15

2.1K 183 3
                                    

"Ge kamu tidur sendiri berani?" Tanya shani sambil makan

"Ya berani lah. Biasanya juga kan sendiri"

"Hmm yaudah. Tapi aku gapapa kan tidur di kamarmu? Barang-barang berharga udah kamu simpen?"

"Udah, lagian dikamarku gak ada barang berharga. Kan kamu yang berharga" ucap gracia santai sambil makan.

"Gombal mulu bocil" sambil menahan senyumannya, dada dan perut shani tiba-tiba mengeluarkan banyak kupu-kupu.

Selesai makan, gracia langsung mencuci piring bekasnya dan bekas shani. Shani dan gracia masuk kamarnya masing-masing. Shani tidur ke kamar gracia, sementara gracia tidur di kamar orang tuanya.

Tengah malam tiba-tiba hujan badai dan listrik padam. Keduanya sadar kalau listrik tiba-tiba padam. Sudah biasa di wilayah mereka jika ada hujan badai listrik mati tiba-tiba.

Karena gracia dan shani tidak takut gelap. Maka dengan santainya mereka melanjutkan tidurnya. Semakin lama hujan turun semakin lebat. Tak jarang petir juga saling menyambar.

Gracia langsung bangun ketika mendengar petir saling menyambar. Tiba-tiba ada suara petir yang sangat kencang hingga menggetarkan jendela.

"Aaaaaaaaa.... mamaaaaaaaaaaaaaa......
Hiks..hiks..hikss..hiks..."

Gracia takut petir. Gracia trauma karena teman kecilnya meninggal tersambar petir. Karena kejadian temannya, gracia sampai sekarang sangat takut dengan suara petir.

Shani yang mendengar teriakan langsung bangun dari tempat tidurnya. Mengambil hpnya untuk menyalakan senter.

"Ge, gracia.. aku masuk kamar yaa" shani mengetuk pintu kamar gracia.

"Masuk ajaaa mbakk huaaa..... hiks..hiks.." gracia menangis kencang

Shani langsung memasuki kamar gracia dan langsung memeluk gracia.

"Hei sayang kenapa kamu? Tenang, aku disini." Shani sambil memeluk erat gracia dan mengelus punggungnya.

"Mbak shanee aku takut banget sama suara petir" gracia menyembunyikan wajahnya di dada shani. Entah kenapa aroma tubuh shani sangat menenangkan untuk gracia.

"Yaudah sekarang tenang yaa, tidurnya mau aku temenin?"

Gracia menganggukan kepalanya. Shani dan gracia langsung tiduran di kasur tanpa melepaskan pelukannya. Shani dengan telaten mengelus- elus punggung gracia.

Shani merasakan napas gracia mulai teratur. Shani memandangi wajah gracia dengan sangat dalam. Ia tersenyum sambil memandangi wajah "adik" tersayangnya itu.

"Kamu cantik banget. Tanggung jawab ya. Aku udah jatuh hati sama kamu dari pertama kita ketemu." Sambil mengusap lembut pipi gracia.

"Aku sayang kamu gracia harlan." Shani mengecup kening gracia lembut dan lama.

Setelah mencium kening gracia, shani melihat wajah gracia. Tiba-tiba jantung shani berdetak dengan sangat cepat. Darahnya berdesir begitu deras. Tubuh shani langsung terasa dingin, dan berkeringat.



Gracia belum tertidur

WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang