4

2.4K 195 0
                                    

Keesokan harinya

"Cia bangun" mama sambil mengetuk kasar pintu kamar Gracia

"Apaan sih ma aku udah bangun. Ga usah teriak-teriak." Sambil liat FYP tiktoknya

Mama Sonya langsung masuk ke dalam kamar Gracia

"Cia, temen SMA mama meninggal, mama sama papa mau ngelayat dulu ya. Kayaknya pulang besok. Soalnya temen mama rumahnya di Semarang."

"Bela-belain banget sih ma, rumahnya jauh gitu." Masih dengan melihat hpnya

"Mama kenal dia dari kecil, kenal sama orang tuanya juga. Ga enak kalo mama gak dateng" sambil mengusap kasar muka Gracia.

"Itu nanti yang mau survey kamu yang temenin ya. Bentar lagi dateng kayaknya. Kamu mandi sana. Itu ujung bibir masih ada kerak iler gitu. Jorok banget sih jadi perempuan. Gimana ada yang naksir kalo kamu kaya gini." sambil meninggalkan kamar Gracia.

"Cia, kontak kamu udah mama kasih ke orang yang mau ngekos ya, anti kamu shareloc aja alamat ke dia." Sambil berjalan menuju mobil

Tak lama setelah mama dan papa Gacia berangkat, tiba-tiba ada notifikasi pesan masuk ke whatsapp nya

0822xxxxxx

Halo selamat pagi, saya Shani yang mau lihat kosan pagi ini.

Saya bisa minta sharelocnya?

Terima kasih. Maaf mengganggu

                                                                   Share location

Terima kasih


POV SHANI

"Permisi" Shani membunyikan pagar

"Oh iya ada apa ya mbak?" Gracia langsung keluar dari dalam rumah

"Permisi kak, saya Shani, dan ini teman saya, Anin. Apa benar ini rumahnya ibu Sonya yang punya kosan?" Sahani sambil melihat ke arah Gracia

"Oh, mbak yang tadi minta shareloc ya? Saya Gracia kak, anaknya bu Sonya. Mari mbak silahkan ikut saya ke lokasi" sambil membuka pagar dan mengajak Shani dan Anin menuju kosannya

Gracia berjalan terlebih dahulu diikuti oleh Shani dan Anin di belakangnya. Setelah sampai di lokasi, kesan pertama dari Shani dan Anin adalah kosan ini terlihat sangat nyaman, bersih dan sangat terawat. Rata-rata yang tinggal disini adalah karyawan, dan ada beberapa juga yang mahasiswa. Gracia dengan telaten menjelaskan apa saja yang menjadi kelebihan di kosannya ini. Setelah ditimbang-timbang dan negosiasi, akhirnya Shani memutuskan untuk tinggal di kosan ini.

"Nin, kayaknya gua disini aja deh. Cukup nyaman, strategis, bersih, dan kehidupannya individu juga." Sambil melihat-lihat sisi kosan lainnya.

Kamar yang tersedia ada 2, di lantai 2 ujung dekat tangga dan lantai 3 paling pojok. Shani memilih kamar di lantai 3 yang paling pokjok karena ia tak ingin depan kamarnya dilalui orang-orang yang lewat. Karena menurutnya itu mengganggu privasinya.

"Yaudah kalo lu mau disini. Gua juga suka deh disini, nyaman banget kayaknya, banyak pohon juga. Jadi gak panas banget hawanya" Anin sambil melihat-lihat ke atas pohon

"Mbak Gracia, kira-kira saya bisa nempatin kapan ya?" tanya Shani

"Hari ini juga bisa kak, kamar sudah saya bersihkan. Kalau kakak mau pindah hari ini, nanti ambil kuncinya di rumah ya kak. Kalau butuh bantuan untuk angkat barang juga nanti saya bantu." Ucap Gracia sambil tersenyum ramah.

Akhirnya Shani dan Anin pulang ke kosan Anin untuk mengambil barang-barang Shani. Mereka lalu berangkat menuju rumah Gracia untuk meminta kunci kosannya. Hari sudah sore. Shani dan Anin juga sudah merapikan kamar kosan yang akan shani tempati.

"Huft, akhirnya selesai juga. Shan gua balik ya" yang tadinya terlentang, Anin langsung duduk di pinggir kasur Shani

"Lu balik? Kirain mau nginep Nin"

"Gak ah, gua mau ngedate sama cowok gua ntar malem" langsung bangun dan membereskan barang bawaan Anin.

"Hmm... yaudah deh. Makasih banyak ya Nin buat hari ini."

"Santai Shan, lu kalo ada butuh apa-apa kabarin gua aja. Yaudah gua pamit ya. Istirahat lu Shan" sambil pergi meninggalkan Shani"

Setelah Shani menutup pintu kamarnya, Shani langsung tiduran di kasur sambil melihat-lihat twitter. Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Ternyata tadi saat Shani scroll twitter, ia ketiduran dan baru bangun jam 10 malam.

"Buset jam segini. Perasaan gua tidur bentar doang deh" shani langsung duduk dan melihat jam di handphonenya. Ia langsung mengambil handuk dan mandi. Setelah madi ia langsung pergi menuju warteg 24 jam yang berada di ujung gang kosannya. Ia menggunakan kaos oversize berwarna putih, celana training hitam, masker, dan sandal crocks berwarna putih. 

WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang