10

2.1K 164 0
                                    

Semalaman gracia tak bisa tidur. Padahal besok pagoa ia ada janji untuk bertemu dosen pembimbingnya. Waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi, namun entah kenapa mata gracia malah segar.

Ia akhirnya memberanikan diri untuk balik badan menghadap shani. Ia melihat wajah shani yang begitu tenang saat tertidur. Melihat dengan detail wajah shani. Keningnya, rambut tipisnya, matanya, hidungnya, bibirnya. Gracia menelan ludah mengagumi keindahan wanita disampingnya.

"Lu cantik banget sih mbak"  denfan spontan bibir gracia mengucapkan kalimat itu.

Namun tiba-tiba shani memeluk gracia dan menariknya jauh ke dalam dekapannya. Kepala gracia berada di leher jenjang shani. Gracia diam mematung dan mencerna apa yang terjadi.

"Mbak shani wangi banget" gumamnya

Karena terasa nyaman, tak lama kemudian gracia menyusul shani ke alam mimpi.

Keesokan paginya, shani yang bangun duluan merasa kaget larena ada yang memeluknya. Pada saat ia membuka mata, ia langsung melihat wajah tidur gracia yang menggemaskan. Shani tersenyum saat melihat wajah gracia yang lucu itu. Dengan mulut sedikit mengaga, dan hidung seperti perosotan. Ia membayangkan jika ada semut main perosotan disana, rasanya seperti sedang main perosotan di waterboom.

Sebenarnya shani sudah tau gracia dan kagum sejak lama.

Flashback

Pada saat kampus gracia mengadakan acara bulan bahasa, shani dan anin datang ke acara tersebut untuk menonton pacar anin yang mau tampil di acara tersebut.

Shani dan anin duduk di salah satu meja yang disediakan di acara tersebut. Shani dan anin memakan cemilan yang mereka beli di booth makanan. Pada saat shani dan anin makan, shani mendengarkan seseorang sedang monolog diatas panggung.  Gadis itu terlihat keren dimata shani. Shani terpaku dengan wajahnya yang sangat menunjukkan emosinya.

Setelah wanita itu bermonolog, mata shani selalu mengikuti arah perginya gadis itu. Gadis itu pergi ke tengah keramaian hingga mata shani kehilangan sosoknya.

Shani pun melanjutkan makan sambil mengobrol dengan anin. Pada saat shani hendak mencuci tangan, ia melihat sosok wanita tadi sedang dirangkul oleh seorang laki-laki yang kelihatannya itu adalah pacarnya.

Laki-laki itu dengan mesra merangkul pundak, lalu turun ke pinggang, lalu naik lagi mengelus kepala wanita itu. Pada saat shani selesai mencuci tangan dan ingin pergi dari sana, ia sedikit melirik ke arah wanita itu dan ternyata ia malah melihat kepala wanita itu dikecup oleh pacarnya. Shani hanya tersenyum miris.

Sebenarnya shani ingin sekali dekat dengan wanita itu. Ia sangat kagum dengan wajahnya, suaranya, kata-kata yang ia lontarkan tadi pada saat bermonolog, dan ekspresinya. Shani sangat suka.

Tiba saatnya pacar shani tampil dengan bandnya. Gibran pacar anin memainkan gitar dengan sangat indah. Ia memainkan lagu-lagu dari payung teduh.

Saat lagu yang berjudul berdua saja dimainkan oleh bandnya gibran, shani terus menatap gracia yang sedang bersandar di bahu pacarnya.

Mulai dari situ, ia tak lagi berharap untuk kenal dengan gracia.

Tapi, takdir berkata lain.
Saat ia sedang terpuruk dan merasa hidupnya sedang berada di titik terendah, ia malah dipertemukan kembali oleh gracia di tenda pecel ayam.

Ia melihat gracia yang sedang menunggu makanannya disamping anin dengan memakai pakaian yang sangat casual, mwmbuat kecantikan gracia meningkat 1000% di mata shani. Pada saat itu shani hanya berani mencuri pandang ke arah gracia yang sedang senyum-senyum melihat hpnya.

Flasback off

WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang