9

1.9K 180 0
                                    

"Nah, selesai nih" shani langsung mengarahkan laptopnya ke arah gracia.

"Hah udah? Cepet banget?" Gracia langsung mengecek skripsinya.

"Wih jadi rapih bangett... keren mbak shaneee..." gracia kegirangan

"Eh kayaknya ujan ya" shani mendengar suara rintik hujan.

"Eh iya ya, yaudah aku langsung pulang deh. Makasih banyak ya mbak shani atas bantuannya." Gracia mematikan laptop dan memasukannya ke dalam tas.

Pada saat gracia akan keluar dari kamar shani, hujan turun sudah sangat deras. Angin kencang berhembus dari kanan ke kiri, juga petir yang kian menyambar.

"Duh aku kalo nunggu ujan bisa pulang jam berapa nih" ucap gracia khawatir.

"Maaf ya payungku rusak, aku belum beli lagi."

"Gapapa mbak, aku juga salah ga bawa payung. Padahal tadi kayaknya hawanya udah mau ujan"

"Atau kamu nginep disini dulu aja, besok pagi pas aku berangkat kerja kamu pulang"

"Aku gak mau lebih ngerepotin mbak shani. Lagian kasurnya cuma cukup buat 1 orang kan" Gracia sambil menunjuk kasur Shani

"Gapapa, bisa berdua kok itu. Aku kalo tidur gak butuh space yang terlalu lebar kok."

"Yakin gapapa?"

"Iya bener gapapa" shani sambil membuka kacamatanya dan menyimpannya di nakas.

"Yaudah itu tasnya ditaro lagi, terus kamu sikat gigi, cuci muka, cuci kaki, terus tidur. Oh iya, ini sikat giginya baru, kamu bisa pake" ucap shani sambil memberikan sebungkus sikat gigi baru lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk sikat gigi dan memakai skincare sebelum tidur.

Setelah shani dan gracia menyelesaikan segala ritual sebelum tidur, mereka saling sibuk dengan hp nya masing-masing sambil tiduran di kasur shani.

Hujan deras juga masih terdengar dari dalam kamar shani. Hawa dingin karena hujan dan suhu ac kamar shani yang dingin membuat keduanya makin kedinginan meskipun keduanya sudah  di dalam selimut yang sama.

Paha gracia tak sengaja menyentuh paha shani. Gracia merasakan paha shani sangat hangat hingga ia enggan menjauhkan pahanya dari paha shani.

Ahhh..

Oughh....

Shit... terus sayang...

Ouhh.... fuck yeahh....

Ahh... hmmmpphhh... oh my god..

So fucking... ough....shit...

Yeah...

Aahh... faster baby... ooughh... shitt...

Suara desahan itu terdengar jelas dari kamar shani.

"Apaan tuh" ucap gracia sambil memencet pause video tiktok yang ia tonton.

"Nih ya mumpung ada anaknya yang punya kost. Aku mau komplain. Aku denger ini dari semalem." Sambil menatap gracia

"Anjirrr... pantesan pada ngekosnya rata-berdua. Awalnya aku udah curiga mbak tapi aku masih mikir positif. Salahku juga sih sebenernya" dari yang tadinya terlentang langsung balik badan ke arah shani.

"Kenapa?"

"Aku promo di twitter, trs di retweet sama akun lesbian gitu, abis itu ada bbrp orang yg ngekos disini"

"Hmm... berarti twitter kamu isinyaaa...."

"Hehehehe... wajar kak kan aku manusia bisasa hehehe... kadang aku suka aja nontonin cewek sama cewek gitu" sambil nyengir-nyengir gak jelas.

"Kamu bisexual?"

"Ga tau juga sih, so far aku selalu pacaran sama cowok. Tapi kadang kalo liat cewek cantik aku suka aja liatnya gitu"

"Hmm... sama sih aku juga gitu, kaya kamu"

Makin lama suara itu makin intens dan terdengar jelas. Keadaan di kamar shani malah jadi canggung gara-gara suara desahan dari kamar samping.

"Kenapa gua jadi turn on. Sialan!!!" Gumam gracia sambil memunggungi shani

WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang