Episode 2

2.1K 132 4
                                    

Pagi harinya, Jungkook sudah berada di depan tempatnya bekerja. Ia bekerja di kedai coffee milik sahabatnya, Min Yoongi. Ia bekerja disana bersama Kim Seokjin.

Yoongi dan Seokjin yang melihat Jungkook masuk ke dalam kedai menjadi heran setelah melihat matanya Jungkook.

"Hei, Kook. Kenapa mata kamu seperti panda?"

"Tidak bisa tidur aku, Yoon."

"Tumben, kenapa?"

"Kamu tau Kak Taehyung, kan?"

Yoongi mengangguk. "Kenapa memangnya?"

"Aku dijodohin sama dia, Yoon."

Yoongi terkejut. Begitu pula Seokjin. Seokjin dan Yoongi saling tatap.

"Kamu kenapa malah tidak bisa tidur, hah? Kamu kan harusnya senang dijodohin dengan dia."

Jungkook menggeleng. "Dia sudah punya pacar, Yoon."

"Kedudukan kamu tapi lebih tinggi dari pacarnya itu, Kook. Dia memang pacarnya tapi lo calon istrinya."

"Tuh benar kata, Seokjin."

"Tetap saja, Yoon, Jin. Aku calon istrinya tapi hatinya Untuk orang lain."

Yoongi mengelus rambut Jungkook. "Kamu jangan menyerah begitu dong. Kamu harus berusaha buat dia suka sama kamu dan meninggalkan pacarnya itu."

Jungkook mengangguk. "Oke, akan akan berusaha lagi. Makasih ya, Yoon, Jin."

Yoongi dan Seokjin mengangguk. Dalam hatinya Yoongi, aku rela kalau Jungkook bahagia.

"Sekarang waktunya kerja!!" ucap Jungkook semangat lagi.

Yoongi yang melihat Jungkook bersemangat langsung tersenyum. Yoongi itu tidak suka lihat wajah Jungkook yang sedih dan juga murung.

Seokjin yang ada di sampingnya hanya menepuk bahu Yoongi pelan dan berkata. "Yang sabar, ya."

Seokjin berlalu untuk menyelesaikan pekerjaannya.

--------

Di Bangtan Corp, semua karyawan heran dengan perubahan sikap CEO mereka sejak pagi. CEO mereka yang tidak lain dan tidak bukan adalah Taehyung. Di perusahaan, Taehyung orang yang tegas, dingin, tapi tidak pernah membentak karyawannya.

Hari ini berbeda, karena semenjak pagi Taehyung terus-terusan marah dan membentak karyawan yang melakukan kesalahan. Walaupun itu hanya kesalahan kecil. Bahkan sangking marahnya, benda-benda di sekitarnya ikut dimarahi, termasuk ikan hias miliknya.

Namjoon, sebagai sahabat dan juga rekan kerja, menatap horror ke arah Taehyung.

"Kamu kenapa sih, Tae? Marah-marah terus. Tidak biasanya. Semuanya pada bingung dan juga ketakutan lihat kamu marah-marah."

"Aku pusing gara-gara perjodohan, Joon."

"Kalau kamu tidak mau kan tinggal tolak, Tae. Kenapa jadi kebawa emosi gini sih?"

"Kamu seperti tidak tau saja orang tua aku gimana? Lagian aku sudah punya pacar masih saja dijodohin."

"Emang siapa sih yang jadi calon lamu? Kok kamu sampai sekesal ini."

"Jungkook, katanya adek tingkat aku waktu kuliah."

Namjoon terkejut.

"Loh? Jungkook? Jeon Jungkok?? Kamu serius??"

Taehyung mengernyitkan keningnya. "Kamu kenal? Kok kamu terkejut sekali saat tau kalau yang dijodohin sama aku itu dia?"

"Dia emang adik tingkat kita waktu kuliah dan juga teman dekatnya pacar aku, Tae. Anaknya baik sekali, ramah, manis, dan bisa segalanya. Dia itu sudah aku anggap adik aku sendiri. Kalau saran aku sih, mending kamu terima perjodohan itu daripada kamu lanjut hubungan kamu sama Nayeon."

(END) Married Because Arranged (Taekook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang