29

1.8K 147 1
                                    

Shani panik bukan main. Ia langsung melepaskan pelukan gracia.

"Kok dilepas sih?" Protes gracia

"Tadi kayaknya ada yang ngintip deh" shani panik

"Mama papaku ngintip?" Gracia langsung bangun dari tidurnya.

"Gre maafin aku, maaf aku ceroboh banget gak langsung kunci pintunya" sesal shani

"Duh mampus aku. Aku gak mau kalo aku dipisahin sama kamu mbak"

"Aku juga gak mau itu terjadi sayang. Apapun keputusan orang tua kamu nanti, aku akan tetep ada di samping kamu. Aku janji. Walaupun nanti kita terpisah jauh, kita tetep terus berhubungan ya sayang" shani memeluk gracia.

"Aku takut mbak sumpah aku takut" gracia memeluk erat shani

"I know sayang. Aku akan buktiin ke orang tuamu kalau aku bener-bener serius sama kamu" shani mengecup kening gracia.

Semalaman mereka tak bisa tidur memikirkan apa yang akan terjadi besok. Gracia ketakutan kalau mereka akan memisahkan ia dan shani, sementara shani memikirkan kalimat pamungkas untuk berbicara dengan kedua orang tua gracia besok.

Keesokan harinya
Mama dan papa memanggil gracia dan shani untuk membicarakan hal penting di ruang tv. Mama dan papa bilang bahwa mereka mendengar dan melihat percakapan shani dan gracia di dalam kamar semalam. Tentu saja mama dan papa juga melihat adegan gracia minta 'susu' kepada shani.

Gracia dan shani terkejut dengan pengakuan tersebut. Mereka pasrah jika akhirnya nanti akan dipisahkan. Mama dan papa lebih dahulu bertanya kepada mereka tentang awal mula mereka dekat, lalu pacaran.

Shani yang membuka mulut untuk menjelaskan kepada papa. Shani menceritakan tentang awal mereka bertemu sampai hari ini.

Gracia sedaritadi menangis tanpa suara sambil menggenggam tangan shani erat.

Kini mama yang gantian bertanya khusus pada gracia. Mama bertanya apakah shani pernah menyakitinya atau tidak, menanyakan tentang sudah seberapa dalamkah hubungan mereka dan sudah berbuat apa saja.

Gracia tak kuat bicara. Ia masih terdiam. Pelan-pelan ia mengatur napasnya, lalu mulai berbicara.

"Sebelumnya aku mau minta maaf banget sama mama papa. Aku pacaran sama perempuan lagi. Aku minta maaf banget alu ngecewain kalian lagi. Aku gak tau gimana prosesnya aku bisa sayang sama dia. Aku ngerasa nyaman sama dia. Aku ngerasa dia adalah orang yang aku cari selama ini. Aku bahagia sama dia. Aku minta maaf mama, papa, aku minta maaf. Perihal pertanyaan mama yang tadi, aku udah ngapain aja sama mbak shani, aku udah ngelakuin semuanya sama mbak shani. Bukan.. bukan mbak shani yang duluan buat apa-apain aku. Justru sebaliknya. Aku yang mulai nyium dia, aku yang mulai semuanya. Jangan salahin mbak shani perihal itu. Justru aku yang salah" gracia menangis sesenggukan sambi berlutut di hadapan mama dan papa.

"Lalu apa rencana kalian selanjutnya?" Papa memecah suasana

"Mama, papa. Shani mohon maaf sudah menodai kepercayaan kalian buat shani. Kalian mempercayakanku untuk menjaga gracia, tapi justru malah membuat gracia rusak seperti ini. Perasaan cinta ini sungguh diluar kendaliku mam, pap. Shani mohon maaf sudah mengecewakan kalian. Dan dengan bodohnya aku mau bilang mohon restui kami. Maaf atas sikapku yang kurang sopan. Tapi aku sungguh sangat mencintai putri kalian. Dan sebenarnya kenapa aku pengen banget ambil beasiswa S2 ke luar negri khususnya di Jerman atau Belanda karena aku berencana ingin menikahi gracia disana. Aku ingin membuktikan bahwa rasaku ini bukan main-main. Aku serius sama dia. Aku secinta itu sama anak mama dan papa." Shani menjelaskan dengan tenang sambil berlutut di hadapan mama dan papa

Mereka menjelaskan tentang hubungan mereka dan memohon restu untuk hubungan mereka.

Setelah obrolan panjang dan beberapa masukan dari mama dan papa, akhirnya mereka memutuskan untuk memberi restu dengan syarat mereka tidak boleh mempublikasikan hubungan mereka kepada siapapun. Hanya mama dan papa yang boleh tau hubungan mereka.

Gracia dan shani menyanggupi itu.

WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang