(Jangan baca dulu, karena aku dalam proses penelitian dan analisis terhadap karakter di boku no hero.)
"Apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan jiwa kedua itu?"
Gadis itu mati.
Gadis kecil yang bernama Ami itu mati. Ia ad...
"Dunia aneh, serius? Aku harus menjalani hari sekali lagi?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lihat! Lihat!" Mina berseru ceria, sambil meregangkan tangan kemudian dia menari berputar-putar dengan gerakan lentur yang menakjubkan.
Jujur aku sangat takjub akan kelenturan Mina. Aku juga suka dance (rahasiakan ini) dan sering berlatih dengan Mina.
Aku berjalan ke arah mereka karena tertarik dengan tarian Mina. Barangkali kalian panasaran, sekarang aku sedang dengan keadaan tangan di perban tebal dan shoulder sling. Aku tertekan. Secara garis besar, selain patah lengan akibat jatuh, aku tidak memiliki luka serius. Ini perkembangan.
"Pow! Pow!" Sero dan Hagakure berseru menyemangati, menjadi lagu latar untuk dancenya.
Sedangkan Mineta frustasi karena Mina menggunakan celana pendek. "Kalau mau pakai celana pendek Tidak usah pakai rok dong!!" Mineta berseru kesal.
"Ini karena kamu jadi kami memakai celana pendek." Aku memukul kepala Mineta dengan tangan Shadow. Jika aku menggunakan pantyhose hitam yang cukup tebal.
"Seperti Sato yang bisa membuat makanan manis, bisa menyalurkan hobi kepada perkajaan hero itu asyik, ya."
Aku mengangguk atas ucapan Kaminari. "Iya sih, lagi pula Kaminari yang hobinya menjadi orang alay mana mungkin bisa digunakan dalam pertarungan," ucapku dengan sarkas.
"Kaguya? Kau yang alay."
"Alay."
"Ngomong-ngomong," Mulai Kaminari. "Tentang hobi, Jirou juga punya, bukan?" Kaminari melihat ke arah Jirou yang mukanya sudah tidak nyaman.
"Tisdak usah dibahas." Jirou mencoba memeringati.
"Maksudku kamarmu itu, bukankah itu lebih dari sekedar hobi?"
"Sudah ku bilang hentikan!"
Aduh, romantis. Ini pasti eps ke 12 di anime romance. Dengan latar di sekolah alay.
"Terus terang saja aku me—ARGH!!" Earphone Jirou telah ada di depan hidung Kaminari, siap menyerang.
"Sudah kubilang jangan dibahas." Lalu Jirou berjalan begitu saja kemejanya
Aku tidak mengerti perasaan Jirou, namun secara logika wajar jika dia merasa malu dengan hobinya sendiri. Sakuya pun begitu, Suara sakuya sangat bagus, loh! SUARANYA KEREN DAN MERDU. Namun dia selalu malu jika disuruh tampil. Orang alay.
* * *
"Kita akan mengadakan festival budaya," ucap paman Aizawa-sensei
Satu kelas berseru senang, kecuali kelompok kalem kita, tentu saja.
