Jalan menuju warteg tersebut harus melewati rumah Gracia. Gracia sedang duduk di teras rumahnya berdama seorang pria sambil bernyanyi dan bermain gitar.
"Permisi mbak" sapa Shani
"Oh iya kak. Mau kemana malem-malem gini" tanya Gracia.
"Mau ke warteg depan. Mari mbak" sambil jalan membungkuk.
Setelah sampai di warteg yang ia tuju, ia langsung memesan makanan untuk dibawa pulang. Sesampainya di kosan. Ia langsung mengambil piring, mangkok, sendok, dan botol minum. Shani memakan soto ayam, perkedel dan kerupuk. Saat ia makan sambil menonton youtube, tiba-tiba ia mendengar suara desahan dari kamar sebelah.
"Astaga. Suara apaan tuh. Kayaknya ini kan kosan cewek deh. Masa iya sebelah bawa cowok kedalem" sambil memencet tombol pause untuk mendengarkan lebih seksama.
"Nggak nih gua gak salah denger. Tapi kok kayak ada suara 2 cewek ya. Apa threesome ya mereka?" Sambil senyum-senyum sendiri.
Shani langsung memakai headsetnya agar telinganya tidak terpapar hal-hal negatif. Setelah selesai makan, shani langsung mencuci piringnya, dan sikat gigi. Sudah pukul 1 dini hari, Shani masih belum bisa tidur.
"Gua kepikiran hal tadi deh. Ngaco banget tuh sebelah. Gak modal banget. Seenggaknya sewa hotel kek. Gua kan jadi kangen dipegang-pegang" bergumam membuang napas kasar.
Keesokan harinya, Shani bangun pukul 6 pagi. Ia lantas beres-beres kamar kosannya, lalu mandi. Pada saat ia menyapu teras depan kamarnya, ia bertemu dengan tetangga kamar yang semalam berisik. Ia melihat 2 orang wanita keluar kamar dengan rambut yang masih terlihat sedikit basah. Mereka pun kaget melihat shani yang sedang menyapu di teras kamarnya.
"Eh mbak, orang baru ya disini?" Tanya salah satu wanita itu
"Eh iya mbak, salam kenal. Maaf kemarin belum sempat berkenalan. Perkenalkan saya Shani" sambil tersenyum dan bersalaman.
"Eh iya salam kenal juga. Saya Andela"
"Salam kenal, saya Elaine" sambil salaman dan tersenyum
"Kalian tinggal berdua disini?" Tanya Shani
"Iya, kita tinggal berdua disini. Oh iya kamu belum masuk grup kosan ya? Udah punya duplikat kunci gembok belum?" Tanya Elaine
"Kalo nanya satu-satu sayang" ucap Andela sambil mengunci pintu kamarnya.
Shani terkejut mendengar ucapan Andela.
"Jangan kaget gitu, di kosan ini rata-rata isinya ya kaum kaya kami gini" ucap Andela santai.
Shani tertawa kecil sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Boleh minta no hp kamu? Biar dimasukin ke grup. Soalnya kalo ada info apa-apa cia atau bu sonya suka kasih infonya lewat grup" Elaine sambil memberikan hp nya
"Oke, udah aku masukin ke grup ya Shan. Oh iya, kalo kamu mau laundry cucian, ada tukang laundry di sebelah rumahnynya bu Sonya ya." Ucap elaine sambil tersenyum
"Yaudah kita berangkat dulu ya" ujar Andela sambil berjalan meninggalkan shani.
Setelah Shani membereskan kosannya, ia langsung mandi dan berangkat ke tempat kerjanya. Hari ini dia berangkat lebih siang dari biasanya karena jarak ia tinggal jadi lebih dekat dari tempat ia mengajar.
Shani mengajar siswa dari SD sampai SMA. Ia mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia dan Matematika. Ia juga mengambil pekerjaan sampingan yaitu joki skripsi.
Shani adalah murid yang sangat pintar. Ia menyelesaikan studi S1 nya selama 3 tahun. Ia juga murid akselerasi. Jadi, usia Shani saat ini masih menginjak 21 tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY? [END]
Romancebaca aja. Hasil halu karena gabut cerita ini adalah hasil khayalan semata. jangan dibawa ke RL