"Oh jadi kamu pemiliknya?"
Yoongi mendengus. "Emang kenapa kalau aku pemiliknya? Ada masalah?"
"Ya tidak sih. Kaget saja."
Yoongi tidak merespon. Jimin memperhatikan Yoongi dengan seksama.
"Ngapain liat-liat? Kamu mau pesan atau tidak nih? Aku sibuk, tidak ada waktu buat debat sama kamu."
Jimin mencibir. "Ya elah, jangan sok sibuk gitulah."
Yoongi mendengus. "Diam! Aku masih dendam ya sama kamu."
"Yaelah, bunga doang astaga. Aku lagi butuh juga, kamu nya ngalah dong."
"Enak saja aku disuruh ngalah. Ogah aku mah."
"Ya terus gimana? Toh bunganya sudah di aku juga kan?"
"Kamu tuh ya..."
Shotaro yang berada di dekat mereka berbicara. "Plis deh, kalau kalian mau berantem jangan disini. Kamu juga jangan ganggu Yoongi, dianya sibuk."
Jimin menoleh ke arah Shotaro. "Oh, jadi namanya Yoongi." Jimin mengangguk-angguk. "Kenalin, aku Jimin, Park Jimin."
Yoongi menatap Jimin malas. "Aku tidak nanya nama kamu ya."
"Yaelah, galak amat jadi orang. Diajak kenalan juga, siapa tau aku sama kamu bisa jadi teman."
"Ogah temenan sama kamu."
Jimin menaikturunkan alisnya. "Jadi kalau tidak mau temenan maunya apa? Pacaran? Nikah? Ayok saja aku mah. Kamu nya juga manis gini."
Yoongi menjitak dahi Jimin. "Dih ogah. Aku masih pihak atas ya. Aku juga tampan ya bukan manis."
"Kamu ngomong pakai kata masih seolah-olah kamu nanti mau jadi uke aku yak."
Yoongi melotot. "Yak! Park Jimin!"
Jimin mengerlingkan matanya jail. "Apasih, beb? Sampai manggil nama lengkap aku."
"Bab beb bab beb. Lo kira gue bebek."
Seokjin yang tiba-tiba muncul jadi nyeletuk. "Awas, jangan galak-galak, Yoon. Nanti kamu beneran jadi teman dia baru tau. Teman hidup maksudnya."
Shotaro dan Jimin terkekeh. Yoongi melotot ke arah Seokjin. Sedangkan yang bicara hanya bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Seperti yang aku bilang tadi. Bagus juga tuh nama kamu kalau jadi Park Yoongi."
Yoongi melotot ke arah Jimin. "Marga aku masih Min. Jangan ganti-ganti marga aku."
Bel pintu kedai berbunyi. Kali ini Jungkook yang datang. Jimin yang melihat kedatangan Jungkook terkejut.
"Emm Jungkook, kan?"
Jungkook mengangguk. "Iya, kak."
"Sebentar ya, Kook. Aku ambil dulu. Jin, gantiin aku dulu."
Melihat Seokjin yang masih sibuk, akhirnya Jungkook inisiatif untuk membantu. Shotaro dan Seokjin mengantarkan pesanan-pesanan yang dibuat Jungkook untuk pelanggan.
Yoongi tidak lama kemudian keluar sambil membawa amplop yang lumayan tebal. Dia memberikan amplop itu ke Jungkook.
"Eh, Yoon. Ini tidak kebanyakan? Ini mah dua kali lipatnya gaji aku."
"Biar saja kali, Kook. Lagian kamu kerjanya bagus. Membantu sekali. Itung-itung bonus."
"Makasih, Yoon."
"Oalah, jadi kamu kerja disini ya?" Tanya Jimin ke Jungkook.
"Ah, iya, kak. Tapi, barusan berhenti."
"Pasti disuruh Taehyung, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Married Because Arranged (Taekook)
Randomtentang Jungkook yang dijodohkan dengan kakak tingkatnya waktu kuliah dulu