Bab 43: Sama tapi tidak sama

6 1 1
                                    

"Kami dulu di rahim yang sama, rupa yang sama, tumbuh bersama, tapi kami berbeda."

Sakuya menyerang Chimera dengan tanah yang menjadi runcing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sakuya menyerang Chimera dengan tanah yang menjadi runcing.

Chimera menghancurkan serangan itu dengan mudah. "Cih, kalian pikir serangan lemah ini dapat mengalahkanku?"

Sakuya mengusap pipinya yang berkeringat, mendencih kesal. Dia menyatukan kedua tangan, mengarahkan tanganku pada chimera. Menembakkan angin dari tangannya, sama seperti Mina dengan quirknya. Membuat angin itu menjadi tajam.

Chimera menghalau serangan itu, namun serangan itu membuat lengannya terluka dan berdarah.

"Lemah." Chimera menyeringai.

Sakuya diam melihatnya, tersenyum tipis.

"ARGH!! Apa ini!" Chimera berteriak kesakitan.

"Ha, kau terlalu sombong, di seranganku tadi ada racun dari Tsuyu," ujar Sakuya yang menyeringai senang.

"Itu adalah rencana." Kirishima berseru semangat.

"Kero," Tsuyu yang tadi bersembunyi menunjukkan dirinya.

"MUAHAHA!! Sombong? Bukankah kau yang sombong?" Chimera merubah dirinya menjadi wujud aneh, terlihat Tamaki dengan quirknya.

Ia melepaskan sesuatu seperti leser dari mulutnya, Sakuya dengan sigap menarik Kirishima dan Tsuyu menjauh. "Lida! Kita perlu rencana," ujar Sakuya.

Kirishima melompat. memukul Chimera, Chimera dengan tangannya menahan Kirishima. mulutnya terbuka lebar, sinar merah keluar dari mulutnya.

Sakuya membuat perisai angin untuk menahan serangan itu, lalu Lida membawa Kirishima menjauh.

* * *
"Ugh..." Aku bergumam lelah. Aku mengusap ujung mataku yang mengeluarkan sedikit air mata karena frustasi dan putus asa.

Aku memerhatikan area pertarungan Sakuya dan kawan-kawan yang terlihat parah dengan pohon yang terbakar. Aku merasa khawatir, namun karena di sana ada Sakuya dan teman-teman yang kuat, aku yakin mereka baik-baik saja.

Aku meletakkan Sakuya untuk melawan Chimera karena dari deskripsi kawan-kawan tentangnya, dia memiliki fisik yang kuat. Aku yakin Sakuya cocok untuk melawan Chimera.

Aku sudah mencoba untuk menghapus quirk Nine, tapi aku tidak bisa menghapusnya. Kenapa bisa? Tapi sekarang aku terlalu sibuk bertarung untuk memikirkan itu lebih dalam.

Aku lengah, leser melesat ke wajahku, untunglah es Todoroki melindungiku.

"Kaguya! Jangan lengah!" nasehat Todoroki.

"Maaf!" ucapku.

Bakugo mengusap pelipisnya, lalu berlari. "MATILAH!" teriaknya sambil meledakkan Nine membabi buta, namun serangan itu semuanya ditangkis.

"Masalahnya adalah dia tidak bisa diserang karena quirk pelindung itu, dan tidak bisa didekati karena quirk naga dan leser itu. Jika andai kita bisa menyentuh dia, kita bisa memberikan serangan telak," ucapku sambil berlari menghindari leser dengan Todoroki.

ALICE IN BOKU NO HERO / {BNHAxOC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang