Gracia langsung masuk ke kamarnya. Saat ia membuka pintu, terlihat shani memakai handuk kimono yang sangat memanjakan mata. Shani duduk di meja rias gracia dengan ekspresi wajah yang menggoda.
ceritanya ini shani ygy
Gracia melihat shani seperti itu langsung menutup pintu kamarnya dan menerjang shani. Ia dorong bahu shani sampai mentok ke cermin.Ia sesap dalam-dalam bibir shani. Lihai sekali lidah gracia memporak porandakan bibir shani. Ia masukan lidahnya ke dalam mulut shani dan mengabsen satu per satu gigi shani.
Pelan-pelan tangan gracia membuka ikatan handuk kimono shani. Saat handuknya mulai terbuka, kedua tangannya langsung menyentuh dua payudara shani.
Ciumannya yang makin lama makin turun hingga ke leher membuat shani mengerang keenakan. Tangan gracia masih asyik main di payudara shani.
Telunjuknya ia buat pola lingkaran di dekat puting shani. Ia sengaja tak menyentuh puting shani ingin membuat gadisnya frustasi.
Desahan shani terdengar begitu menggoda di telinga gracia. Shani tak tahan ingin disentuh bagian pucuk payudaranya. Namun gracia masih ingin memainkan emosi shani.
"Ge, please sentuh puting aku. Aku gak tahan" shani memohon
"Sabar ya sayang. Aku masih mau nikmatin tubuhmu yang lain." Gracia tersenyum nakal.
Setelah puas bermain di leher shani dan membuat sedikit tanda cinta di lehernya, gracia langsung turun ke dada. Ia memainkan lidahnya di area dekat puting dan menghisapnya.
Shani menjambak rambut belakang gracia.
"Jangan bikin aku frustasi!" Dengan wajah penuh emosi shani bicara di depan wajah gracia.
Gracia hanya tersenyum. Lalu langsung melahap puting shani. Ia menyedot puting shani seperti bayi yang sudah kehausan. Tangan gracia tak ia biarkan menganggur.
Tangan kirinya memilin puting sedangkan tangan kanannya bermain di luar celana dalam shani.
"kamu basah banget. Segitu napsunya ya sama aku?" Gracia melihat wajah shani yang mulai berganti warna jadi merah padam.
"Ouhh shit gre!!!! Fuck enak banget........" shani mendesah keenakan.
Masih di posisi duduk di meja rias gracia, shani menekan wajah gracia ke payudaranya. Ia tak rela jika gracia melepas kulumannya.
"Sumpah sayang. Aku ketagihan tubuh kamu." Gracia berbisik
Tangan gracia menurunkan celana dalam shani. Ia langsung berlutut berhadapan dengan surga dunianya para wanita.
"Jangan diliatin gitu ge. Aku malu" shani menutup kemaluannya dengan kedua tangannya.
"Jangan ditutup sayang. Aku sedang menikmati keindahan ciptaan tuhan."
Gracia dengan semangat menjilat selangkangan shani, membasahi dan sedikit menggigit selangkangan shani.
Lalu gracia menjilati area paha dekat kemaluannya. Sekali lagi, gracia sengaja ingin membuat shani frustasi.
"Ge please. Don't play with me!!!" Shani menarik wajah gracia. Membenamkan wajah gracia di kemaluannya.
Gracia yang diperlakukan seperti itu langsung mengembangkan senyumnya. Ia jilat dengan sangat hati-hati kemaluan shani. Ia telan cairan yang ada di kemaluan shani.
Gracia menyedot paksa klitoris shani yang membuat pinggang shani bergetar. Dengan lihainya gracia memasukan lidahnya ke dalam lubang kenikmatan shani sambil tangannya menekan klitoris shani.
"Ahh.. shit... fuck yeah.... terus ge... ahh.... oughhh....."
Sekitar 5 menit gracia melakukan itu, tubuh shani bergetar hebat. Lidah yang ada di dalam liang kenikmatan shani seperti sedang diremas dari dalam. Keluarlah cairan kenikmatan shani yang langsung mengenai wajah gracia.
Shani mengerang hebat. Tubuhnya kejang tak karuan membuat semua skincare gracia berserakan entah kemana.
"Dasar bocil mesum! Beraninya kamu kaya gini ke aku. Tunggu ya pembalasanku. Jangan harap kamu bisa jalan setelahnya." shani terkapar lelah membiarkan tubuhnya tetap bersandar di meja rias gracia.
"Aku tunggu. Akan selalu kutunggu sayang" gracia mencium betis shani dan menjilatnya sedikit.
"Aaghh.... enough...." erang shani.
Bonus malam minggu 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY? [END]
Romancebaca aja. Hasil halu karena gabut cerita ini adalah hasil khayalan semata. jangan dibawa ke RL