7

2.2K 180 1
                                    

Gracia mengantarkan shani sampai depan gerbang kosannya.

"Makasih cia, udah aanterin aku. Padahal gpp loh aku turun di rumahmu. Nanti aku tinggal jalan kesininya" sambil turun dari motor Gracia.

"Sama-sama mbak Shanee. Santai aja sih. Hehehe.. oh iya, mbak shani lagi capek banget gak?"

"Nggak juga sih, kenapa emang?" Shani sambil membuka pagar kosannya

"Nanti abis makan, ya mungkin sekitar jam setengah 10an lah. Aku boleh kesini gak? Mau minta tolong editin bab 1 sampe 3. Aku daritadi coba edit kok malah berantakan ya hehehee..." sambil cengar cengir sendiri

"Oh boleh, ngedit doang mah sebentar. Yaudah aku tunggu ya. Kamu makannya juga jangan terburu-buru. Kabatin kalo mau otw biar aku siap-siap" sambil tersenyum ke arah gracia.

Setelah gracia meninggalkan shani di kosannya, ia langsung ngebut menuju rumahnya takut dimarahi sonya. Benar saja. Begitu sampai rumah, gracia langsung dihujani pertanyaan oleh sonya.

"Beli sate di bali? Lama banget! Papa udah pulang kerja daritadi. Kelaperan tuh gara-gara nunggu kamu kelamaan" sambil berjalan menuju dapur menyiapkan alat makan.

"Tadi tukang sate rame. Udah gitu tadi juga ngobrol dulu sama mbak shani. Yg baru masuk kemarin itu loh." Gracia menjelaskan sambil membula bungkusan satenya.

"Mama malah belum ketemu sama dia. Tapi keliatannya orangnya cantik gitu ya. Keliatan pinter gitu."

"Kalo belum pernah ketemu kok bis tau dia orangnya kaya gitu? Gracia sambil duduk di bangku meja makan

"Ya mama liat foto profilnya lah."

"Loh kok di aku hak ada foto profilnya ya?" Sambil mengecek handphonenya

"Belum di save kali nomor kamu sama dia"

"Coba liat dong ma fotonya" gracia langsung mengambil hp mamanya.

"Lagi ngomongin siapa?" Papa andrew sambil jalan menuju dapur

"Itu loh yang kemarin aku ceritain. Yang anak baru" mama sonya sambil memberikan piring beserta lauk pauknya ke suaminya.

"Oh dia. Papa kenal tuh. Papanya kemarin abis dipecat gara-gara ketauan nyolong uang kas kantor buat judi" dengan santainya papa menjelaskan tentang ketidaksempurnaaannya keluarga shani.

Gracia mendengarkan dengan seksama penuturan dari papanya. Ada sedikit rasa kagum gracia ke shani karena meskipun keluarganya berantakan seperti itu, shani tetap bisa mempertahankan prestasinya.

Selesai makan, gracia langsung pamitan kepada kedua orangtuanya untuk pergi ke kosan shani. Awalnya kedua orang tuanya tidak mengizinkan karena sudah terlalu malam. Tapi, karena gracia bilang kesana bukan hanya untuk ngobrol, melainkan untuk mengerjakan skripsinya, kedua orang tua gracia mengizinkan untuk gracia pergi kesana. Bahkan gracia diizinkan u tuk menginap jika memang dibutuhkan.





Ini foto profilnya shani

Ini foto profilnya shani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WHY? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang