22

2.2K 179 8
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Namun mereka berdua masih enggan meninggalkan kasurnya.

Hp gracia berdering membuat keduanya terbangun. Sisca menelfon gracia memberitahu bahwa ia akan datang bersama feni.

"Sayang bangun" gracia membangunkan shani sambil mengelus kepala shani.

"Hmm... nanti aku masih ngantuk banget" shani memeluk gracia.

"Temen-temen aku mau dateng sayang"

"Jam berapa?"

"Nanti jam 10an"

"Yaudah nanti aja aku bangunnya"

"Bantuin aku beres-beres rumah yuk" grqcia sambil mengecup kening shani.

"Cium dulu nanti aku bantuin"

"Daritadi kan udah aku cium"

"Yaudah cipok dulu"

Mmmuuacchh. Gracia mencium bibir shani.

Setelah keduanya selesai beres-beres rumah, mereka istirahat sebentar di ruang tv.

"Siapa yang mau mandi duluan? Shani sambil mengambil handuk

"Bareng aja sih"

Pipi shani langsung merah. Ia kaget dengan jawaban gracia. Sebenarnya ia mau saja mandi bareng gracia. Tapi ia takut khilaf. Masa iya baru sehari jadian langsung ngelakuin itu.

"Aku duluan deh" shani berjalan cepat menuju kamar mandi.

"Ikuuuuuuuuttt" gracia mengejar shani

Saat gracia sudah sampai di depan kamar mandi, shani langsung menutup pintunya dan menguncinya.

Gracia malah hanya tertawa melihat tingkah shani yang gugup. Gracia kembali lagi ke ruang tv untuk mengambil hpnya, lalu ia ke kamar untuk tidur-tiduran.

Ia mencari ide untuk ngerjain shani. Ia akan terus dikamar untuk melihat shani memakai baju. Ia ingin sekali melihat wajah panik, wajah salting, dan wajah malu-malu shani.

Tak lama kemudian shani keluar dari kamar mandi. Ia hanya memakai handuk saat keluar dari kamar mandi.

Dengan rambut dan badan yang masih agak basah, belahan dada yang sangat indah, panjang handuk yang hanya menutupi dari puting sampai sejengkal dari kemaluannya. Membuat gracia terhipnotis.

Ia berhenti bernapas pada saat shani memasuki kamarnya. Jantungnya juga berhenti beberapa detik. Matanya melotot tak bisa berkedip.

"Ngadep tembok sana atau main hp. Aku mau pake baju" sambil buka lemari.

Gracia langsung reflek mengambil hp nya. Pura-pura main hp padahal ia buka kamera buat merekam shani pakai baju.

Bagaikan slowmotion pada saat shani membuka handuknya. Terlihat sangat jelas tubuh indahnya, sangat mulus. Gracia membayangkan ia bisa meraba pantat shani yang sangat mulus dan kenyal.

Pada saat shani ingin memakai bra nya, ia malah menghadap gracia. Terlihatlah jelas oleh mata gracia 2 gunung kenikmatan shani yang bulat sempurna.

Setengah mati gracia menahan hasratnya. Ia yang niatnya ingin menggoda shani malah sendirinya yang tergoda oleh shani.

Setelah shani selesai memakai baju, shani langsung mengeringkan rambutnya dengan hairdryer.

"Serius banget. Lagi baca wattpad ya?" Shani sambil mengeringkan rambutnya.

"Iya" gracia kaget saat shani bertanya.

Ia langsung mematikan hpnya lalu bergegas mandi.

"Sumpaaahh gua gak kuat kalo tiap hari keadaanya gini terus. Masa iya baru aja jadian kemarin terus langsung khilaf" gerutu gracia sambil jalan ke kamar mandi.

"Duh please deh berhenti kedutan. Gua jadi takut bener-bener khilaf" batin gracia sambil memegangi vaginanya yang berkedut dan sudah banjir.

WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang