6

2.1K 180 0
                                    

Shani selesai mengajar pukul 8 malam. Saat ia sedang jalan pulang, ia bertemu Gracia di depan rumahnya sedang berkutat dengan laptopnya.

"Misi mbak" Shani jalan sambil membungkuk

"Iya kak" Gracia membalas sapaan Shani

Shani berjalan menuju kosannya. Saat sampai di gerbang kosannya, ia lupa untuk membeli makan malam.

"Yaelah, udah sampe baru inget belum beli malan malam" sambil berdecak sebal.

Mau tak mau Shani balik lagi ke depan gang untuk mencari makan malam.

"Lah kak balik lagi?" Sapa Gracia yang sedang mengeluarkan motor

"Iya, saya lupa beli makan malam"

"Bareng saya aja mbak, saya mau beli sate di pertigaan sana. Gimana?"

"Hmm.. boleh deh" shani langsung menaiki motor Gracia.

"Mbak Shani kerja atau kuliah"

"Hah?" Shani agak sedikit berteriak di samping telinga kiri Gracia

"Mbak shani kerja atau kuliah?" Gracia mengencangkan suaranya

"Oh, saya kerja" teriak shani

Sebenarnya gracia hanya basa basi saja. Sebenarnya ia sudah tau informasi tentang shani dari mamanya. Ia menanyakan hal ini hanya agar tidak canggung. Akhirnya mereka tiba di tukang sate. Tak seperti biasanya, tukang sate yang biasanya sepi, pada malam ini terlihat cukup ramai.

"Pak, satenya 3 porsi ya" Gracia langsung memesan pesanannya dan pesanan Shani pada bang doni

"Oke bos! Kaya biasa kan?" Sambil menvipas sate

"Yoi" ucap gracia sambil menuju motornya lagi.

"Kak, kamu kuliah atau kerja?"

"Kuliah , tapi ini udh mau selesai sih. Aku lagi skripsi"

"Oh kamu masih kuliah? Aku pikir udah kerja"

"Hehehe.. iya aku masih kuliah. Kalo mbak shani udah kerja kok mukanya keliatan masih muda banget gini?"

"Lah aku emang masih 21 tahun kak" sambil tertawa kecil

"Oh, kita beda 1 tahun.  Kalo gitu mbak shani gak usah panggil aku kak. Panggil nama aja. Hmmm... mbak shani gak kuliah, langsung kerja gitu ya?" Gracia sambil menolehkan kepalanya ke arah shani.

"Justru aku udah lulus S1. Aku SMP 2 tahun. SMA juga 2 tahun. Aku lulus kuliah umur 19 tahun"

"Gilaaa keren bgt. Pinter banget dong kamu? Bisa kali bantuin aku skipsian hehehe..." gracia sambil menyengir bagai kuda di hadapan shani.

Mereka terus mengobrol hingga akhirnya mereka saling mengenal satu sama lain. Mereka jadi saling tau apa hobi masing-masing, makanan kesukaan, film favorit, bahkan mereka punya kesamaan yaitu tidak bisa berhenti tertawa jika melihat sesuatu yang lucu.

"Aku nyaman banget ngobrol kaya gini sama mbak shani" gracia menatap pu ggung indah shani saat shani membayar pesanan mereka.

WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang