21

21.1K 4.2K 2.1K
                                    



guys ak benci bgt sm instagram krn eror. ya Allah. udah ngilangin org dari close friend perasaan, knp masih bs liat storyku. oskskskkejdnendndndne plis kalo ak g update berarti ak lg malu total ingin menghilang dr bumi dan jagat raya ini. 🙏🏻







21.


Keluarga besar memang selalu mengadakan makan malam bersama, yang bulan lalu udah di rumah om Ical sekarang rumah tante Luna. Kalau acara mereka baru Leo mau bergabung karena bukan diisi saudara-saudara dari papah. Mereka semua berteman sejak sekolah jadi sudah seperti keluarga.

"Itu kenapa kamu diperban?" tanya Om Gibran pada acara makan malam di rumah Abel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Itu kenapa kamu diperban?" tanya Om Gibran pada acara makan malam di rumah Abel. Semua keluarga langsung menoleh ke arah Leo yang baru datang bersama Ela, Abel dan Willy.

Dilla langsung berdiri kaget. "Leo?"

"Astagaaaaa anak kesayangan gue!" Luna mendekat dan mendorong Abel agar menjauh. "Ini kenapa ganteng?"

"Sabar," Willy mengusap bahu Abel agar tegar.

"Udah kuat gue dari lahir," jawab Abel.

"Leo kenapa deh??" tanya Anara kakak Willy.

"Jatoh dari motor tuh pasti," sahut Egi.

"Aduh aduhhh cucuk guwehhhh," seru nenek Gimi. "Itu kenapa itu kok diperban kayak gitu? Hah?"

"Duduk dulu duduk," Dilla menarik tangan Leo yang masih diam karena bingung harus mengarang cerita bagaimana karena berhadapannya sama satu keluarga besar.

Leo punya tiga om yang udah anggep dia kayak anak sendiri, pertama Om Ical papahnya Willy, lalu Om Gibran papahnya Abel dan terakhir Om Nathan. Mereka bertiga rawat Leo sejak masih kecil jadi udah deket banget.

"Ya Tuhan..." Zia yang baru muncul ikut kaget. "Ini anak lo kenapa, Dill??"

"Coba Tante liat," Nayya memeriksa kepala Leo. "Kapan ke Rumah Sakitnya ini?? Bukan ngobatin sendiri kan?"

"Selain kepala apa yang luka??" tanya Yuuka ikut heboh. "Maaf, tapi itu perbannya miring sedikit."

"Minum dulu," Dilla memberikan satu gelas pada Leo.

"Nah lo kena," Abel tertawa geli melihat Leo dikerumuni Ibu-Ibu. Untung bukan dia yang ada di posisi itu, bisa kena tempeleng mamah.

"Temenin ambil makan," Willy merangkul Abel. Biar Leo mengurus dirinya sendiri, dia nggak berani ikut-ikutan.

"Bingung dia ditanyaiin banyak orang," ucap Jihan. "Biar makan dulu aja."

"Mamah ambilin?" tanya Dilla mengusap bahu putranya.

Leo mengangguk pelan. "Ayam,"

"Ayam tolong ambilin ayam dipojok!"

"Sama lalapannya sekalian itu,"

My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang