Yoongi sudah ada di rumah. Dia mencari Sungchan di kamarnya. Dia penasaran dengan kabar apa yang Sungchan dapat sampai dia menyusul Yoongi di kedai.
"Sapi, kamu mau kasih tau apaan sih tadi? Kok sampai menyusul ke kedai?"
Sungchan yang lagi baring sambil mainan ponselnya menoleh ke arah Yoongi yang berdiri di pintu kamarnya.
"Masuk dulu, aku kasih tau."
Yoongi masuk ke dalam kamar Sungchan dan baring di sebelah Sungchan.
"Jadi, tadi aku di telpon Taro. Ada kabar soal Kak Jungkook."
"Kabar apaan?"
Sungchan menghela nafas. "Dengerin aku dulu, panda." Sungchan melanjutkan ceritanya.
"Tadi Jungkook tiba-tiba mual-mual. Dan pas periksa ke dokter, katanya dia hamil."
Yoongu membelalak. "Seriusan? Berarti anak dia sama Kak Taehyung, dong?"
Sungchan mengangguk. "Iya, Taro bilang gitu tadi. Dan Kak Jungkook sekarang syok sekali. Dia mau mutusin semuanya tentang Kak Taehyung, malah dia harus terikat lagi karena bayi itu hadir. Dan dia sampai hampir gugurin kandungannya itu."
"Hah?! Terus bagaimana?"
Sungchan menggeleng. "Untungnya tidak terjadi. Soalnya Kak Jungkook sadar kalau bayi itu tidak buat kesalahan apapun. Kak Jungkook tidak mau melampiaskan semuanya ke bayi diperutnya yang nggak tau apa-apa."
"Kak Jungkook sudah mutusin untuk merawat bayi di perutnya itu meski tanpa seorang ayah kandung dari bayi itu."
"Makanya aku tidak ngomong ke kamu tadi, karena kamu sedang bersama Kak Jimin. Aku takutnya aja Kak Jimin bantuin Kak Taehyung nemuin Kak Jungkook. Kamu pasti tau kan mereka temenan deket?"
Yoongi mengangguk. Dia tahu itu. Tapi menurutnya, pacarnya itu bisa dipercaya. Meskipun begitu, ia harus waspada untuk tidak membocorkan dimana Jungkook berada.
--------
Taehyung terlihat kurus sekarang ini. Ia tak banyak makan akhir-akhir ini. Melihat nasi saja dia mual. Dia juga sering merasa kepalanya berdenyut karena pusing.
Namjoom yang melihat perubahan Taehyung itu heran. Sefrustasi itu kah dia mencari Jungkook sampai tidak mau makan? Bahkan setiap jam istirahat makan siang kantor dia selalu menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya.
Namjoon mendatangi Taehyung di meja kerjanya yang dulu ia pakai. "Kamu kenapa malah kerja? Ini waktunya makan siang. Istirahat dan makan dulu sana."
Taehyung menggelengkan kepalanya.
"Kamu sefrustasi ini karena nyariin Jungkook? Perasaan dia pergi karena ulah kamu sendiri."
Taehyung menggeleng lagi. "Bukan karena itu. Aku sudah beberapa hari ini kalau lihat nasi bawaannya ingin muntah, Joon."
"Jadi, kamu makan apa kalau tidak makan nasi?"
"Aku cuma makan ramen."
Namjoon memijat pelan keningnya. Dia pusing. Mengurus Taehyung sudah seperti mengurus anak.
"Ramen terus tidak baik buat kesehatan kamu. Ayo! Kamu harus makan nasi biar tenaga kamu ada."
Namjoon menarik lengan Taehyung agar mengikutinya ke kantin kantor.
Namjoon memesankan Taehyung nasi dengan porsi yang lumayan banyak. Taehyung tetap keukeuh tidak mau makan nasi. Karena ia akan merasakan mual. Dan benar saja, begitu makanan Taehyung datang, dia langsung menutup mulutnya.
"Tae, kamu harus paksa makan. Kalau tidak kamu bisa sakit."
Taehyung menggeleng dengan mulut yang masih ditutupi oleh tangannya. Taehyung kemudian berdiri dan pergi ke toilet kantor. Dan lagi-lagi dia muntah.
KAMU SEDANG MEMBACA
(END) Married Because Arranged (Taekook)
Randomtentang Jungkook yang dijodohkan dengan kakak tingkatnya waktu kuliah dulu