61

21.2K 4.1K 1.8K
                                    




ak tuh suka buat konten mereka berdua di highlight IG "my frenemy" jd syg kalo ga diliat.








61.







"Mau lo apasih??"

Ikara memaksakan tangannya untuk menekan tombol lift tapi Leo menghadang. "Gue belum selesai ngomong,"

"Kenapa kita harus ngomomgin sesuatu?" tanya Ikara tak mengerti. "Apa alesan kita harus ngomong, Le? Hah?"




Ikara mendapati Leo terdiam.




Suasana hening.




Ikara menunduk sambil mengusap wajahnya. "Lo tau apa yang lagi lo lakuiin sekarang,"

"Gue nggak ngelakuiin apa-apa."

"Stop pretending, Le. Dari awal nanya soal pacaran aja udah salah. Gue masih nggak punya pacar karena trauma. Buat apa lo nanya gitu kalo lo sendiri tau siapa mantan gue yang jadi pengecut minta gue pergi?"

Garis wajah Leo mulai menurun. "Lo nggak tau—"

"Mutusin gue pake alesan nggak sanggup ngadepin papah, dan gue nggak bisa protes karena itu hak dia. Tapi tetep, dia orang paling munafik karena dulu pernah janji bakal selalu ada. Dan sekarang bertingkah seolah dulu nggak pernah nyakitin perasaann orang."

"Papah lo masih mukul?"

"Kenapa sih, Le?" Ikara mulai tidak tahan. "Perlukah lo nanya itu sekarang? Nggak usah pura-pura peduli. Kemana aja lo selama ini?"

"Seenggaknya keputusan gue bermanfaat buat lo,"

"Sorry?" tanya Ikara.

"Lo bisa raih mimpi lo tanpa hambatan."

Ikara sampai tak bisa berkata-kata. Bagaimana bisa Leo mengucap semudah itu? "Lo selalu sepolos ini atau emang belum cukup kenal papah kayak gimana?"



Leo diam.

Ting!

Ikara melangkah keluar tapi Leo mencekalnya lagi. "Jawab Papah lo masih kasar nggak?"

Ikara menatapnya tajam, lalu menepis tangan Leo. "Kalimat yang harusnya lo ucapin itu permintaan maaf, bukan basa-basi kayak gini."

"Gue serius nanya bukan basa-basi."

"Intinya gue bahagia tanpa lo." ucap Ikara membuat Leo mengendurkan cekalannya.

Ikara keluar dari lift dan berjalan cepat menjauh dari sana. Ia masuk ke dalam lift lain menuju lantai awal dan keluar lagi sambil melihat sekitar. Mendapati Gesya sedang berdiri di samping lift.

Mari kita jelaskan pelan-pelan.

"Jes,"

Gesya mendongak. "Udah?"

"Soal tadi—"

"Bahas nanti aja," Gesya tersenyum dan merangkul lengan Ikara. "5 menit lagi kelas kita mulai."









💞💞💞💞💞💞






"Jadi, Leo mantan pacar lo?"

"Hm,"

"Wah.... Plot twist banget."

Ikara mau tak mau menganggukan kepala. Jujur dia paling nggak tertarik harus membicarakan hal ini, karena perannya sebagai mantan sudah tidak penting alias bukan siapa-siapa, jadi harusnya tidak menjadi hambatan orang baru untuk menjalin hubungan dengan Leo. Ikara pun nggak mau repot-repot menghambat.

My Frenemy ( AS 10 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang