Bab 26: Hari-hari mendongkol

19 3 0
                                    

"Kenapa manusia bertanya tentang hal-hal tidak penting? Saat mereka bisa bertanya pertanyaan yang lebih baik—Kamu bahagia?"

"Kenapa manusia bertanya tentang hal-hal tidak penting? Saat mereka bisa bertanya pertanyaan yang lebih baik—Kamu bahagia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku akhirnya bisa keluar dari rumah sakit. Membosankan sekali di rumah sakit. Aku sudah mendengarkan tentang kebijakan baru U.A tentang sistem asrama. Akhirnya ada sistem asrama. Aku antara senang dan tidak senang.

Karena waliku adalah paman Aizawa, pastinya paman mengizinkan itu. Sedangkan Hawks terima tidak terima dengan kebijakan tersebut. Dia senang karena demi keamananku dan Sakuya. Namun di sisi lain dia tidak senang kerena tidak bebas menemuiku seperti biasanya.

Dia berkicau tidak jelas. Meminta agar dirinya dibarikan kebebasan berkunjung. Akhirnya tetap tidak diizinkan. Perihal Akio, dia akan tinggal di asrama guru bersama paman Aizawa.

Akio dan Hikari tinggal di asrama guru. Bersama paman Aizawa.

"Halo semuanya," sapaku.

Kaum hawa langsung mengerubuniku. Kami berbicara hal-hal normal, seperti keadaan kami, reaksi keluarga kami pada sistem baru ini, dan tentang ketidaksabaran kami hidup bersama.

Paman Aizawa datang lalu memulai beberapa pidato, setelah itu mengajak kami masuk untuk menjelaskan berbagai fasilitas asrama sembari berjalan-jalan melihat asrama.

Aku agak ketinggalan langkah dari rombongan. Namun todoroki tiba-tiba menyamakan langkahnya denganku.

"Kenapa?" tanyanya.

Aku terkejut kerena dia mengajakku bicara. Namun menurutku seru akrab dengan Todoroki. "Tidak ada. Aku hanya memperhatikan asrama. Luas, ya? Jadi tidak sabar untuk hidup bersama dengan teman-teman."

Dia mengangguk kecil. "Sepertinya akan merepotkan."

Aku tertawa lepas, mendengarnya. Namun aku tetap menjaga sikap elegan dengan menutupi mulutku dengan kedua telapak tanganku. "Ya ampun, benar juga, ya."

Kami dibawa untuk melihat kamar-kamar dan seluruh bagian gedung. Kamar yang cukup luas dengan fasilitas bagus. Kaya juga U.A, dapat uang dari mana kira-kira? Donatur?

  Singkatnya, setelah waktu cukup lama hingga malam hari. Akhirnya kami selesai merapikan kamar masing-masing. Untunglah gedung laki-laki dan perempuan berbeda, jadi perempuan bisa nyaman tanpa Mineta dan kebodohannya.

Lantai kedua untuk gedung pria, ada Midoriya, Takoyami, Aoyama, Mineta. Lantai tiga Ojiro, Lida, Kaminari, Koda. Lantai empat ada kirishima dan Shoji. Kemudian lantai 5 ada Sero dan Todoroki.

Untuk gedung perempuan lantai duanya ada Jirou dan Hagakure. Lantai tiga Mina dan Uraraka. Empat aku dan Sakuya. Dan lantai lima Yaomomo serta Tsuyu.

Kamarku cukup melelahkan untuk ditata. Apalagi aku harus mengatur letak ratusan bukuku di lemari. Lalu menghias kamarku juga sangat melelahkan.

Akhirnya selesai, aku turun ke lantai satu bersama Sakuya dan Yaomomo. Seperti di anime, di sini tidak ada Bakugo.

"Bagaimana kalau kita buat lomba pamer kamar!" saran Mina ke kaum adam yang lagi astirahat di lantai satu.

ALICE IN BOKU NO HERO / {BNHAxOC}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang