"Kami para perempuan yang merana dalam dosa asing."
Hari-hari kami sibuk latihan, aku berada di tim efek dan tim dance. Tapi karena tim efek tidak terlalu memerlukanku jadi aku sibuk di tim dance.
Aku sedang mengajarkan Uraraka gerakan dancenya, lalu melihat Midoriya dan Mirio-senpai berjalan memasuki asrama. Aku langsung dengan semangat berjalan ke arah mereka.
"ERI!!" Aku berjalan ke arah Eri dengan melambaikan tangan.
"Mama!" Eri berlari, lalu memeluk kakiku. Eri? Lepaskan, mama tidak suka kaki mama disentuh. Seisi asrama terdiam, lalu menatapku dengan tatapan terkejut.
"ASTAGA KAGUYA, ANAK SIAPA ITU!!" Kaminari berakting layaknya artis sinetron.
"Anakku, kenapa?" aku berjongkok menyamakan tinggiku dengan Eri.
"Hah?" Todoroki dan Bakugo kaget serentak.
"Kalau dilihat muka Eri sebelas dua belas dengan Kaguya, matanya merah seperti Bakugo," ucap Mina kepada Kaminari.
"Tapi rambutnya putih ke abu-abuan, tidak mirip sama sekali dengan rambut Bokugo atau Kaguya," ucap Sero.
"Rambutnya hampir mirip Todoroki, lalu mata Kaguya kan sebelah merah. Jadi lebih cocok jadi anak Todoroki dan kaguya," tambah Kaminari.
"Bisa jadi anak Kaguya dan Todoroki, tapi juga bisa jadi anak Bokugo dan Kaguya." Mina menambahkan.
"Jangan...Jangan.. "
Aku menatap mereka dengan tatapan sini. "Apaan, stop jadi orang alay."
Dibalik Mirio muncul Akio dan Hikari. "Eh, kok ada Akio?" tanyaku kaget.
"Eri dan Hikari cukup akrab, karena Eri mau ke asrama 1-A, Hikari mau ikut juga, lalu Akio ikutan" jelas Mirio. Aku mengangguk mengerti. Lucunya, Hikari bisa jadi sahabat Eri, lalu Akio pasti menganggap Eri seperti adiknya sendiri.
"Tunggu, Akio bisa jadi anak kaguya dan Bakugo, matanya biru seperti mata kiri Kaguya, rambutnya mirip seperti Bakugo, Hikari juga." Kaminari entah kenapa bisa pintar jika dalam hal begini.
"Tapi rambut mereka lebih mirip rambut Monoma, blonde-blonde gitu, jangan-jangan... " Mina berpose berpikir.
"kalian..." Aku menatap mereka dengan muka kesal.
"WADUH..."
"Mereka kenapa sih? Kakak masih muda," komentar Akio dengan kewarasannya yang melebihi orang-orang alay ini.
"Oke, Eri dan Hikari. Mau lihat mama dan kawan-kawan mama latihan?" Aku tersenyum hangat ke dua anak kecil ini.
"Mama muda?!" cetus Mina syok.
Kaminari mengangguk sok pintar. "Wih, masih rahasia semesta siapa ayahnya."
"Mereka seperti sedang memperebutkan tiket VVIP ke neraka, bego." Sakuya sweatdrop, Tokoyami yang di sampingnya mengangguk setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALICE IN BOKU NO HERO / {BNHAxOC}
Fantasy(Jangan baca dulu, karena aku dalam proses penelitian dan analisis terhadap karakter di boku no hero.) "Apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan jiwa kedua itu?" Gadis itu mati. Gadis kecil yang bernama Ami itu mati. Ia ad...