"JAWAB AKU, LEE TAEYONGG!!!"
Taeyong tertawa. "Iya, aku. Kenapa? Kamu mau marah? Kamu kan lebih peduli sama Jungkook. Sekali-sekali lah aku buat kamu noleh ke aku."
"Tidak pakai cara ini juga, Sialan."
Taeyong cuma tersenyum miris. "Aku pakai cara baik-baik pun kamu tidak noleh ke aku. Kamu tau sendiri kan kalau aku orangnya nekat."
"Kamu itu teman aku. Teman dekat aku. Tapi, aku tidak menyangka kalau kamu melakukan ini semua ke adik aku."
Taeyong menatap sayu ke arah Jaehyun. "Aku emang tidak bisa ya jadi lebih dari teman buat kamu?"
Jujur Jaehyun tuh tidak tega melihat Taeyong seperti ini. Tapi, itu juga salahnya dia sendiri. Jaehyun juga tidak bisa maksain perasaannya buat Taeyong.
Taeyong menundukkan kepalanya. Dia tak ingin menatap Jaehyun. Lebih tepatnya dia tak ingin Jaehyun melihat air matanya menetes."Aku putus asa, makanya aku melakukan itu semua. Tapi baru sekarang aku sadar, kalau sebenarnya dari awal aku berjuang, emang sudah tidak ada harapan."
"Maafkan aku. Aku tidak bisa menjadi teman yang baik buat kamu. Hahaha apanya yang dibilang teman. Aku bahkan menghancurkan kebahagiaan teman aku sendiri. Apa aku masih pantes disebut sebagai teman? Pastinya sih tidak haha."
"Jungkook pun tidak akan mau maafin aku. Tidak papa lah. Kesalahan aku tidak berhak dimaafin juga. Aku juga akan berusaha buat menghilangkan perasaan aku ke kamu, Jae. Makasih sudah jadi teman aku."
Jaehyun yang sedari tadi mendengarkan mulai mendekat ke arah Taeyong. Dia memeluk Taeyong erat.
Taeyong berkata pelan. "Jangan seperti ini, Jae. Aku akan susah untuk melupakan kamu. Aku tidak mau menghancurkan kebahagiaan kamu lagi dengan kenekatan aku."
Taeyong berontak agar pelukan Jaehyun terlepas. Namun, sia sia saja. Jaehyun terlalu memeluknya erat.
"Maafkan aku yang tidak bisa mengerti perasaan kamu."
"Jae, kamu tidak perlu minta maaf. Aku yang salah. Sekarang lepaskan pelukan kamu. Aku tidak mau ganggu kamu dengan perasaan aku lagi."
"Aku akan menyerahkan diri aku ke polisi. Dan jujur semuanya. Aku tidak berharap itu semua bisa menebus kesalahan aku. Tapi, aku lakukan supaya kamu bahagia tanpa adanya aku yang jadi pengganggu di hidup kamu."
Pelukan Jaehyun terlepas bukan karena Taeyong yang memintanya. Tapi, karena terdengar sirene mobil polisi yang mendekat.
"Jangan bergerak."
Polisi langsung mengamankan Taeyong dengan borgolnya. Taeyong yang sudah di borgol hanya tersenyum menatap Jaehyun. "Makasih, Jae. Karena kamu sudah hadir di kehidupanku. Semua kehidupan aku jadi berwarna dan mungkin sekarang akan kembali jadi hitam-putih. Bahagia terus ya. Aku pergi."
Setelah Taeyong selesai mengucapkan perkataannya, dia pun dibawa ke mobil polisi untuk mendapatkan hukumannya di kantor polisi.
Sebenarnya Jaehyun bingung. Dia tidak memanggil polisi kesini. Jadi, siapa yang memanggil polisinya?
Jaehyun kembali ke rumah sakit dengan kebingungannya.
---------
Di rumah sakit, semuanya menunggu Taehyung sadar di ruang tunggu. Sedangkan Jungkook berada di ruang rawat Taehyung sendirian. Dia menunggu Taehyung sadar seperti yang dilakukannya saat Taehyung sedang koma.
"Kak, kapan kamu bangun?"
Jungkook menggenggam erat tangan Taehyung. Jungkook benar-benar merindukan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Married Because Arranged (Taekook)
Randomtentang Jungkook yang dijodohkan dengan kakak tingkatnya waktu kuliah dulu