa dasar cinta. Kehidupan mereka tidak ada romantis-romantisnya, kaku dan seolah sekadar melakukan kewajiban. Tapi mama selalu mengatakan bahwa mama mencintai ayah dan ayah mencintai mama. Aku tidak tahu dari mana dasar kepercayaan diri itu.

Setelah menikah mama tentunya tahu bahwa ayah adalah villain, tapi mama tetap optimis, tidak melaporkan ataupun melawan ayah. Karena mama yakin, ini akan menjadi jalan yang dia lalui dengan bahagia.

  Disaat aku baru saja masuk SMP, mama meninggal.

Aku dan adik-adikku pun dirawat oleh nyonya, adik ibuku. Seorang pemimpin organisasi pemerintah. Nyonya menyadari potensiku yang begitu besar, dirinya menawarkanku untuk bekerja bersamanya. Dengan itu aku bekerja sebagai pembunuh bayaran. Awalnya hanya kerena berpikir akhirnya quirk-ku ada gunanya.

Selang beberapa waktu, pamanku mengetahui apa yang nyonya lakukan padaku. Teman mamaku, Hawks, menyadari keberadaanku setelah menemukan surat wasiat dari ibuku. Mereka berdua membantuku lepas dari nyonya.

Padahal menjalani hidup bersama nyonya bagus-bagus saja. Tapi menurut mereka, aku tidak pantas untuk menjalani hal-hal itu. Pamanku, Aizawa sensei menentang keras nyonyaku. Berakhir dengan Aizawa menjadi waliku.

Jika kalian bertanya mengapa mamaku tak ingin menangkap atau pun memenjarakan ayahku dulu....

Pengharapan bahwa ayahku akan menjadi lebih baik suatu saat—membutakan ibuku.

ALICE IN BOKU NO HERO / {BNHAxOC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang